Loading...

Maktabah Reza Ervani

15%

Rp 1.500.000 dari target Rp 10.000.000



Judul Kitab : Al Aqidah fiLlah - Detail Buku
Halaman Ke : 19
Jumlah yang dimuat : 228
« Sebelumnya Halaman 19 dari 228 Berikutnya » Daftar Isi
Tabel terjemah Inggris belum dibuat.
Bahasa Indonesia Translation

Penjelasan Darwin tentang Proses Evolusi dan Bagaimana Terjadi

  1. Seleksi alami: Faktor-faktor kehancuran membinasakan makhluk-makhluk yang lemah dan rapuh, sementara makhluk yang kuat tetap bertahan. Inilah yang mereka sebut sebagai hukum “survival of the fittest” (yang kuatlah yang bertahan). Makhluk yang kuat mewariskan sifat-sifat kekuatannya kepada keturunannya. Sifat-sifat kuat itu pun terkumpul seiring waktu, membentuk sifat baru pada makhluk tersebut. Inilah yang disebut “evolusi” (an-nasy’) yang membuat makhluk itu naik derajatnya menjadi makhluk yang lebih tinggi. Proses ini, menurut mereka, berlanjut terus-menerus sehingga disebut sebagai perkembangan (al-irtqā’).
  2. Seleksi seksual: Yaitu melalui kecenderungan jantan dan betina untuk memilih pasangan yang lebih kuat dan lebih sempurna. Dengan demikian sifat-sifat terbaik diwariskan, sementara sifat makhluk yang lemah hilang karena tidak ada ketertarikan untuk berkembang biak dengannya.
  3. Pewarisan sifat baru: Setiap kali terbentuk sifat baru, sifat itu diwariskan kepada keturunan.

Membantah Dasar Teori Darwin

Ilmu fosil (paleontologi) masih jauh dari sempurna. Tidak seorang pun bisa mengklaim bahwa penggalian telah mencakup seluruh lapisan bumi, gunung, dan dasar laut, sehingga tidak ada lagi kemungkinan ditemukan fakta baru yang bertentangan dengan kesimpulan sebelumnya.

Kalaupun kesimpulan sementara ilmu ini benar, fakta bahwa makhluk sederhana ditemukan lebih dahulu lalu diikuti makhluk yang lebih kompleks bukanlah bukti bahwa makhluk yang lebih tinggi berkembang dari makhluk yang lebih rendah. Itu hanya bukti adanya urutan keberadaan makhluk sesuai dengan kesesuaian lingkungannya pada waktu tertentu, dalam bentuk apa pun keberadaan itu.

Jika di zaman Darwin fosil menunjukkan bahwa umur manusia tertua adalah sekitar 600 ribu tahun, maka penemuan terbaru dalam ilmu fosil memperkirakan bahwa umur manusia mencapai 10 juta tahun. Bukankah ini bukti terbesar bahwa ilmu fosil bersifat berubah-ubah, sehingga tidak bisa dijadikan landasan bukti yang pasti? Bahkan mungkin besok akan ditemukan fakta yang bertolak belakang dengan apa yang kita sangka sebelumnya.


Beberapa bagian dari Terjemahan di-generate menggunakan Artificial Intelligence secara otomatis, dan belum melalui proses pengeditan

Untuk Teks dari Buku Berbahasa Indonesia atau Inggris, banyak bagian yang merupakan hasil OCR dan belum diedit


Belum ada terjemahan untuk halaman ini atau ada terjemahan yang kurang tepat ?

« Sebelumnya Halaman 19 dari 228 Berikutnya » Daftar Isi