Bacaan Untuk Orang Sakit yang Disunnahkan



Bacaan Untuk Orang Sakit yang Disunnahkan

Sumber : Kitab Dzikru wa Tadzkir – Prof. DR. Shalih bin Ghaanim as Sadlan guru besar di Universitas Imam Muhammad bin Su’ud, Riyadh.

Alih Bahasa : Reza Ervani bin Asmanu

Artikel Bacaan Untuk Orang Sakit yang Disunnahkan ini Masuk dalam Kategori Doa-doa

w

١ – إن أنفع الرقية وأكثرها تأثيراً رقية الإنسان نفسه، وذلك لما ورد من النصوص على عكس ما اشتهر عند كثير من الناس من البحث عن قاريء حتى ولو كان عامياً أو مشعوذاً.

1. Rukyah yang paling bermanfaat dan paling mujarab adalah rukyah yang dilakukan oleh orang itu sendiri. Hal ini sesuai dengan nash-nash yang ada, berbeda dengan apa yang populer di kalangan banyak orang, yaitu mencari perukyah, entah itu dari kalangan awam ataupun dukun.

٢ – وقراءة سورة الفاتحة هي من أهم وأنفع ما يقرأ على المريض، وذلك لما تضمنته هذه السورة العظيمة من إخلاص العبودية لله والثناء عليه – عز وجل – وتفويض الأمر كله إليه، والاستعانة به، والتوكل عليه، وسؤاله مجامع النعم كلها

2. Membaca Surah Al-Fatihah adalah salah satu yang paling penting dan bermanfaat dibacakan kepada orang sakit. Karena surah yang agung ini mencakup keikhlasan ibadah kepada Allah dan Pujian kepadaNya – Azza wa Jalla – dan menyerahkan seluruh urusan kepada-Nya, meminta pertolongan-Nya, bertawakkal kepada-Nya, dan memohon kepada-Nya segala kebaikan.

٣ – وإذا دخل على المريض يقول: لَا بَأْسَ طَهُوْرٌ إِنْ شَاءَ اللَه . (رواه البخاري) .

3. Jika mendatangi orang sakit, maka berdoalah : Laa ba’sa thahuurun in sya Allah (Tak mengapa sakitmu, in sya Allah menjadi pembersih atas dosa-dosa) (Riwayat Imam Bukhari)

ويمسح بيده اليمنى على المريض ويقول:  اللَّهُمَّ رَبَّ النَّاسِ أَذْهِبْ الْبَاسَ اشْفِهِ وَأَنْتَ الشَّافِي لَا شِفَاءَ إِلَّا شِفَاؤُكَ شِفَاءً لَا يُغَادِرُ سَقَمًا (رواه البخاري) .

Dan usapkanlah tangan kanan pada orang yang sakit sambil berdoa : Allahumma Robbunnass, adzhibil ba’sa, asyfihi, anta syaafi, laa syifaa-a illa syifaa-uka, syifaa-an laa yughadiru saqoma (Ya Allah, Tuhan manusia, hilangkanlah sakit (ini), sembuhkanlah ia, engkau adalah Dzat Yang menyembuhkan, tidak ada kesembuhan kecuali kesembuhan (dari)-Mu, kesembuhan yang tidak menyisakan sakit)  (Riwayat Imam al Bukhari)

٤ – وعند رقية المريض يقول: باسْمِ اللهِ أَرْقِيكَ، مِن كُلِّ شَيءٍ يُؤْذِيكَ، مِن شَرِّ كُلِّ نَفْسٍ، أَوْ عَيْنِ حَاسِدٍ، اللَّهُ يَشْفِيكَ، باسْمِ اللهِ أَرْقِيكَ . (رواه مسلم) .

4. Ketika melakukan pengobatan dengan membaca ayat-ayat Al-Qur’an kepada orang yang sakit, beliau mengucapkan : Bismilahi arqik, min kulli syai-in yu’dzik, min syarri kulli nafsin aw ‘ainin haasid, Allahu yasyfik, bismilaahi arqiik “Dengan nama Allah aku meruqyahmu, dari segala sesuatu yang menyakitimu, dari kejahatan setiap jiwa atau pandangan mata orang yang hasad, semoga Allah menyembuhkanmu, dengan nama Allah aku meruqyahmu.” (Diriwayatkan oleh Imam Muslim).

٥ – وإذا اشتكى ألماً في جسده يضع يده على موضع الألم ويقول: بسم الله ثلاثاً ويقول سبع مرات: أَعُوْذُ بِعِزَةِ  وَقُدْرَتِهِ مِن شَرِّ ما أَجِدُ وَأُحَاذِرُ. (رواه مسلم) .

5. Dan ketika merasakan sakit di tubuhnya, beliau meletakkan tangan di tempat yang sakit tersebut dan mengucapkan: “Bismilah” sebanyak tiga kali, dan mengucapkan tujuh kali: “Audzu bi ‘izatiLlahi wa Qudratihi min Syari Maa Ajidu Uhaadziru” (Aku berlindung dengan keagungan Allah dan kekuasaan-Nya dari segala kejahatan yang aku rasakan dan yang aku khawatirkan) (Hadits Riwayat Imam Muslim)

Allahu Ta’ala ‘A’lam



Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*


This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.