Anda mesti login untuk dapat melihat konten ini.
Konten ini hanya tersedia untuk membership berbayar atau donatur yang membantu website ini tetap tayang.
Silahkan hubungi kami di:
- Whatsapp: +62812 8754 8752
- Email: reza@rezaervani.com
Biaya Keanggotaan (Per Rangkaian Serial Artikel)
| Durasi | Mata Uang | Besaran |
|---|---|---|
| 6 bulan | Indonesia Rupiah | 350.000,- |
| 6 bulan | Malaysia Ringgit | 100,- |
| 6 bulan | Dollar Amerika | 25,- |
Baarakallahu fiikum
Catatan Kaki
- Dalam naskah (ظ) tertulis: “al-Husayn”, dan itu keliru.
- Kata “al-Khulnī” hanya terdapat dalam naskah (س).
- Lafaz “lahā” terdapat hanya pada naskah (س), dan pada margin naskah (م) tertulis “bihā”, dan di atasnya diberi tanda (صح)
- dhamir (kata ganti) tersebut kembali kepada Abū al-Ma‘ālī, bukan kepada sang penulis
- Seorang guru ahli dalam penyusunan bacaan tartīl; ia wafat tahun 706 H. Dalam naskah (ت), huruf-hurufnya diubah menjadi “al-Muḥarridq” (المحرَّدق) dengan huruf dal (د) . Lihat: Ghāyatu an-Nihāyah 1/102.
- Seorang ‘Alawī, Ḥasanī, penduduk Madinah, menguasai qirā’āt dan sebab-sebabnya; ia wafat tahun 681 H. Lihat: Ghāyatu an-Nihāyah 1/248.
- Dalam naskah (ت) tertulis: “(penulis: kadzālika tilāwah ..)”, dan kemungkinan itu adalah kekeliruan pena dari penyalin.
- Secara lahiriah, kalimat ini menunjukkan bahwa Ibn al-Jundī mensyarah syarah al-Ja‘barī, padahal yang benar ia mensyarah asy-Syāṭibiyyah dan di dalamnya ia menyertakan pula syarah al-Ja‘barī. Lihat: Ghāyatu an-Nihāyah 1/180.
- Dalam naskah (ت) tertulis “ʿAbdullāh al-Walī”, dan itu keliru.

Leave a Reply