Waktu Sebaiknya Anak-anak Dilarang Keluar Rumah



Waktu Sebaiknya Anak-anak Dilarang Keluar Rumah

Kompilasi dan Alih Bahasa : Reza Ervani bin Asmanu

Artikel Waktu Sebaiknya Anak-anak Dilarang Keluar Rumah termasuk dalam Kategori Tarbiyatul Aulad

الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وصحبه، أما بعـد:

فالوقت المحدد لعدم إخراج الأطفال هو عند غروب الشمس أو قبيل الغروب بقليل، وليس قبل المغرب بساعة أو نصف ساعة، ويستمر المنع حتى تذهب شدة الظلمة وهي الوقت الذي بين المغرب والعشاء، وهذا هو المستفاد من مجموع الأحاديث في هذا الباب وشرح العلماء لها.

Waktu dimana sebaiknya melarang anak-anak keluar rumah adalah saat matahari terbenam atau sesaat sebelum matahari terbenam, tetapi bukan satu atau setengah jam sebelum waktu Maghrib. Larangan ini berlangsung hingga hilangnya suasana senja, yaitu waktu antara Maghrib dan Isya. Hal ini berdasarkan pemahaman dari kumpulan hadits dalam bab ini dan penjelasan para ulama terhadapnya.

فقد قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ :

Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa salam pernah bersabda :

إِذَا كَانَ جُنْحُ اللَّيْلِ أَوْ أَمْسَيْتُمْ فَكُفُّوا صِبْيَانَكُمْ فَإِنَّ الشَّيَاطِينَ تَنْتَشِرُ حِينَئِذٍ فَإِذَا ذَهَبَتْ سَاعَةٌ مِنْ اللَّيْلِ فَخَلُّوهُمْ. الحديث رواه البخاري و مسلم.

“Ketika malam mulai gelap atau kalian telah memasuki sore hari, tahanlah anak-anak kalian. Karena setan bertebaran pada saat itu. Ketika satu jam malam telah berlalu, bebaskan mereka.” (Hadits Riwayat Imam Bukhari dan Imam Muslim)

قال النووي في شرح صحيح مسلم :

Imam An-Nawawi dalam Syarah Shahih Muslim menjelaskan:

قَوْله : جُنْح اللَّيْل هُوَ ظَلَامه, وَيُقَال: أَجْنَحَ اللَّيْل أَيْ: أَقْبَلَ ظَلَامه. فَكُفُّوا صِبْيَانكُمْ أَيْ: اِمْنَعُوهُمْ مِنْ الْخُرُوج ذَلِكَ الْوَقْت. انتهى.

“Kata ‘Juhnu al Layl‘ bermakna kegelapan malam. Dikatakan juga ‘Ajnaha al-Layl‘ (malam mulai merayap) yang berarti kegelapannya mulai datang. ‘Kufuww Sibyanakum‘ (tahanlah anak-anak kalian) berarti cegahlah mereka keluar pada saat itu.”

وقال الشبيهي الإدريسي في الفجر الساطع على الصحيح الجامع :

Imam Asy Syabihi Al Idrisi dalam Al Fajr As Saathi’ ‘ala Ash Shahih Al Jaami’ menjelaskan:

إِذَا كَانَ جُنْحُ اللَّيْلِ: أي أوله عند غروب الشمس. انتهى.

Idza Kana Juhnu al-Layl’ (ketika malam mulai gelap) berarti awal malamnya, yaitu saat matahari terbenam

وقد وردت رواية أخرى أوضح في بيان الوقت المحدد لمنع الأطفال وأنه عند الغروب، وهي قوله صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ :

Ada riwayat lain yang lebih jelas terkiat waktu yang dilarang bagi anak-anak untuk keluar, yaitu saat matahari terbenam. Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasalam bersabda:

لَا تُرْسِلُوا فَوَاشِيَكُمْ وَصِبْيَانَكُمْ إِذَا غَابَتْ الشَّمْسُ حَتَّى تَذْهَبَ فَحْمَةُ الْعِشَاءِ فَإِنَّ الشَّيَاطِينَ تَنْبَعِثُ إِذَا غَابَتْ الشَّمْسُ حَتَّى تَذْهَبَ فَحْمَةُ الْعِشَاءِ. رواه مسلم.

“Jangan kalian utus hewan ternak dan anak-anak kalian saat matahari terbenam hingga hilangnya kesuraman pada saat Isya. Karena setan bermunculan saat matahari terbenam hingga hilang kesuraman pada saat Isya.” (Hadits Riwayat Imam Muslim)

قال النووي :

Imam An-Nawawi menjelaskan:

الْفَوَاشِي كُلّ مُنْتَشِر مِنْ الْمَال كَالْإِبِلِ وَالْغَنَم وَسَائِر الْبَهَائِم وَغَيْرهَا, وَفَحْمَة الْعِشَاء ظُلْمَتهَا وَسَوَادهَا، وَفَسَّرَهَا بَعْضهمْ هُنَا بِإِقْبَالِهِ وَأَوَّل ظَلَامه، وَكَذَا ذَكَرَهُ صَاحِب نِهَايَة الْغَرِيب، قَالَ: وَيُقَال لِلظُّلْمَةِ الَّتِي بَيْن صَلَاتَيْ الْمَغْرِب وَالْعِشَاء: الْفَحْمَة، وَلِلَّتِي بَيْن الْعِشَاء وَالْفَجْر الْعَسْعَسَة. انتهى.

“‘Al Fawasyi’ adalah semua yang berkeliaran mencari makan seperti unta, domba, dan hewan ternak lainnya. ‘Fahmatul Isya’ adalah kegelapan dan suramnya senja menjelang Isya. Sebagian ulama menafsirkannya sebagai awal dan kegelapan pertama malam. Hal ini juga disebutkan oleh Shahib Nihayatul Gharib, yang mengatakan: ‘Kegelapan antara Shalat Maghrib dan Isya disebut Fahmatul Isya, dan kegelapan antara Isya dan Fajar disebut Al As’asah’.”

فعلى هذا، يبدأ وقت المنع من غروب الشمس حتى دخول وقت صلاة العشاء، فإذا ذهب هذا الوقت فلا حرج في خروج الأطفال، وهذه الأوامر الواردة في الحديث محمولة على الندب والإرشاد عند أكثر العلماء، كما نص عليه جماعة من أهل العلم، منهم: ابن مفلح في الفروع، والحافظ ابن حجر في فتح الباري.

Berdasarkan penjelasan di atas, waktu larangan dimulai dari matahari terbenam hingga masuk waktu Isya. Jika waktu ini telah berlalu, maka tidak ada salahnya anak-anak keluar rumah. Perintah dalam hadits ini menurut sebagian besar ulama bersifat anjuran dan nasihat, sebagaimana ditegaskan oleh sekumpulan ulama, di antaranya Ibnu Muflih dalam Al Furu’ dan Al Hafizh Ibnu Hajar dalam Fathul Bari.

Allahu Ta’ala ‘A’lam

Diolah dari berbagai sumber, termasuk IslamWeb



Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*


This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.