Muhajirin dan Anshar, Siapa Mereka ?



Muhajirin dan Anshar, Siapa Mereka ?

Alih Bahasa : Reza Ervani bin Asmanu

Artikel Muhajirin dan Anshar, Siapa Mereka ? ini Bagian dari Kategori Siroh Nabawiyah

أولا : المهاجرون والأنصار هم أصحاب رسول الله صلى الله عليه وسلم وتلاميذه ، وهم أفضل هذه الأمة ، بل أفضل البشر عموماً بعد الأنبياء والرسل .

Pertama-tama, Para Muhajirin dan Anshar adalah Para Shahabat dan Murid Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa salam Mereka adalah generasi terbaik ummat ini, bahkan mereka adalah generasi terbaik di kalangan manusia setelah para Nabi dan Rasul.

امتلأت قلوبهم بمحبة الله تعالى وتعظيمه والخوف منه ، والإيمان به ، وأحبوا الرسول صلى الله عليه وسلم أكثر من أنفسهم ، كانوا صادقين في ذلك أعلى درجات الصدق ، فبذلوا أنفسهم وأموالهم وكل ما يملكون من أجل نصرة هذا الدين والدفاع عنه ونشره وهداية الخلق به ,

Hati mereka dipenuhi dengan cinta kepada Allah Ta’ala, PengagunganNya, Rasa Takut kepadaNya, dan Iman kepada-Nya. Mereka mencintai Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa salam lebih dari mencintai diri mereka sendiri, dan mereka menunjukkan ketulusan yang besar dalam hal itu. Mereka menyerahkan nyawa dan harta benda mereka serta segala yang mereka miliki untuk mendukung agama ini dalam membela, menyebarkannya, dan mengajak orang-orang kepadanya.

لم يوجد ولن يوجد في البشر من هم أكمل منهم إيمانا ولا أحسن عبادة وأخلاقا .

Tidak pernah ada dan tidak akan pernah ada manusia yang lebih sempurna dari mereka dalam iman dan lebih baik dari mereka dalam ibadah serta dalam sikap dan perilaku.

استحقوا أن يثني الله عليهم في آيات كثيرة من القرآن الكريم ، وأن يثني عليهم الرسول صلى الله عليه وسلم في أحاديث كثيرة .

Mereka layak mendapatkan pujian dari Allah dalam banyak ayat Al-Qur’an, dan pujian dari Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa salam dalam banyak hadits.

حتى جعل الرسول صلى الله عليه وسلم محبتهم من الإيمان ، وجعل بغضهم من النفاق ، لأن من نظر في سيرتهم وإيمانهم وأخلاقهم وتفانيهم في نصرة هذا الدين فلا بد أن يحبهم إن كان مؤمنا محبا لهذا الدين ، فإن أبغضهم كان منافقا كارها لهذا الدين ولنشره والتمسك به .

Bahkan Nabi shalallahu ‘alaihi wa salam menyebutkan bahwa mencintai mereka sebagai bagian dari iman, dan beliau  juga menyebutkan bahwa membenci mereka sebagai bagian dari kemunafikan, karena orang yang mempelajari perjalanan sejarah mereka dan belajar tentang iman dan karakter mereka, serta pengorbanan yang mereka lakukan dalam mendukung agama ini tidak bisa tidak pasti akan mencintai mereka, jika dia adalah seorang mukmin yang mencintai agama ini. Jika dia membenci mereka, maka dia adalah seorang munafik yang membenci agama ini, benci untuk menyebarkannya dan berpegang teguh padanya.

Muhajirin dan Anshar, Siapa Mereka ?

أما المهاجرون فهم الذي أسلموا قبل فتح مكة وهاجروا إلى الرسول صلى الله عليه وسلم في المدينة واستوطنوها ، وتركوا بلادهم وأموالهم وأهليهم ، رغبة فيما عند الله ، وابتغاء مرضاته ، ونصرة لهذا الدين .

