Loading...

Maktabah Reza Ervani

15%

Rp 1.500.000 dari target Rp 10.000.000



Judul Kitab : Al Aqidah fiLlah - Detail Buku
Halaman Ke : 162
Jumlah yang dimuat : 228
« Sebelumnya Halaman 162 dari 228 Berikutnya » Daftar Isi
Arabic Original Text

الخالق وذات المخلوق.

الكلام على الصفات السلبية عند المتكلمين

بين الشيخ الشنقيطي - رحمه الله تعالى - ضابط الصفة السلبية عند المتكلمين فقال: هي الصفة التي دلت على عدم محض. والمراد بها أن تدل على سلب ما لا يليق بالله عن الله، من غير أن تدل على معنى وجودي قائم بالذات.

والذين قالوا هذا جعلوا الصفات السلبية خمساً لا سادس لها، وهي عندهم: القدم، والبقاء، والمخالفة للخلق، والوحدانية، والغنى المطلق الذي يسمونه القيام بالنفس، الذي يعنون به الاستغناء عن الحيز والمحل.

١، ٢- القدم والبقاء:

ونبه الشيخ رحمه الله تعالى إلى أن القدم والبقاء اللذين وصف المتكلمون بهما الله - جلّ وعلا - زاعمين أنه وصف بهما نفسه هما المرادان بقوله تعالى: (هو الأوَّلُ والأخرُ) الحديد: ٣ .

والقدم عندهم عبارة عن سلب العدم السابق، إلا أنه عندهم أخص من الأزل، لأن الأزل عبارة عما لا افتتاح له، سواء أكان وجودياً كذات الله وصفاته، أو عدمياً، والقدم عندهم عبارة عما لا أول له، بشرط أن يكون وجودياً، كذات الله متصفة بصفات الكمال والجلال.

Bahasa Indonesia Translation

Perbedaan antara Dzat Sang Pencipta dan dzat makhluk adalah perbedaan yang sangat jauh.

Pembahasan tentang sifat-sifat salbiyyah menurut ulama kalam.

Syekh asy-Syinqithi rahimahullah menjelaskan bahwa yang dimaksud dengan sifat salbiyyah menurut ulama kalam adalah sifat yang menunjukkan ketiadaan murni. Maksudnya, sifat tersebut meniadakan dari Allah segala sesuatu yang tidak layak bagi-Nya, tanpa menunjukkan makna wujud yang berdiri pada Dzat.

Mereka yang berpendapat demikian menetapkan bahwa sifat salbiyyah ada lima dan tidak ada yang keenam. Menurut mereka sifat-sifat itu adalah: al-qidam (dahulu, tanpa permulaan), al-baqa’ (kekal), mukhalafah lil khalq (berbeda dengan makhluk), al-wahdaniyyah (keesaan), dan al-ghina al-mutlaq (kaya mutlak) yang mereka sebut qiyam bin-nafs, yakni tidak membutuhkan tempat dan ruang.

1-2. Tentang al-qidam dan al-baqa’: Syekh rahimahullah menegaskan bahwa qidam dan baqa’ yang disandarkan oleh ulama kalam kepada Allah Ta‘ala, dengan anggapan bahwa Allah menisbahkan keduanya kepada diri-Nya, adalah maksud dari firman Allah: “Dialah Yang Awal dan Yang Akhir” (Al-Hadid: 3).

Al-qidam menurut mereka adalah penafian terhadap ketiadaan sebelumnya. Namun qidam itu lebih khusus daripada azal. Sebab azal bermakna sesuatu yang tidak memiliki permulaan, baik wujud seperti Dzat Allah dan sifat-sifat-Nya, maupun ketiadaan. Sedangkan qidam menurut mereka adalah sesuatu yang tidak memiliki permulaan dengan syarat bersifat wujud, seperti Dzat Allah yang disifati dengan sifat-sifat kesempurnaan dan keagungan.


Beberapa bagian dari Terjemahan di-generate menggunakan Artificial Intelligence secara otomatis, dan belum melalui proses pengeditan

Untuk Teks dari Buku Berbahasa Indonesia atau Inggris, banyak bagian yang merupakan hasil OCR dan belum diedit


Belum ada terjemahan untuk halaman ini atau ada terjemahan yang kurang tepat ?

« Sebelumnya Halaman 162 dari 228 Berikutnya » Daftar Isi