Apa Itu Sholat Hajat ?



Apa Itu Sholat Hajat ?

Kompilasi dan Alih Bahasa : Reza Ervani bin Asmanu

Artikel tentang Apa Itu Sholat Hajat ? ini adalah salah satu artikel dalam Kategori Fiqh

السؤال

Pertanyaan

هل صح عن النبي صلى الله عليه وسلم صلاة تسمى بصلاة الحاجة ؟ وإن صحت فكيف يتم أداؤها ؟ أجيبونا جزاكم الله خيرا

Apakah ada informasi yang benar dari Nabi shallallahu alaihi wa sallam tentang shalat yang disebut shalat hajat ? Dan jika benar, bagaimana cara melakukannya ?

Jazakumullahu ahsanal jazaa

الإجابــة

Jawaban :

الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وصحبه أما بعد

فقد ورد في سنن الترمذي وابن ماجه وغيرهما من حديث عبد الله بن أبي أوفى أن النبي صلى الله عليه وسلم قال :

dalam Sunan at-Tirmidzi, Ibnu Majah, dan lainnya disebutkan sebuah hadits dari Abdullah bin Abi Aufa bahwa Nabi shalallahu alaihi wa salam bersabda :

من كانت له إلى الله حاجة أو إلى أحد من بني آدم فليتوضأ فليحسن الوضوء ثم ليصل ركعتين ثم ليثن على الله وليصل على النبي صلى الله عليه وسلم ثم ليقل :

“Barangsiapa yang mempunyai hajat (keperluan atau keinginan) kepada Allah Ta’ala atau kepada seseorang dari anak Adam, maka hendaklah dia berwudhu dengan menyempurnakan wudhu’-nya, lalu melaksanakan shalat dua raka’at, memuji kepada Allah, membaca Shalawat kepada Nabi Shallahu ‘alaihi wa sallam, kemudian membaca :

 لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ الْحَلِيمُ الْكَرِيمُ سُبْحَانَ اللَّهِ رَبِّ الْعَرْشِ الْعَظِيمِ الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ أَسْأَلُكَ مُوجِبَاتِ رَحْمَتِكَ وَعَزَائِمَ مَغْفِرَتِكَ وَالْغَنِيمَةَ مِنْ كُلِّ بِرٍّ وَالسَّلَامَةَ مِنْ كُلِّ إِثْمٍ لَا تَدَعْ لِي ذَنْبًا إِلَّا غَفَرْتَهُ وَلَا هَمًّا إِلَّا فَرَّجْتَهُ وَلَا حَاجَةً هِيَ لَكَ رِضًا إِلَّا قَضَيْتَهَا يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِينَ

Tiada Ilah selain Allah yang Maha Penyayang dan Maha Pemurah. Maha Suci Allah, Rabb pemilik Arasy yang Agung. Segala puji bagi Allah, Rabb semesta alam. Ya Allah, aku memohon kepada-Mu segala sebab rahmat-Mu, segala ketetapan ampunan-Mu, dan pahala dari segala kebaikan. Aku memohon keselamatan dari segala dosa. Janganlah Engkau tinggalkan dosa yang tidak Engkau ampuni, kesusahan yang tidak Engkau selesaikan, dan hajat yang Engkau ridhai kecuali Engkau tunaikan., wahai Dzat yang maha pengasih

زاد ابن ماجه في روايته ثم يسأل الله من أمر الدنيا والآخرة ما شاء فإنه يقدر

Ibnu Majah menambahkan dalam riwayatnya: “Kemudian ia meminta kepada Allah tentang perkara dunia dan akhirat sesuai keinginannya, maka Dia berkuasa untuk memenuhinya.

فهذه الصلاة بهذه الصورة سماها أهل العلم صلاة الحاجة. وقد اختلف أهل العلم في العمل بهذا الحديث بسبب اختلافهم في ثبوته فمنهم من يرى عدم جواز العمل به لعدم ثبوته عنده لأن في سنده فائد بن عبد الرحمن الكوفي الراوي عن عبد الله بن أبي أوفى وهو متروك عندهم.

Shalat ini dengan cara tersebut dinamakan oleh para ulama sebagai shalat hajat. Para ulama berbeda pendapat dalam mengamalkan hadits ini karena perbedaan pendapat tentang keabsahan hadits tersebut. Sebagian ulama berpendapat tidak boleh mengamalkannya karena menurut mereka hadits ini tidak shahih karena terdapat seorang perawi bernama Fa’id bin Abdurrahman al-Kufi yang meriwayatkan dari Abdullah bin Abi Aufa dan dianggap matruk (haditsnya ditinggalkan) oleh mereka.

ومنهم من يرى جواز العمل به لأمرين :

Sebagian ulama lain berpendapat boleh mengamalkannya karena dua alasan:

١. أن له طرقا وشواهد يتقوى بها. وفائد عندهم يكتب حديثه.

  • Hadits ini memiliki beberapa jalan dan syahid yang memperkuatnya. ٍSementara itu Fa’id (bin Abdurrahman al Kufi) menurut mereka dapat diambil haditsnya.

٢. أنه في فضائل الأعمال وفضائل الأعمال يعمل فيها بالحديث الضعيف إذا اندرج تحت أصل ثابت ولم يعارض بما هو أصح. وهذا الحاصل هنا . 

  • Hadits ini termasuk dalam kategori fadhailul a’mal (keutamaan amal) dan dalam hal keutamaan amal, hadits dhaif dapat diamalkan jika termasuk dalam prinsip yang sudah mapan dan tidak bertentangan dengan yang lebih shahih. Hal ini sesuai dengan konteks hadits tersebut.

وهذا الرأي أصوب إن شاء الله تعالى وعليه جماعة من العلماء . وأما كيفية أدائها فهي هذه الكيفية المذكورة في الحديث.

Pendapat ini lebih tepat, insya Allah, dan telah dipegang oleh sekelompok ulama. Adapun tata cara pelaksanaannya adalah sebagaimana yang disebutkan dalam hadits tersebut.

والله أعلم.



Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*


This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.