Hukum Membaca Surah Al Fatihah dan Menghadiahkan Pahalanya Untuk Orang yang Sudah Meninggal



حكم قراءة الفاتحة وإهداء ثوابها إلى الميت

Hukum Membaca Surah Al Fatihah dan Menghadiahkan Pahalanya Untuk Orang yang Sudah Meninggal

Sumber : Fatawa IslamWeb

Kompilasi dan Alih Bahasa : Reza Ervani bin Asmanu

w

السؤال

قراءة الفاتحة على روح الميت وأنا في البيت أو عند المرور على القبور. ما هو حكمها؟

Pertanyaan :

Membaca Al Fatihah untuk ruh orang yang sudah meninggal saat saya sedang di rumah atau saat saya melewati kuburan, bagaimana hukumnya ?

الإجابــة

Jawaban :

الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وصحبه، أما بعـد:

فالراجح من أقوال أهل العلم أن ثواب قراءة القرآن يصل إلى الميت، سواء سورة الفاتحة أو غيرها من سور القرآن الكريم، لأن من عمل عملا ملك ثوابه ومن ملك شيئا فله أن يهبه لمن شاء ما لم يقم بالموهوب له مانع من الانتفاع بالثواب، ولا يمنع منه إلا الكفر عياذا بالله تعالى.

Pendapat yang rajih dari kalangan ahlul ilmu adalah bahwa pahala membaca Al Quran sampai kepada orang yang sudah meninggal, baik itu bacaan Surah Al Fatihah atau surah yang lain dari Al Quranul Kariim. Karena barangsiapa yang beramal demikian (membaca Al Quran) dia mendapatkan pahala, dan barangsiapa yang memiliki sesuatu dia dapat memberikannya kepada siapa yang dia inginkan, selama orang yang diberikan hadiah itu tidak terhalang dari mendapatkan pahala, dan juga tidak terhalang oleh kekafiran, iyyadzubillahi Ta’ala

فلك أن تقرأ الفاتحة وتهدي ثوابها لروح الميت إذا مررت على قبره أو كنت في بيتك.

Maka anda dapat membaca Al Fatihah dan menghadiahkan pahalanya bagi ruh orang yang sudah meninggal saat anda sedang melewati kuburan atau saat anda sedang berada di rumah.

أما مايشرع الدعاء به عند المرور على المقابر فما رواه سليمان بن بريدة عن أبيه أن النبي صلى الله عليه وسلم كان يعلمه لأصحابه إذا خرجوا إلى المقابر: 

Adapun doa yang disyariatkan saat melewati kuburan adalah apa yang diriwayatkan oleh Sulaiman ibn Buraydah dari ayahnya bahwa Nabi shalallahu alaihi wa salam pernah mengajarkan kepada para sahabat jika pergi menuju kuburan, yakni bacaan :

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ دَارَ قَوْمٍ مُؤْمِنِينَ، وَأَتَاكُمْ مَا تُوعَدُونَ، غَدًا مُؤَجَّلُونَ، وَإنَّا إنْ شَاءَ اللهُ بِكُمْ لاَحِقُونَ، اللَّهُمَّ اغْفِرْ لأهْلِ بَقِيعِ الغَرْقَدِ (رواه مسلم)

“Keselamatan atasmu semua wahai penghuni kampungnya kaum mu’minin, akan datang padamu semua apa-apa yang dijanjikan kepada kalian, yang masih ditangguhkan waktunya. Sesungguhnya kami Insya Allah menyusul engkau semua pula. Ya Allah, ampunilah para penghuni makam Baqi’ Algharqad ini” (Hadits Riwayat Imam Muslim)

وما رواه ابن عباس قال: مر رسول الله صلى الله عليه وسلم بقبور المدينة، فأقبل عليهم بوجهه فقال:

Dan hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhu, beliau mengatakan : Rasulullah shalallahu alaihi wa salam pernah melewati kuburan di Madinah, beliau menghadapkan wajah ke arah kuburan seraya berdoa :

السَّلامُ عَلَيْكُمْ يَا أهْلَ القُبُورِ، يَغْفِرُ اللهُ لَنَا وَلَكُمْ، أنْتُمْ سَلَفُنَا وَنَحنُ بالأثَرِ (رواه الترمذي وحسنه)

Keselamatan atasmu semua hai para ahli kubur, semoga Allah memberikan pengampunan kepada kami dan kepadamu semua. Engkau semua mendahului kami dan kami akan mengikuti jejakmu (Hadits Riwayat Imam At Tirmidzi dan beliau menganggapnya hasan)

والله أعلم .



Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*


This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.