Kaum Muhajirin, mereka adalah orang-orang yang masuk Islam sebelum penaklukan Makkah dan berhijrah untuk bergabung dengan Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa salam di Madinah, tempat mereka menetap. Mereka meninggalkan tanah air, kekayaan, dan keluarga mereka, mencari yang ada di sisi Allah, mencari untuk mendapatkan keridhaan-Nya, dan mendukung agama ini.

وأما الأنصار فهم أهل المدينة النبوية الذي استقبلوا الرسول صلى الله عليه وسلم وأصحابه المهاجرين ، وآووهم في المدينة وقاسموهم أموالهم ولم يبخلوا عليهم بشيء ، وجاهدوا في سبيل الله بأموالهم وأنفسهم .

Kaum Anshar, mereka adalah orang-orang Madinah yang menyambut kedatangan Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa salam beserta para Shahabatnya, yakni Kaum Muhajirin. Mereka memberikan perlindungan kepada mereka di Madinah dan membagi kekayaan mereka dengan mereka, tanpa menyembunyikan sesuatu pun dari mereka karena kikir. Mereka ikut berjihad di jalan Allah, mengorbankan harta dan nyawa mereka.

من الآيات التي أثنى الله فيها على المهاجرين : قول تعالى :

Salah satu ayat di mana Allah memuji para Muhajirin adalah firmanNya :

لِلْفُقَرَاءِ الْمُهَاجِرِينَ الَّذِينَ أُخْرِجُوا مِنْ دِيَارِهِمْ وَأَمْوَالِهِمْ يَبْتَغُونَ فَضْلًا مِنَ اللَّهِ وَرِضْوَانًا وَيَنْصُرُونَ اللَّهَ وَرَسُولَهُ أُولَئِكَ هُمُ الصَّادِقُونَ (الحشر ٨)

“Untuk orang-orang Muhajirin yang terusir dari kampung halaman dan harta benda mereka, yang mencari karunia dari Allah dan keridhaan-Nya, dan yang menolong Allah dan Rasul-Nya; mereka itulah orang-orang yang benar.” (Surah Al Hasyr ayat 8)

وهذه شهادة من الله عز وجل لهم بطهارة قلوبهم ، وأنهم ما خرجوا من ديارهم وأموالهم من أجل دنيا يصيبونها ، وإنما خرجوا طلبا فيما عند الله ، ونصرة لدينه ، وكانوا صادقين في إيمانهم وأعمالهم وأقوالهم .

Ini adalah kesaksian dari Allah Azza wa Jalla yang menyatakan kesucian hati mereka, dan kesaksian bahwa mereka tidak meninggalkan rumah dan harta mereka demi keuntungan duniawi; sebaliknya, mereka pergi untuk mencari apa yang ada di sisi Allah, dan untuk mendukung agama-Nya, dan mereka tulus dalam iman, perbuatan, dan perkataan mereka.

ثم أثنى الله تعالى على الأنصار فقال :

Kemudian terkait Kaum Anshar Allah Ta’ala berfirman :

وَالَّذِينَ تَبَوَّءُوا الدَّارَ وَالْإِيمَانَ مِنْ قَبْلِهِمْ يُحِبُّونَ مَنْ هَاجَرَ إِلَيْهِمْ وَلَا يَجِدُونَ فِي صُدُورِهِمْ حَاجَةً مِمَّا أُوتُوا وَيُؤْثِرُونَ عَلَى أَنْفُسِهِمْ وَلَوْ كَانَ بِهِمْ خَصَاصَةٌ وَمَنْ يُوقَ شُحَّ نَفْسِهِ فَأُولَئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ (الحشر٩)

