[TADABBUR HARIAN] Jenis-jenis Al Isti’aadzah (2) : Al Isti’aadzah yang Diharamkan
Kompilasi dan Alih Bahasa : Reza Ervani bin Asmanu
w
ثانيًا: الاستعاذة المحرمة:
Yang kedua : Al Isti’aadzah yang Diharamkan
هي الاستعاذة التي تكون بغير الله؛ كالاستعاذة بالجن والشياطين والأموات والأصنام وغيرهم، فهي لا تزيد المستعيذ بها إلا رهقًا، ولاشك أن ذلك كفر أو شرك.
Al Isti’aadzah yang Diharamkan adalah Al Isti’aadzah (permintaan perlindungan) yang ditujukan kepada selain Allah Ta’ala, seperti Al Isti’aadzah kepada jin, syaithoon, orang mati, berhala dan yang lainnya. Maka tidak menambah perlindungan pada semuanya melainkan kesesatan, tidak diragukan bahwa yang demikian adalah perbuatan kufur atau syirik.
قال تعالى حكاية عن مؤمني الجن:
Allah Ta’ala berfirman tentang orang-orang yang meminta perlindungan jin :
وَأَنَّهُ كَانَ رِجَالٌ مِّنَ الْإِنسِ يَعُوذُونَ بِرِجَالٍ مِّنَ الْجِنِّ فَزَادُوهُمْ رَهَقًا [الجن: ٦].
Dan bahwasanya ada beberapa orang laki-laki di antara manusia meminta perlindungan kepada beberapa laki-laki di antara jin, maka jin-jin itu menambah bagi mereka dosa dan kesalahan. (Surah Jiin ayat 6)
والرهق في كلام العرب: الإثم والخطيئة وغشيان المحارم، فزادوهم بهذه الاستعاذة غشيانًا لما كان محظورًا من الكبر والتعاظم، فظنوا أنهم سادوا الإنس والجن. وكان أول من تعوذ من الجن قوم من أهل اليمن، ثم من بني حنيفة، ثم فشا ذلك في العرب، فلما جاء الإسلام عاذوا بالله وتركوهم.
Ar Rohaqo dalam perkataan orang Arab bermakna kesalahan, dosa, kesesatan dan hal yang terlarang (Kitab Lisanul Arabi), maka Al Isti’aadzah, permintaan tolong mereka tersebut menambah bagi mereka kesesatan, sebab termasuk pada kesombongan dan keangkuhan yang dilarang, dikarenakan mereka menyangka bahwa mereka memiliki otoritas atas manusia dan jin (Kitab Badaa-i’ul Fawaa-id, Ibnu Qayyim) Yang pertama kali melakukan permintaan pertolongan/perlindungan kepada Jin adalah suatu kaum dari penduduk Yaman, kemudian dari Bani Hanifah, kemudian menyebar di Arab. Lalu datang Islam yang memerintahkan isti’aadzah kepada Allah Ta’ala dan melarang isti’aadzah dengan Jin (Kitab Tafsir Muqootil Ibnu Sulaiman)
قال ابن عباس: كان رجال من الإنس يبيت أحدهم بالوادي في الجاهلية فيقول: أعوذ بعزيز هذا الوادي، فزادهم ذلك إثمًا
Ibnu Abbas mengatakan : Seorang laki-laki dari golongan manusia yang salah seorang mereka tinggal di lembah pada zaman jahiliyah pernah mengatakan : “Aku berlindung kepada penguasa lembah ini (maksudnya jin), maka bertambah dosanya karena hal tersebut (Diriwayatkan oleh Imam Ath Thabariy di dalam Tafsirnya)
Allahu Ta’ala ‘A’lam
Selesai bagian ke-2 dari 2 tulisan
Leave a Reply