Progress Donasi Kebutuhan Server — Your Donation Urgently Needed — هذا الموقع بحاجة ماسة إلى تبرعاتكم
Rp 1.500.000 dari target Rp 10.000.000
Ketundukan. Yaitu tunduk dan patuh terhadap apa yang ditunjukkan oleh kalimah tauhid. Allah Ta‘ala berfirman:
﴿وَأَنِيبُوا إِلَى رَبِّكُمْ وَأَسْلِمُوا لَهُ﴾
“Kembalilah kepada Tuhanmu dan berserah dirilah kepada-Nya.” (Surah Az-Zumar: 54)
﴿وَمَن يُسْلِمْ وَجْهَهُ إِلَى اللَّهِ وَهُوَ مُحْسِنٌ فَقَدِ اسْتَمْسَكَ بِالْعُرْوَةِ الْوُثْقَىٰ﴾
“Barang siapa menyerahkan wajahnya kepada Allah, sedang ia berbuat baik, maka sungguh ia telah berpegang teguh pada tali yang kokoh.” (Surah Luqman: 22)
Makna “menyerahkan wajah” adalah tunduk dan patuh kepada-Nya. Sedangkan “ia berbuat baik” maksudnya adalah mentauhidkan-Nya. Adapun “tali yang kokoh” ditafsirkan dengan kalimah La ilaha illallah.
Kejujuran. Yaitu mengucapkan kalimah ini dengan jujur dari hati, sehingga hati sesuai dengan ucapan lisan. Allah Ta‘ala berfirman:
﴿وَمِنَ النَّاسِ مَن يَقُولُ آمَنَّا بِاللَّهِ وَبِالْيَوْمِ الْآخِرِ وَمَا هُم بِمُؤْمِنِينَ يُخَادِعُونَ اللَّهَ وَالَّذِينَ آمَنُوا وَمَا يَخْدَعُونَ إِلَّا أَنفُسَهُمْ وَمَا يَشْعُرُونَ﴾
“Di antara manusia ada yang berkata: ‘Kami beriman kepada Allah dan hari akhir,’ padahal mereka bukan orang-orang beriman. Mereka menipu Allah dan orang-orang yang beriman, padahal mereka hanya menipu diri mereka sendiri tanpa mereka sadari.” (Surah Al-Baqarah: 8–9)
Mereka adalah orang-orang yang berdusta dalam ucapan mereka, menampakkan sesuatu yang tidak sesuai dengan apa yang ada di hati mereka. Dalam hadits sahih, dari Mu‘adz bin Jabal radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah ﷺ bersabda: “Tidaklah seorang pun yang bersaksi bahwa tidak ada sesembahan yang berhak disembah selain Allah, dan Muhammad adalah Rasulullah, dengan jujur dari hatinya, melainkan Allah haramkan dirinya dari neraka.”
Maka disyaratkan untuk selamat dari neraka, seseorang harus mengucapkan kalimah tauhid ini dengan kejujuran dari hatinya.
Ikhlas. Yaitu memurnikan amal dengan niat yang tulus, membersihkannya dari segala bentuk syirik. Allah Ta‘ala berfirman:
﴿أَلَا لِلَّهِ الدِّينُ الْخَالِصُ﴾
“Ingatlah, hanya milik Allah agama yang murni.” (Surah Az-Zumar: 3)
﴿وَمَا أُمِرُوا إِلَّا لِيَعْبُدُوا اللَّهَ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ حُنَفَاءَ﴾
“Padahal mereka tidak diperintahkan kecuali agar menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama, dengan lurus.” (Surah Al-Bayyinah: 5)
Dalam hadits sahih, dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah ﷺ bersabda: “Orang yang paling berbahagia dengan syafaatku adalah orang yang mengucapkan La ilaha illallah dengan tulus dari hati dan jiwanya.”
Dalam hadits sahih lain, dari ‘Itban bin Malik radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah ﷺ bersabda: “Sesungguhnya Allah telah mengharamkan neraka bagi siapa saja yang mengucapkan La ilaha illallah dengan mengharap wajah Allah semata.”