Dan orang-orang yang telah menempati kota Madinah dan telah beriman (Anshor) sebelum (kedatangan) mereka (Muhajirin), mereka (Anshor) ‘mencintai’ orang yang berhijrah kepada mereka (Muhajirin). Dan mereka (Anshor) tiada menaruh keinginan dalam hati mereka terhadap apa-apa yang diberikan kepada mereka (Muhajirin); dan mereka mengutamakan (orang-orang Muhajirin), atas diri mereka sendiri, sekalipun mereka dalam kesusahan. Dan siapa yang dipelihara dari kekikiran dirinya, mereka itulah orang orang yang beruntung (Suraah al Hasyr ayat 9)

أي : الذين سكونا المدينة النبوية قبل المهاجرين ، وآمنوا قبل كثير من المهاجرين ، فهؤلاء الأنصار أحبوا الرسول صلى الله عليه وسلم وأصحابه المهاجرين محبة صادقة : 

Dengan kata lain, mereka adalah orang-orang yang tinggal di Madinah sebelum kedatangan Muhajirin, dan masuk Islam sebelum sebagian besar Muhajirin. Golongan Anshar ini dengan tulus mencintai Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa salam  dan para Sahabatnya dari Kaum Muhajirin dengan cinta yang tulus :

يُحِبُّونَ مَنْ هَاجَرَ إِلَيْهِمْ

“Mereka mencintai orang-orang yang berhijrah kepada mereka”

ولم يحسدوا المهاجرين على ما أعطاهم الله عز وجل من الفضل والشرف ، [ لأن المهاجرين أفضل من الأنصار ، ولهذا قال الرسول صلى الله عليه وسلم :

Dan mereka tidak iri kepada Muhajirin atas apa yang Allah Azza wa Jalla berikan kepada mereka berupa keutamaan dan kehormatan [karena para Muhajirin lebih utama dari para Anshar; sebagaimana yang disabdakan oleh Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa salam :

 لَوْلَا الْهِجْرَةُ لَكُنْتُ امْرَأً مِنْ الْأَنْصَارِ (رواه البخاري ٤٣٣٠)

“Seandainya bukan karena Hijrah, aku akan menjadi salah seorang dari Anshar.” (Hadits Riwayat Imam Bukhari nomor 4330)

وهؤلاء الأنصار كانوا كرماء مع المهاجرين ، أعطوهم أموالهم رغم حاجتهم إليها 

Para Anshar sangat murah hati kepada para Muhajirin, memberikan kepada mereka harta mereka meskipun mereka sendiri membutuhkannya:

 وَيُؤْثِرُونَ عَلَى أَنْفُسِهِمْ وَلَوْ كَانَ بِهِمْ خَصَاصَةٌ 

“dan mereka lebih mengutamakan mereka atas diri mereka sendiri, meskipun mereka dalam kesempitan.”

ثم شهد الله تعالى لهم بالفلاح جزاء لهم على هذه الأعمال الجليلة .

Kemudian Allah Ta’ala memberikan kesaksian bahwa mereka akan berhasil, sebagai balasan bagi mereka atas perbuatan-perbuatan besar ini.

وقال الله تعالى :

Dan Firman Allah Ta’ala :

 وَالسَّابِقُونَ الْأَوَّلُونَ مِنَ الْمُهَاجِرِينَ وَالْأَنْصَارِ وَالَّذِينَ اتَّبَعُوهُمْ بِإِحْسَانٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمْ وَرَضُوا عَنْهُ وَأَعَدَّ لَهُمْ جَنَّاتٍ تَجْرِي تَحْتَهَا الْأَنْهَارُ خَالِدِينَ فِيهَا أَبَدًا ذَلِكَ الْفَوْزُ الْعَظِيمُ (التوبة  ١٠٠)

Orang-orang yang terdahulu lagi yang pertama-tama (masuk Islam) dari golongan muhajirin dan anshar dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik, Allah ridha kepada mereka dan merekapun ridha kepada Allah dan Allah menyediakan bagi mereka surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya selama-lamanya. Mereka kekal di dalamnya. Itulah kemenangan yang besar. (Surah at Taubah ayat 100)

فأخبرنا الله تعالى أنه رضي عن المهاجرين والأنصار ، وأخبرنا أنهم من أهل الجنة ، وأن الجنة قد أعدت لهم .

