Progress Donasi Kebutuhan Server — Your Donation Urgently Needed — هذا الموقع بحاجة ماسة إلى تبرعاتكم
Rp 1.500.000 dari target Rp 10.000.000
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah ﷺ bersabda: “Rabb kita Tabaraka wa Ta‘ala turun setiap malam ke langit dunia ketika tersisa sepertiga malam terakhir. Dia berfirman: Siapa yang berdoa kepada-Ku maka Aku kabulkan. Siapa yang meminta kepada-Ku maka Aku beri. Siapa yang memohon ampunan kepada-Ku maka Aku ampuni.”
Al-Quran juga menegaskan bahwa Allah akan datang pada hari kiamat untuk memutuskan perkara. Allah ﷻ berfirman:
﴿هَلْ يَنْظُرُونَ إِلَّا أَنْ يَأْتِيَهُمُ اللَّهُ فِي ظُلَلٍ مِنَ الْغَمَامِ وَالْمَلَائِكَةُ وَقُضِيَ الْأَمْرُ﴾
“Yang mereka nanti-nantikan hanyalah kedatangan Allah dalam naungan awan bersama para malaikat, lalu diputuskanlah perkara.” (Surah Al-Baqarah: 210)
﴿كَلَّا إِذَا دُكَّتِ الْأَرْضُ دَكًّا دَكًّا * وَجَاءَ رَبُّكَ وَالْمَلَكُ صَفًّا صَفًّا﴾
“Sekali-kali tidak! Apabila bumi diguncangkan sehancur-hancurnya, dan datanglah Rabbmu dan malaikat berbaris-baris.” (Surah Al-Fajr: 21–22)
Dari Ibnu Mas‘ud radhiyallahu ‘anhu, dari Nabi ﷺ, beliau bersabda: “Allah akan mengumpulkan manusia generasi pertama dan terakhir pada suatu waktu tertentu, selama empat puluh tahun pandangan mereka terarah ke langit menunggu keputusan. Lalu Allah turun dalam naungan awan, dari atas ‘Arsy ke Kursi.”
Allah ﷻ berbicara kapan saja Dia kehendaki, dengan cara yang Dia kehendaki. Kalam-Nya tidak menyerupai kalam makhluk. Allah telah berbicara kepada sebagian hamba-Nya, dan mereka juga berbicara kepada-Nya, di antaranya Nabi Musa عليه السلام. Allah ﷻ berfirman:
﴿وَكَلَّمَ اللَّهُ مُوسَى تَكْلِيمًا﴾
“Dan Allah telah berbicara kepada Musa dengan langsung.” (Surah An-Nisa: 164)
﴿وَلَمَّا جَاءَ مُوسَى لِمِيقَاتِنَا وَكَلَّمَهُ رَبُّهُ﴾
“Dan ketika Musa datang untuk waktu yang telah Kami tentukan, dan Rabbnya berbicara kepadanya.” (Surah Al-A‘raf: 143)
Allah ﷻ juga mengabarkan percakapan-Nya dengan Musa dalam ayat selanjutnya:
﴿قَالَ رَبِّ أَرِنِي أَنْظُرْ إِلَيْكَ قَالَ لَنْ تَرَانِي وَلَكِنِ انْظُرْ إِلَى الْجَبَلِ فَإِنِ اسْتَقَرَّ مَكَانَهُ فَسَوْفَ تَرَانِي فَلَمَّا تَجَلَّى رَبُّهُ لِلْجَبَلِ جَعَلَهُ دَكًّا وَخَرَّ مُوسَى صَعِقًا فَلَمَّا أَفَاقَ قَالَ سُبْحَانَكَ تُبْتُ إِلَيْكَ وَأَنَا أَوَّلُ الْمُؤْمِنِينَ * قَالَ يَا مُوسَى إِنِّي اصْطَفَيْتُكَ عَلَى النَّاسِ بِرِسَالَاتِي وَبِكَلَامِي فَخُذْ مَا آتَيْتُكَ وَكُنْ مِنَ الشَّاكِرِينَ﴾
“Musa berkata: ‘Ya Rabb, perlihatkanlah (diri-Mu) kepadaku agar aku dapat melihat-Mu.’ Allah berfirman: ‘Engkau sekali-kali tidak akan sanggup melihat-Ku, tetapi lihatlah ke gunung itu; jika ia tetap di tempatnya, niscaya engkau dapat melihat-Ku.’ Tatkala Rabbnya menampakkan diri kepada gunung itu, gunung itu hancur luluh, dan Musa pun jatuh pingsan. Setelah sadar kembali, ia berkata: ‘Mahasuci Engkau, aku bertaubat kepada-Mu dan aku orang yang pertama beriman.’ Allah berfirman: ‘Wahai Musa, sesungguhnya Aku telah memilihmu dari manusia untuk membawa risalah-Ku dan kalam-Ku. Maka ambillah apa yang Aku berikan kepadamu dan hendaklah engkau termasuk orang-orang yang bersyukur.’” (Surah Al-A‘raf: 143–144)