Progress Donasi Kebutuhan Server — Your Donation Urgently Needed — هذا الموقع بحاجة ماسة إلى تبرعاتكم
Rp 1.500.000 dari target Rp 10.000.000
Perbedaan antara Dzat Sang Pencipta dan dzat makhluk adalah perbedaan yang sangat jauh.
Pembahasan tentang sifat-sifat salbiyyah menurut ulama kalam.
Syekh asy-Syinqithi rahimahullah menjelaskan bahwa yang dimaksud dengan sifat salbiyyah menurut ulama kalam adalah sifat yang menunjukkan ketiadaan murni. Maksudnya, sifat tersebut meniadakan dari Allah segala sesuatu yang tidak layak bagi-Nya, tanpa menunjukkan makna wujud yang berdiri pada Dzat.
Mereka yang berpendapat demikian menetapkan bahwa sifat salbiyyah ada lima dan tidak ada yang keenam. Menurut mereka sifat-sifat itu adalah: al-qidam (dahulu, tanpa permulaan), al-baqa’ (kekal), mukhalafah lil khalq (berbeda dengan makhluk), al-wahdaniyyah (keesaan), dan al-ghina al-mutlaq (kaya mutlak) yang mereka sebut qiyam bin-nafs, yakni tidak membutuhkan tempat dan ruang.
1-2. Tentang al-qidam dan al-baqa’: Syekh rahimahullah menegaskan bahwa qidam dan baqa’ yang disandarkan oleh ulama kalam kepada Allah Ta‘ala, dengan anggapan bahwa Allah menisbahkan keduanya kepada diri-Nya, adalah maksud dari firman Allah: “Dialah Yang Awal dan Yang Akhir” (Al-Hadid: 3).
Al-qidam menurut mereka adalah penafian terhadap ketiadaan sebelumnya. Namun qidam itu lebih khusus daripada azal. Sebab azal bermakna sesuatu yang tidak memiliki permulaan, baik wujud seperti Dzat Allah dan sifat-sifat-Nya, maupun ketiadaan. Sedangkan qidam menurut mereka adalah sesuatu yang tidak memiliki permulaan dengan syarat bersifat wujud, seperti Dzat Allah yang disifati dengan sifat-sifat kesempurnaan dan keagungan.