Al Isti’aarah At Tamtsiliyah di Surah Al Qiyamah ayat 29
Catatan Belajar oleh : Reza Ervani bin Asmanu
w
Firman Allah Ta’ala :
وَالْتَفَّتِ السَّاقُ بِالسَّاقِ
dan bertaut betis (kiri) dan betis (kanan), (Terjemahan Kemenag RI)
I’rab :
الْتَفَّتِ : فعل ماضي. والتاء : حرف تأنيث
Balaghah :
Secara balaghah ayat ini dikenal menggunakan majaz Al Isti’aarah At Tamtsiliyah, dimana ayat ini bukan menunjukkan makna aslinya, melainkan “dipinjam” untuk menggambarkan sesuatu yang serupa, atau lebih keras/lebih kuat maknanya.
Disebutkan dalam kitab Al Jadwal fii I’raabil Quraanil Kariim :
في الآية الكريمة استعارة تمثيلية، لشدة مفارقة المألوف من الوطن والأهل والولد والصديق ، وشدة القدوم على ربه جلّ شأنه. وقد التفّت الشدتان ببعضهما ، كما تلتف الساق على الساق. ويقال : شمرت الحرب عن ساق استعارة لشدّتها.
Pada ayat yang mulia ini digunakan Isti’aarah Tamtsiliyah, dikarenakan kerasnya, sulitnya perpisahan (orang-orang kafir) dengan tanah kelahiran, keluarga, anak dan teman saat mereka menghadapi kematian, karena terikatnya, dekatnya mereka pada hal-hal tersebut.
Juga di sisi yang lain dikarenakan kerasnya, sulitnya, beratnya mereka datang kepada Robb-mereka.
Kedua kesulitan itu bertaut (iltaffa) satu dengan yang lainnya, sebagaimana bertautnya satu kaki/betis/tulang kering satu dengan yang lainnya. Dikatakan : Bergulung, terikatnya kaki satu sama lain sebagai isti’aarah (penggambaran/metafora) akan beratnya kematian yang mereka hadapi.
Allahu Ta’ala ‘A’lam
Leave a Reply