Apakah Mayit Mengingat Keluarganya di Dunia ?



Apakah Mayit (Ruh Orang yang Meninggal Dunia) Mengingat Keluarganya di Dunia ?

Alih Bahasa : Reza Ervani bin Asmanu

Sumber : IslamWeb

Artikel Apakah Mayit Mengingat Keluarganya di Dunia ? ini adalah Bagian dari Kategori Fiqh

السؤال

Pertanyaan

هل الميت يتذكر أهله وأقاربه في الدنيا؟

Apakah mayit mengingat keluarganya dan kerabatnya yang ada di dunia ?

الإجابــة

Jawaban :

الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وصحبه أما بعد:

فإن أرواح الموتى تتذاكر الأحياء وتذكرهمهم أحياناً، سواء كانوا من أقاربهم أم من غير أقاربهم، وقد دل على ذلك من السنة ما رواه الحاكم والنسائي عن أبي هريرة رضي الله عنه أن النبي صلى الله عليه وسلم قال في جزء من حديث طويل فيه بيان قبض روح المؤمن :

Ruh orang-orang yang telah meninggal bisa mengingat orang-orang yang masih hidup dan terkadang menyebutkan mereka, baik mereka terkait secara keluarga atau tidak. Hal ini didukung oleh hadits yang diriwayatkan oleh al Hakim dan an Nasa’i dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda dalam suatu hadits panjang yang menjelaskan tentang saat ruh orang mu’min diambil oleh malaikat maut :

“… فيأتون به أرواح المؤمنين – يعني الذين ماتوا قبله – فلهُم أشدُّ فرحاً به من أحدكم بغائبه يقدم عليه، فيسألونه: ماذا فعل فلان؟ ماذا فعل فلان ؟ فيقولون: دعوه، فإنه كان في غمِّ الدنيا، فإذا قال: أما أتاكم ؟ قالوا: ذُهب به إلى أمه الهاوية….الحديث”

…maka datanglah kepada mereka ruh-ruh orang mukmin – artinya orang-orang yang telah meninggal sebelum dirinya – dan mereka merasa lebih gembira dengannya daripada salah satu dari kalian yang menemui tamu yang dinanti-nantikan, maka mereka (ruh-ruh orang mu’min tersebut) bertanya padanya : ‘Apa yang telah dilakukan oleh si Fulan ? Apa yang telah dilakukan oleh si Fulan ?’  (Sebagian) mereka mengatakan, ‘Biarkanlah dia istirahat, karena dia dahulu berada dalam kesulitan di dunia.’

Maka apabila orang itu berkata : ‘Apakah dia (Fulan yang ditanyakan oleh mereka tadi) telah sampai kepada kalian?’ Mereka (para ruh orang mu’min itu) menjawab, ‘Dia telah diambil ke neraka.’. 1

ففي هذا الحديث أنهم يذكرون من يعرفون، بدليل سؤالهم عنهم بالاسم، ويذكرون همَّ أهل الدنيا ونصبهم، بدليل قولهم: “دعوه، فإنه كان في غمِّ الدنيا” .

Dalam hadits ini, terdapat bukti bahwa mereka mengingat orang yang mereka kenal, karena mereka bertanya tentang mereka dengan nama-nama mereka, dan mereka menyebutkan kesulitan dan kesedihan yang dialami oleh orang-orang di dunia, sebagaimana terlihat dari ucapannya: “Biarkanlah dia istirahat, karena dia dahulu berada dalam kesulitan di dunia.

وما رواه أبو داود والحاكم وأحمد عن ابن عباس رضي الله عنهما أن النبي صلى الله عليه وسلم قال :

Ada pula hadits yang diriwayatkan oleh Abu Dawud, al Hakim, dan Ahmad dari Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhuma bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

لما أصيب إخوانكم بأحد، جعل الله أرواحهم في جوف طير خضر ترد أنهار الجنة، تأكل من ثمارها، وتأوي إلى قناديل من ذهب، معلقة في ظل العرش، فلما وجدوا طيب مأكلهم ومشربهم ومقيلهم، قالوا: من يبلغ إخواننا عنا أنّا أحياء في الجنة نرزق، لئلا يزهدوا في الجهاد، وينكلوا عن الحرب؟ فقال الله تعالى: أنا أبلِّغهم عنكم

Ketika saudara-saudara kalian terkena musibah di Uhud, Allah menempatkan ruh-ruh mereka dalam burung-burung hijau yang terbang mengitari sungai-sungai surga, memakan buah-buahnya, dan berteduh di lampu-lampu emas yang digantung di bawah ‘Arsy. Ketika mereka menemukan kesenangan dari makanan, minuman, dan tempat tinggal mereka, mereka berkata, ‘Siapa yang akan memberi tahu saudara-saudara kami bahwa kami masih hidup di surga dan diberi rezeki, agar mereka tidak malas dalam berjihad dan enggan berperang?’ Allah Ta’ala kemudian berfirman, ‘Aku akan memberi tahu mereka tentang keadaanmu.’ 2

فهذا يدل على أنهم يذكرون إخوانهم من المؤمنين ويحبون لهم الخير، ويتمنون إخبارهم بما هم فيه من النعيم ليتركوا ما هم فيه من الغفلة، ويجتهدوا في العمل.

Ini menunjukkan bahwa mereka mengingat saudara-saudara mereka yang mukmin dan mereka berharap yang terbaik untuk mereka, serta ingin memberitahu mereka tentang kebahagiaan mereka di surga agar saudara-saudara mu’min mereka tidak lagi berada dalam kelalaian dan bersungguh-sungguh dalam beramal.

هذا بالنسبة لأرواح المؤمنين، أما أرواح غير المؤمنين فهي كما قال ابن القيم في كتاب الروح: في شغل بما هي فيه من العذاب عن التزاور والتلاقي. ا.هـ.

Hal ini berlaku bagi ruh-ruh orang mukmin. Sedangkan bagi ruh-ruh orang kafir, sebagaimana yang dijelaskan oleh Ibnu Qayyim dalam kitab “Al-Ruh”, mereka sibuk dengan siksaan yang mereka alami sehingga tidak ada kesempatan untuk berkomunikasi atau bertemu.

وهذا لا يعني أن الأموات يعرفون كل شيء عن الأحياء، لأنه لا قدرة لهم على ذلك، إلا إذا شاء الله عز وجل، كما سبق في الحديث أنهم يعرفون أخبار الأحياء عن طريق سؤال روح الميت الذي مات بعدهم، وسؤالهم يدل على عدم علمهم بما يقع.
والله أعلم.

Hal ini tidak berarti bahwa orang-orang yang telah meninggal mengetahui segala sesuatu tentang orang-orang yang masih hidup, karena mereka tidak memiliki kemampuan untuk melakukannya kecuali dengan kehendak Allah Ta’ala, sebagaimana yang telah disebutkan dalam hadits bahwa mereka mengetahui berita tentang orang-orang yang masih hidup melalui pertanyaan kepada ruh orang yang meninggal setelah mereka, dan pertanyaan mereka menunjukkan ketidaktahuan mereka tentang apa yang terjadi.

Allahu Ta’ala ‘A’lam

Catatan Kaki

  1. Lihat Status Hadits Ini di dorar : https://dorar.net/hadith/sharh/113534
  2. Lihat Status Hadits ini di dorar : https://dorar.net/hadith/sharh/114393


Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*


This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.