وحدة العقيدة
Kesatuan Aqidah
Alih Bahasa : Reza Ervani bin Asmanu
Artikel Kesatuan Aqidah adalah Bagian dari Kategori al Aqidah al Islamiyah
وهذا المفهوم للإيمان، هو العقيدة التى أنزل الله بها كتبه، وأرسل بها رسله، وجعلها وصيته فى الأولين والآخرين.
Sudah dipaparkan pada bagian sebelumnya bahwa konsep iman adalah Aqidah yang Allah turunkan di dalam kitab-kitabNya, yang dengan Aqidah tersebut diutus para rasulNya, dan dijadikan sebagai wasiat-Nya bagi yang terdahulu dan yang terkemudian.
فهى عقيدة واحدة، لا تتبدل بتبدل الزمان أو المكان، ولا تتغير بتغير الأفراد أو الأقوام.
Aqidah tersebut adalah aqidah yang satu, yang tidak berubah dengan perubahan waktu atau tempat, juga tidak berubah dengan perubahan individu atau kaum/bangsa.
Allah Ta’ala berFirman :
شَرَعَ لَكُم مِّنَ الدِّينِ مَا وَصَّىٰ بِهِ نُوحًا وَالَّذِي أَوْحَيْنَا إِلَيْكَ وَمَا وَصَّيْنَا بِهِ إِبْرَاهِيمَ وَمُوسَىٰ وَعِيسَىٰ ۖ أَنْ أَقِيمُوا الدِّينَ وَلَا تَتَفَرَّقُوا فِيهِ ۚ كَبُرَ عَلَى الْمُشْرِكِينَ مَا تَدْعُوهُمْ إِلَيْهِ ۚ اللَّهُ يَجْتَبِي إِلَيْهِ مَن يَشَاءُ وَيَهْدِي إِلَيْهِ مَن يُنِيبُ
Dia telah mensyari’atkan bagi kamu tentang agama apa yang telah diwasiatkan-Nya kepada Nuh dan apa yang telah Kami wahyukan kepadamu dan apa yang telah Kami wasiatkan kepada Ibrahim, Musa dan Isa yaitu: Tegakkanlah agama dan janganlah kamu berpecah belah tentangnya. Amat berat bagi orang-orang musyrik agama yang kamu seru mereka kepadanya. Allah menarik kepada agama itu orang yang dikehendaki-Nya dan memberi petunjuk kepada (agama)-Nya orang yang kembali (kepada-Nya). (Surah asy Syuraa ayat 13)
وما شرعه الله لنا من الدين، ووصَّانا به – كما وصى رسله السابقين – هو أصول العقائد وقواعد الإيمان، لا فروع الدين، ولا شرائعه العملية؛ فإن لكل أمة من التشريعات العملية ما يتناسب مع ظروفها، وأحوالها، ومستواها الفكرى والروحى.
Apa yang telah Allah Ta’ala syariatkan bagi kita dalam agama, dan apa yang Dia wasiatkan kepada kita dengannya – sebagaimana Dia mewasiatkan kepada Para Rasul sebelumnya. hal tersebut adalah Ushul (Prinsip-prinsip Utama) Aqidah dan Kaidah-kaidah Keimanan, bukan perkara Furu’ (cabang) dalam agama atau Hukum Syariat Amaliah. Karena setiap umat memiliki Syariat mereka tersendiri yang sesuai dengan kebutuhan, kondisi, dan tingkat pemikiran serta tingkat spiritualitas mereka.
لِكُلٍّ جَعَلْنَا مِنْكُمْ شِرْعَةً وَمِنْهَاجاً
Untuk tiap-tiap umat diantara kamu, Kami berikan aturan dan jalan yang terang. (Surah al Maaidah ayat 48)
Leave a Reply