Loading...

Maktabah Reza Ervani

15%

Rp 1.500.000 dari target Rp 10.000.000



Judul Kitab : Al Aqidah fiLlah - Detail Buku
Halaman Ke : 120
Jumlah yang dimuat : 228
« Sebelumnya Halaman 120 dari 228 Berikutnya » Daftar Isi
Arabic Original Text

وامتدح نفسه بأنه رب العرش (عليه توكَّلت وهو ربُّ العرش العظيم) التوبة: ١٢٩ ، (فسبحان الله ربّ العرش عمَّا يصفون) الأنبياء: ٢٢ ، (قل من رَّبُّ السَّماوات السَّبع وربُّ العرش العظيم) المؤمنون: ٨٦ .

ومن شعر عبد الله بن رواحة يمجد ربّه سبحانه وتعالى:

شهدت بأن وعد الله حق ××× وأنّ النّار مثوى الكافرينا

وأن العرش فوق الماء طاف ××× وفوق العرش ربّ العالمينا

وتحمله ملائكة كرام ××× ملائكة الإله مسوّمينا

روى هذا الشعر ابن عبد البر في الاستيعاب، وقال: رويناه من وجوه صحاح.

معنى استوائه على العرش:

نحن نجهل كيفية استوائه سبحانه، لأننا نجهل كيفية ذاته، ولكنّنا نعرف معنى استوى في لغة العرب، فالعرب عندما يُعدّون استوى بـ ((على)) يقصدون بهذه الكلمة معاني أربعة هي: استقر، وعلا، وارتفع، وصعد، كما حقق ذلك ابن القيم. (١)

وقد نقل أبو الحسن الأشعري عن المعتزلة أنهم فسروا (استوى على العرش) بمعنى استولى عليه (٢) ، فالذي يؤول الاستواء هذا التأويل سلفه في هذا المعتزلة، وبئس السلف هم.


(١) انظر شرح الواسطية للهراس: ص ٨٠.
(٢) مقالات الإسلاميين: ص ١٥٧، ٢١١.

Bahasa Indonesia Translation

Allah ﷻ Memuji Diri-Nya sebagai Rabb al-‘Arsy

Allah ﷻ memuji diri-Nya dengan sebutan Rabb al-‘Arsy dalam beberapa ayat Al-Quran, di antaranya firman-Nya:

﴿عَلَيْهِ تَوَكَّلْتُ وَهُوَ رَبُّ الْعَرْشِ الْعَظِيمِ﴾

“Kepada-Nya aku bertawakal, dan Dia adalah Rabb pemilik ‘Arsy yang agung.” (Surah At-Taubah: 129)

﴿فَسُبْحَانَ اللَّهِ رَبِّ الْعَرْشِ عَمَّا يَصِفُونَ﴾

“Maha Suci Allah, Rabb pemilik ‘Arsy, dari apa yang mereka sifatkan.” (Surah Al-Anbiya: 22)

﴿قُلْ مَنْ رَبُّ السَّمَاوَاتِ السَّبْعِ وَرَبُّ الْعَرْشِ الْعَظِيمِ﴾

“Katakanlah: Siapakah Rabb langit yang tujuh dan Rabb pemilik ‘Arsy yang agung?” (Surah Al-Mu’minun: 86)

Sya’ir Abdullah bin Rawahah

Abdullah bin Rawahah radhiyallahu ‘anhu memuji Rabb-nya dengan syair:

“Aku bersaksi bahwa janji Allah adalah benar, Dan bahwa neraka adalah tempat kembali orang-orang kafir. Bahwa ‘Arsy berada di atas air, Dan di atas ‘Arsy ada Rabb seluruh alam. Para malaikat yang mulia membawanya, Malaikat-malaikat Allah yang bersayap-sayap.”

Syair ini diriwayatkan oleh Ibnu Abdil Barr dalam Al-Isti‘ab, dan beliau berkata: Kami meriwayatkannya dari jalur-jalur yang sahih.

Makna Istiwā’-Nya Allah di Atas ‘Arsy

Kita tidak mengetahui bagaimana cara istiwā’-Nya Allah, karena kita juga tidak mengetahui hakikat Dzat-Nya. Akan tetapi, kita mengetahui makna kata istawa dalam bahasa Arab. Apabila kata itu disertai huruf ‘ala, maka maknanya ada empat: menetap, tinggi, naik, dan berada di atas. Hal ini ditegaskan oleh Ibnul Qayyim.

Abu al-Hasan al-Asy‘ari menukil bahwa kaum Mu‘tazilah menafsirkan firman Allah: “Istawā ‘ala al-‘Arsy” dengan makna menguasai. Maka barang siapa menakwilkan istiwā dengan makna ini, sesungguhnya pendahulunya adalah kaum Mu‘tazilah. Dan mereka adalah seburuk-buruk pendahulu.


  1. Lihat Syarh al-Wasithiyyah karya al-Harras, hlm. 80.
  2. Maqālāt al-Islāmiyyīn, hlm. 157, 211.

Beberapa bagian dari Terjemahan di-generate menggunakan Artificial Intelligence secara otomatis, dan belum melalui proses pengeditan

Untuk Teks dari Buku Berbahasa Indonesia atau Inggris, banyak bagian yang merupakan hasil OCR dan belum diedit


Belum ada terjemahan untuk halaman ini atau ada terjemahan yang kurang tepat ?

« Sebelumnya Halaman 120 dari 228 Berikutnya » Daftar Isi