Progress Donasi Kebutuhan Server — Your Donation Urgently Needed — هذا الموقع بحاجة ماسة إلى تبرعاتكم
Rp 1.500.000 dari target Rp 10.000.000
Kita mengetahui bahwa apa yang Allah Ta‘ala kabarkan tentang kenikmatan surga berupa susu, madu, dan khamar adalah benar adanya. Namun, meskipun nama-nama itu sama dengan yang ada di dunia, hakikatnya berbeda. Antara apa yang ada di dunia dengan apa yang ada di akhirat terdapat perbedaan yang hanya Allah Ta‘ala yang mengetahuinya. Bahkan, perbedaan Sang Pencipta dengan makhluk-Nya lebih besar daripada perbedaan antara sesama makhluk. Di dunia ini pun ada banyak hal yang dinamai dengan nama yang sama, padahal hakikatnya berbeda. Contohnya: tangan unta, tangan pintu, dan tangan manusia. Masing-masing kata “tangan” pada ketiga ungkapan tersebut memiliki makna yang khusus dan berbeda.
Allah Subhanahu wa Ta‘ala menetapkan bagi diri-Nya nama-nama dan sifat-sifat, serta menafikan dari diri-Nya nama-nama dan sifat-sifat tertentu.
Penetapan dan penafian dalam nama dan sifat-Nya terbagi menjadi dua: global dan terperinci. Penetapan global adalah dengan menetapkan pujian yang mutlak, syukur yang mutlak, dan keagungan yang mutlak bagi Allah Ta‘ala. Hal ini sebagaimana firman-Nya:
﴿الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ﴾
“Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam.” (Surah Al-Fatihah: 2)
Dan firman-Nya:
﴿وَلِلَّهِ الْمَثَلُ الْأَعْلَى﴾
“Dan bagi Allah sifat yang Mahatinggi.” (Surah An-Nahl: 60)
Adapun penetapan yang terperinci mencakup setiap nama atau sifat yang disebutkan dalam Al-Quran dan Sunnah.
Sedangkan penafian global adalah menafikan dari Allah ‘Azza wa Jalla segala sesuatu yang bertentangan dengan kesempurnaan-Nya, berupa segala macam kekurangan dan cacat. Seperti dalam firman-Nya:
﴿لَيْسَ كَمِثْلِهِ شَيْءٌ﴾
“Tidak ada sesuatu pun yang serupa dengan Dia.” (Surah Asy-Syura: 11)
Dan firman-Nya:
﴿هَلْ تَعْلَمُ لَهُ سَمِيًّا﴾
“Adakah engkau mengetahui ada yang sama dengan-Nya?” (Surah Maryam: 65)
Adapun penafian yang terperinci adalah menyucikan Allah dari setiap kekurangan tersebut satu per satu, seperti mensucikan-Nya dari memiliki orang tua atau anak, sekutu, pasangan, tandingan, sifat bodoh, lemah, mengantuk, tidur, perbuatan sia-sia, dan seterusnya.