[Ensiklopedi Al Quran] Al Baqarah ayat 16 (2) : fa maa rabihat tijaratuhum wa maa kaanu muhtadiin



البقرة  ١٦

[Ensiklopedi Al Quran] Al Baqarah ayat 16 (2) : fa maa rabihat tijaratuhum wa maa kaanu muhtadiin

Alih Bahasa dan Kompilasi : Reza Ervani bin Asmanu

بسم الله الرحمن الرحيم

Al Baqarah ayat 16 adalah lanjutan serial Ensiklopedi Al Quran

فَمَا رَبِحَت تِّجَارَتُهُمْ وَمَا كَانُوا مُهْتَدِينَ

وَأَصْلُ الضَّلَالَةِ: الْحَيْرَةُ. وَيُسَمَّى النِّسْيَانُ ضَلَالَةً لِمَا فيه من الحيرة، قال عز وجل :” فَعَلْتُها إِذاً وَأَنَا مِنَ الضَّالِّينَ” الشعراء: ٢٠ أَيِ النَّاسِينَ.

Makna Asal dari adh Dhalal (Kesesatan) adalah al Hayrah (Kebingungan). An Nisyan (Lupa) juga disebut sebagai Dhalaalah, karena ada kebingungan di dalamnya. Sebagaimana Firman Allah Ta’ala dalam Surah asy Syu’araa ayat 20 :

قَالَ فَعَلْتُهَا إِذًا وَأَنَا مِنَ الضَّالِّينَ

Berkata Musa: “Aku telah melakukannya, sedang aku di waktu itu termasuk orang-orang yang khilaf.

Yakni Lupa

وَيُسَمَّى الْهَلَاكُ ضَلَالَةً، كَمَا قَالَ عز وجل:” وَقالُوا أَإِذا ضَلَلْنا فِي الْأَرْضِ ” السجدة: ١٠.

Al Halak (Kehancuran) juga disebut Dhalaalah, sebagaimana Firman Allah Ta’ala dalam Surah as Sajdah ayat 10 :

وَقَالُوا أَإِذَا ضَلَلْنَا فِي الْأَرْضِ أَإِنَّا لَفِي خَلْقٍ جَدِيدٍ ۚ بَلْ هُم بِلِقَاءِ رَبِّهِمْ كَافِرُونَ

Dan mereka berkata: “Apakah bila kami telah lenyap (hancur) dalam tanah, kami benar-benar akan berada dalam ciptaan yang baru?” Bahkan mereka ingkar akan menemui Tuhannya.
—-

وماذا كانت النتيجة:

{فَمَا رَبِحَتْ تِّجَارَتُهُمْ}: أي: هم لم يربحوا أي شيء، بل خسروا رأس المال أيضاً.

Lalu apa hasil dari jual beli atau perdagangan mereka itu (menjual iman untuk membeli kesesatan) ?

Fa maa raabihat tijaaratuhum (maka tidaklah beruntung perniagaan mereka). Yakni mereka tidak memperoleh apa-apa, bahkan mereka juga kehilangan modal.

{وَمَا كَانُوا مُهْتَدِينَ}: ما النّافية.

wa maa kaanu muhtadiin – huruf maa disini adalah huruf maa naafiyah (penegasian)

{كَانُوا مُهْتَدِينَ}: أي: لا يعرفون كيف يتاجرون، لكسب الآخرة والنجاة من النار فليس عندهم علم، أو هدى، أو خبرة بالتجارة؛ لذلك فهم، قد خسروا كل شيء.

kaanu muhtadiin : Ini berarti mereka tidak tahu bagaimana cara berdagang untuk mencari pahala di akhirat dan menyelamatkan diri dari neraka, karena mereka tidak memiliki pengetahuan, petunjuk, atau pengalaman dalam perdagangan. Oleh karena itu, mereka telah kehilangan segalanya.

ِAllahu Ta’ala A’lam



Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*


This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.