Loading...

Maktabah Reza Ervani

15%

Rp 1.500.000 dari target Rp 10.000.000



Judul Kitab : Adab Asy Syaafi'i wa manaqibuhu - Detail Buku
Halaman Ke : 21
Jumlah yang dimuat : 225
« Sebelumnya Halaman 21 dari 225 Berikutnya » Daftar Isi
Tabel terjemah Inggris belum dibuat.
Bahasa Indonesia Translation

Ja'far berkata, "Demi Allah, aku lebih menasihati kamu dari pada Mahdi, yaitu anaknya."

Abu Muhammad mengabarkan, dia berkata, "Ayahku memberi tahuku, dari Harimlah, dari Muhammad bin Idris Asy-Syafi'i, dia berkata, 'Muhammad bin Ajlan memerintahkan kebaikan dan melarang kemungkaran.'"

Dia berkata, "Muhammad bin Ajlan memberi khutbah di Madinah pada suatu hari, dan dia memperpanjang khutbahnya. Ketika dia turun dan akan melakukan shalat, anaknya, Ibnu Ajlan, berseru padanya, 'Wahai, takutlah kepada Allah! Kamu memperpanjang penjelasan dan perkataanmu di atas mimbar Rasulullah, Allah memberkati dan memberi salam kepadanya?' Dia kemudian menyuruh agar Ibnu Ajlan ditahan, dan dia ditahan. Berita tersebut sampai kepada Ibnu Abi Dzihb, lalu dia masuk menemui wali kota dan berkata, 'Apakah kamu menahan Ibnu Ajlan?' Wali kota menjawab, 'Tidak cukup baginya bahwa dia memerintahkan kami dalam urusan antara kami dan dia, lalu kita mengikuti apa yang dia perintahkan, sampai dia berseru kepada kita di depan orang banyak, sehingga kami merasa terhina?' Ibnu Abi Dzihb berkata, 'Ibnu Ajlan bodoh, dia bodoh. Dia melihatmu makan haram dan memakai pakaian haram, tetapi dia tidak mengingkari perbuatanmu, malah dia mengatakan, 'Janganlah kamu memperpanjang penjelasan dan perkataanmu di atas mimbar Rasulullah.' Wali kota berkata, 'Keluarkan Ibnu Ajlan, tidak ada masalah baginya.'"


Versi terbaru (bahasa: id) oleh ai_bot.
IDWaktuBahasaPenerjemahStatusAksi
#21idai_botDraft

Ja'far berkata, "Demi Allah, aku lebih menasihati kamu dari pada Mahdi, yaitu anaknya."

Abu Muhammad mengabarkan, dia berkata, "Ayahku memberi tahuku, dari Harimlah, dari Muhammad bin Idris Asy-Syafi'i, dia berkata, 'Muhammad bin Ajlan memerintahkan kebaikan dan melarang kemungkaran.'"

Dia berkata, "Muhammad bin Ajlan memberi khutbah di Madinah pada suatu hari, dan dia memperpanjang khutbahnya. Ketika dia turun dan akan melakukan shalat, anaknya, Ibnu Ajlan, berseru padanya, 'Wahai, takutlah kepada Allah! Kamu memperpanjang penjelasan dan perkataanmu di atas mimbar Rasulullah, Allah memberkati dan memberi salam kepadanya?' Dia kemudian menyuruh agar Ibnu Ajlan ditahan, dan dia ditahan. Berita tersebut sampai kepada Ibnu Abi Dzihb, lalu dia masuk menemui wali kota dan berkata, 'Apakah kamu menahan Ibnu Ajlan?' Wali kota menjawab, 'Tidak cukup baginya bahwa dia memerintahkan kami dalam urusan antara kami dan dia, lalu kita mengikuti apa yang dia perintahkan, sampai dia berseru kepada kita di depan orang banyak, sehingga kami merasa terhina?' Ibnu Abi Dzihb berkata, 'Ibnu Ajlan bodoh, dia bodoh. Dia melihatmu makan haram dan memakai pakaian haram, tetapi dia tidak mengingkari perbuatanmu, malah dia mengatakan, 'Janganlah kamu memperpanjang penjelasan dan perkataanmu di atas mimbar Rasulullah.' Wali kota berkata, 'Keluarkan Ibnu Ajlan, tidak ada masalah baginya.'"


Beberapa bagian dari Terjemahan di-generate menggunakan Artificial Intelligence secara otomatis, dan belum melalui proses pengeditan

Untuk Teks dari Buku Berbahasa Indonesia atau Inggris, banyak bagian yang merupakan hasil OCR dan belum diedit


Belum ada terjemahan untuk halaman ini atau ada terjemahan yang kurang tepat ?

« Sebelumnya Halaman 21 dari 225 Berikutnya » Daftar Isi