Sejarah Palestina Semenjak Bangsa Kan’an (8 [Terakhir])



فلسطين عربية منذ استوطنها الكنعانيون

Serial : Sejarah Palestina Semenjak Bangsa Kan’an (Bagian 8)

Sumber : aljazeera.net

Alih Bahasa : Reza Ervani bin Asmanu

Artikel Sejarah Palestina Semenjak Bangsa Kan’an ini adalah salah satu artikel di Kategori Tarikh

Serial Lengkap dapat dilihat di Kategori Sejarah Palestina

وعقدت الجمعية العامة للأمم المتحدة يوم ٢٨ أبريل/ نيسان ١٩٤٧ جلسة خاصة بالقضية الفلسطينية تقرر فيها تشكيل لجنة دولية للتحقيق.

Pada 28 April 1947, Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa mengadakan sesi khusus mengenai isu Palestina. Majelis tersebut memutuskan membentuk sebuah komite internasional untuk melakukan penyelidikan.

وبعد أربعة أشهر من إرسال اللجنة إلى فلسطين كان تقريرها مشابهاً لتقرير اللجنة الملكية البريطانية حيث أوصت بإبقاء الصفة الدينية لجميع الأماكن المقدسة، واعتماد الوسائل السلمية لإقرار أي حل.

Empat bulan setelah pengiriman komite tersebut ke Palestina, diterima laporan yang mirip dengan laporan Komite Kerajaan Britania Raya sebelumnya, yakni menyarankan menjaga status keagamaan semua tempat suci, dan menerapkan cara damai dalam upaya penyelesaian masalah apapun.

وكانت التوصية الثالثة التي تعنينا في هذا العرض هي تقسيم فلسطين إلى دولة عربية وأخرى يهودية، وتتكون حدود الدولة العربية من الجليل الغربي ونابلس الجبلية والسهل الساحلي الممتد من أسدود جنوب يافا حتى الحدود المصرية، بما في ذلك منطقة الخليل وجبل القدس وغور الأردن الجنوبي، وتبلغ مساحة هذه الدولة ١٢ ألف كيلومتر مربع. 

أما المنطقة اليهودية فتتألف من الجليل الشرقي ومرج بن عامر والقسم الأكبر من السهل الساحلي ومنطقة بئر السبع والنقب. وتبلغ مساحة هذه المنطقة التي تعتبر أخصب الأراضي الفلسطينية ١٤٢٠٠ كيلومتر مربع.
Sedangkan wilayah Yahudi terdiri dari Galilea Timur, Lembah Baca Aimer, sebagian besar dataran pantai, wilayah Be’er Sheva, dan Negev. Dan luas wilayah ini, yang dianggap sebagai tanah paling subur di Palestina, adalah 14.200 kilometer persegi.

أما الأماكن المقدسة فتشمل مدينة القدس ومنطقتها وتوضع تحت الوصاية الدولية ويعين مجلس الوصاية للأمم المتحدة حاكماً غير عربي وغير يهودي لهذه المنطقة.

Sedangkan tempat-tempat suci termasuk Kota Yerusalem dan sekitarnya akan ditempatkan di bawah pengawasan internasional. Dewan Perwalian PBB kemudian menunjuk seorang gubernur non-Arab dan non-Yahudi untuk wilayah ini.

Pembentukan Komite Ad-Hoc PBB

وفي جلسة عقدتها الأمم المتحدة في ٢٣ سبتمبر/ أيلول ١٩٤٧ تقرر تحويل المشروع إلى لجنة خاصة تشكلت من ممثلين عن كل الدول الأعضاء بما فيهم ممثل يهودي وآخر فلسطيني،

Dalam sesi yang diadakan oleh PBB pada tanggal 23 September 1947, diputuskan untuk mengalihkan permasalahan pembagian wilayah ini kepada sebuah komite khusus yang dibentuk dari perwakilan semua negara anggota, termasuk seorang perwakilan Yahudi dan seorang perwakilan Palestina.

Sejarah Palestina : Rapat PBB voting pembagian wilayah Palestina 1947
Sejarah Palestina : Rapat PBB voting pembagian wilayah Palestina 1947

وقد رفض المندوب الفلسطيني المشروع بعد استعراض تاريخي لجذور القضية الفلسطينية، في حين أعلن المندوب اليهودي موافقته على المشروع مع مطالبته لضم الجليل الغربي ومنطقة القدس إلى الدولة اليهودية.

Delegasi Palestina menolak proyek tersebut setelah memberikan tinjauan historis mengenai akar masalah Palestina, sementara delegasi Yahudi menyatakan persetujuannya terhadap proyek tersebut dengan permintaan untuk memasukkan Galilea Barat dan wilayah Yerusalem ke dalam negara Yahudi.

وفي ٢٩ نوفمبر/ تشرين الثاني ١٩٤٧ طرح مشروع التقسيم للتصويت فصودق عليه بأغلبية ٣٣ صوتاً مقابل معارضة ١٣ صوتا وامتناع عشرة دول عن التصويت.

Kemudian pada 29 November 1947, rancangan pembagian diajukan untuk ditentukan dalam suatu pemungutan suara. Rancangan ini kemudian disetujui dengan mayoritas 33 suara setuju, 13 suara menolak, dan 10 negara abstain.

Inggris Menarik Diri dari Palestina

وفي ١٥ مارس/ آذار ١٩٤٨ أعلنت بريطانيا انتهاء الانتداب على فلسطين وأعلنت الجلاء في أغسطس/ آب من العام نفسه وأكدت أنها لن تمارس أي سلطات إدارية أو عسكرية.

Pada 15 Maret 1948, Inggris mengumumkan berakhirnya mandat di Palestina dan mengumumkan penarikan diri mereka pada Agustus di tahun yang sama, serta menegaskan bahwa mereka tidak akan menjalankan kekuasaan administratif atau militer apa pun di wilayah tersebut.

In sya Allah artikel akan kita lanjutkan dengan Sejarah  Nakbah dan Perang Arab – Israel 1948



Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*


This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.