Pada ayat ini Allah Ta’ala memberitahu kita bahwa Dia meridhai Kaum Muhajirin dan Kaum Anshar, dan Dia memberitahu kita bahwa mereka akan menjadi bagian di antara penduduk Surga, dan bahwa Surga telah disiapkan untuk mereka.

وأما أحاديث الرسول صلى الله عليه وسلم فيكفي منها قوله صلى الله عليه وسلم :

Dalam hal hadits-hadits Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa salam, cukup untuk dicatat bahwa beliau shalallahu ‘alaihi wa salam bersabda :

خَيْرُ النَّاسِ قَرْنِي ، ثُمَّ الَّذِينَ يَلُونَهُمْ ، ثُمَّ الَّذِينَ يَلُونَهُمْ (رواه البخاري  ٢٦٥٢ ، ومسلم ٢٥٣٣) 

 “Orang-orang terbaik adalah generasiku, kemudian yang datang setelah mereka, kemudian yang datang setelah mereka.” (Hadits Riwayat Imam al Bukhari nomor 2652  dan Imam Muslim nomor 2533)

وعدد الصحابة رضي الله عنهم تجاوز المائة ألف ، عرفنا منهم عدة آلاف ، واشتهر منهم عدة مئات .

Jumlah para Sahabat radhiyallahu ‘anhum lebih dari seratus ribu, di antara mereka kita kenal beberapa ribu, dan yang paling terkenal di antara mereka hanya ada beberapa ratus orang

أفضلهم : أبو بكر الصديق ، ثم عمر بن الخطاب ، ثم عثمان بن عفان ، ثم علي بن أبي طالب ، ثم الزبير بن العوام ، وطلحة بن عبيد الله ، وعبد الرحمن بن عوف ، وسعد بن أبي وقاص ، وأبو عبيدة بن الجراح ، وسعيد بن زيد رضي الله عنهم أجمعين ، وهؤلاء هم العشرة المبشرون بالجنة ، وكلهم من المهاجرين .

Yang terbaik di antara mereka adalah: Abu Bakr ash Shiddiq, kemudian ‘Umar ibn al Khaththab, kemudian ‘Utsman bin ‘Affan, kemudian ‘Ali bin Abi Thalib, kemudian az Zubair bin al ‘Awwam, Thalhah bin ‘Ubaidillah, ‘Abdurrahman bin ‘Auf, Sa‘d bin Abi Waqqash, Abu ‘Ubaydah ibn al Jarrah, dan Sa‘id ibn Zaid radhiyallahu ‘anhum. Mereka adalah sepuluh yang diberi kabar gembira tentang Surga, dan semuanya berasal dari Kaum Muhajirin.

أما الأنصار فمن أفضلهم : سعد بن معاذ ، وسعد بن عبادة ، وأبيّ بن كعب ، ومعاذ بن جبل ، وأسيد بن حضير ، والبراء بن معرور ، وأسعد بن زرارة ، وأنس بن النضر ، وأنس بن مالك ، وحسان بن ثابت ، وعبد الله بن عمرو بن حرام وابنه جابر بن عبد الله ، رضي الله عنهم أجمعين .

Dari Kaum Anhsar, yang terbaik di antara mereka termasuk: Sa‘d bin Mu‘adz, Sa‘d bin ‘Ubadah, Ubayy bin Ka‘ab, Mu‘adz bin Jabal, Usayd bin Hudayr, al Bara’ bin Ma‘rur, As‘ad bin Zurarah, Anas bin an Nadhr, Anas bin Malik, Hassan bin Tsabit, dan ‘Abdullah bin ‘Amr bin Haram beserta putranya Jabir bin ‘Abdillah radhiyallahu ‘anhum

والله تعالى أعلم .



Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*


This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.