Perbedaan Laam As Sababiyah dengan Laam Shayruurah



Perbedaan Laam As Sababiyah dengan Laam Shayruurah

Oleh : Reza Ervani bin Asmanu

w

Salah satu mu’jizat Al Quran adalah pada bahasa yang digunakan. Bahkan Rahasia Al Quran bukan hanya pada struktur kalimat dan pemilihan kata, tapi sampai ke huruf dalam Al Quran pun menyimpan begitu banyak rahasia.

Salah satu misalnya adalah huruf Laam.

Ada yang dikenal sebagai Laam At Ta’liil (laam yang menunjukkan sebab, sehingga disebut juga Laam As Sababiyah),
Ada juga yang dikenal sebagai Laam Shayruurah (yang dalam terminologi Bashriyin dikenal dengan nama Lam Al ‘Aaqibah).

Walau sekilas sama, tapi ada perbedaan antara kedua Laam ini.

Perbedaan keduanya secara ringkas adalah, Laam At Ta’liil menunjukkan sesuatu yang terjadi merupakan akibat yang disengaja dari tindakan pelaku yang dilakukan sebelumnya.

Contohnya di Surah Ibraahiim ayat 30 :

وَجَعَلُوا لِلَّهِ أَندَادًا لِّيُضِلُّوا عَن سَبِيلِهِ

Di ayat ini disebutkan orang-orang Kafir sengaja menjadikan/membuat sekutu bagi Allah untuk dapat menyesatkan orang-orang dari jalan Allah. Huruf laam pada Li-yudhillu di ayat ini disebut Laam At Ta’liil atau Laam As Sababiyah

Sementara Laam Ash Shayruurah, menunjukkan bahwa sesuatu yang terjadi pada kemudian waktu bukanlah karena kesengajaan tindakan yang dilakukan oleh pelaku pada masa sebelumnya.

Misalnya di Surah Al Qashshash ayat 8

فَالْتَقَطَهُ آلُ فِرْعَوْنَ لِيَكُونَ لَهُمْ عَدُوًّا وَحَزَنًا

Di ayat ini, diangkatnya Musa alaihis salam sebagai anak awalnya tidaklah diniatkan oleh keluarga Fir’aun untuk menjadi musuh, tetapi mereka berharap Musa alaihis salam menjadi sebagaimana keluarga pada umumnya, yakni mendukung dan tidak menjadi musuh.

Huruf Laam pada li-yakuuna disini disebut Laam Ash Shayruurah atau Laam Al ‘Aaqibah.

Seringkali ulama nahwu berbeda pendapat terkait jenis huruf di suatu ayat, termasuk jenis Laam ini. Dan itu memperkaya khazanah tadabbur bagi orang-orang yang memahami Bahasa Al Quran.

Semoga Allah Ta’ala merahmati kita semua dengan Al Quran. Aamiin

(Maktabah Rumah Ilmu Cileungsi, 22 Sya’ban 1443 – Menjelang Ramadhan)

Print Friendly, PDF & Email


Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*


This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.