Loading...

Maktabah Reza Ervani

15%

Rp 1.500.000 dari target Rp 10.000.000



Judul Kitab : Al Aqidah fiLlah - Detail Buku
Halaman Ke : 205
Jumlah yang dimuat : 228
« Sebelumnya Halaman 205 dari 228 Berikutnya » Daftar Isi
Tabel terjemah Inggris belum dibuat.
Bahasa Indonesia Translation

Dalam Shahih al-Bukhari, dari Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhuma disebutkan: “Antara Adam dan Nuh terdapat sepuluh abad, semuanya berada di atas Islam.”

Satu abad adalah seratus tahun, sehingga jarak antara Adam dan Nuh kurang lebih seribu tahun. Namun bisa jadi jaraknya lebih lama, karena Ibnu Abbas memberi catatan bahwa sepuluh abad itu seluruhnya berada di atas Islam, dan tidak menafikan adanya abad-abad lain yang tidak berada di atas Islam. Selain itu, kata “qarn” (abad) bisa bermakna satu generasi manusia, sebagaimana firman Allah Ta‘ala:

﴿وَكَمْ أَهْلَكْنَا مِنَ الْقُرُونِ مِن بَعْدِ نُوحٍ﴾

“Dan berapa banyak generasi yang telah Kami binasakan setelah Nuh.” (Surah Al-Isra’: 17)

﴿ثُمَّ أَنشَأْنَا مِن بَعْدِهِمْ قَرْنًا آخَرِينَ﴾

“Kemudian setelah mereka, Kami ciptakan generasi yang lain.” (Surah Nuh: 23)

Penyimpangan Pertama dari Akidah dan Rasul Pertama

Setelah manusia sebelumnya merupakan umat yang satu di atas tauhid, terjadilah penyimpangan dan penyelewengan. Penyimpangan pertama yang muncul adalah sikap berlebih-lebihan dalam mengagungkan orang-orang saleh, hingga mengangkat mereka ke derajat sesembahan.

Dalam Shahih al-Bukhari, dari Ibnu Juraij, dari ‘Atha’, dari Ibnu Abbas, dalam tafsir firman Allah Ta‘ala:

﴿وَقَالُوا لَا تَذَرُنَّ آلِهَتَكُمْ وَلَا تَذَرُنَّ وَدًّا وَلَا سُوَاعًا وَلَا يَغُوثَ وَيَعُوقَ وَنَسْرًا﴾

“Dan mereka berkata: ‘Janganlah sekali-kali kamu meninggalkan sesembahanmu, dan jangan pula meninggalkan Wadd, Suwa‘, Yaghuts, Ya‘uq, dan Nasr.’” (Surah Nuh: 23)

Ibnu Abbas berkata: “Itu adalah nama orang-orang saleh dari kaum Nuh. Ketika mereka meninggal, setan membisikkan kepada kaum mereka agar mendirikan patung-patung di majelis tempat mereka dahulu duduk, lalu menamainya dengan nama-nama mereka. Maka mereka pun melakukannya, tetapi patung itu belum disembah. Hingga ketika generasi itu wafat dan ilmu dilupakan, patung-patung itu akhirnya disembah.”


  1. Ibnu Katsir, Al-Bidayah wa an-Nihayah, 1/101.
  2. Lihat juga: Al-Bidayah wa an-Nihayah, 1/101.

Beberapa bagian dari Terjemahan di-generate menggunakan Artificial Intelligence secara otomatis, dan belum melalui proses pengeditan

Untuk Teks dari Buku Berbahasa Indonesia atau Inggris, banyak bagian yang merupakan hasil OCR dan belum diedit


Belum ada terjemahan untuk halaman ini atau ada terjemahan yang kurang tepat ?

« Sebelumnya Halaman 205 dari 228 Berikutnya » Daftar Isi