Progress Donasi Kebutuhan Server — Your Donation Urgently Needed — هذا الموقع بحاجة ماسة إلى تبرعاتكم
Rp 1.500.000 dari target Rp 10.000.000
Allah Subhanahu wa Ta‘ala mengabarkan bahwa Dia menciptakan Adam sebagai makhluk yang sempurna, kemudian meniupkan ruh-Nya kepadanya, menempatkannya di dalam surga, dan membolehkannya serta istrinya untuk makan dari segala sesuatu di dalamnya kecuali satu pohon. Musuhnya, Iblis, membujuknya untuk makan dari pohon itu, hingga ia taat kepada musuhnya dan durhaka kepada Rabbnya. Maka Allah menurunkannya dari surga ke bumi. Sebelum penurunan itu, Allah menjanjikan bahwa Dia akan menurunkan petunjuk bagi Adam dan keturunannya agar manusia mengenal Rabbnya, manhaj-Nya, dan syariat-Nya. Allah menjanjikan kebahagiaan dunia dan akhirat bagi yang mengikuti petunjuk-Nya, serta ancaman kehidupan yang sempit di dunia dan kesengsaraan di akhirat bagi yang menyombongkan diri. Allah berfirman:
﴿قُلْنَا اهْبِطُوا مِنْهَا جَمِيعًا فَإِمَّا يَأْتِيَنَّكُم مِّنِّي هُدًى فَمَن تَبِعَ هُدَايَ فَلَا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُونَ وَالَّذِينَ كَفَرُوا وَكَذَّبُوا بِآيَاتِنَا أُو۟لَٰٓئِكَ أَصْحَـٰبُ النَّارِ ۖ هُمْ فِيهَا خَـٰلِدُونَ﴾
“Kami berfirman: Turunlah kamu semua dari surga itu! Kemudian jika datang petunjuk-Ku kepadamu, maka barang siapa mengikuti petunjuk-Ku, niscaya tidak ada rasa takut atas mereka dan tidak pula mereka bersedih hati. Adapun orang-orang yang kafir dan mendustakan ayat-ayat Kami, mereka itulah penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya.” (Surah Al-Baqarah: 38–39)
Dalam Surah Thaha, Allah berfirman:
﴿قَالَ اهْبِطَا مِنْهَا جَمِيعًۭا ۖ بَعْضُكُمْ لِبَعْضٍ عَدُوٌّ ۖ فَإِمَّا يَأْتِيَنَّكُم مِّنِّى هُدًۭى فَمَنِ ٱتَّبَعَ هُدَاىَ فَلَا يَضِلُّ وَلَا يَشْقَىٰ وَمَنْ أَعْرَضَ عَن ذِكْرِى فَإِنَّ لَهُۥ مَعِيشَةًۭ ضَنكًۭا وَنَحْشُرُهُۥ يَوْمَ ٱلْقِيَـٰمَةِ أَعْمَىٰ قَالَ رَبِّ لِمَ حَشَرْتَنِىٓ أَعْمَىٰ وَقَدْ كُنتُ بَصِيرًۭا قَالَ كَذَٰلِكَ أَتَتْكَ ءَايَـٰتُنَا فَنَسِيتَهَا ۖ وَكَذَٰلِكَ ٱلْيَوْمَ تُنسَىٰ﴾
“Allah berfirman: Turunlah kamu berdua dari surga itu bersama-sama, sebagian kamu menjadi musuh bagi sebagian yang lain. Maka jika datang petunjuk-Ku kepadamu, barang siapa mengikuti petunjuk-Ku, ia tidak akan sesat dan tidak akan celaka. Dan barang siapa berpaling dari peringatan-Ku, maka sesungguhnya baginya kehidupan yang sempit, dan Kami akan mengumpulkannya pada hari kiamat dalam keadaan buta. Berkatalah ia: ‘Ya Rabbku, mengapa Engkau menghimpunkan aku dalam keadaan buta, padahal aku dahulu bisa melihat?’ Allah berfirman: ‘Demikianlah, telah datang ayat-ayat Kami kepadamu, lalu engkau melupakannya, maka pada hari ini engkau pun dilupakan.’” (Surah Thaha: 123–126)
Adam turun ke bumi, kemudian Allah menjadikan dari keturunannya suatu umat yang berada di atas tauhid murni, sebagaimana firman-Nya:
﴿كَانَ النَّاسُ أُمَّةً وَاحِدَةً﴾
“Manusia itu adalah umat yang satu.” (Surah Al-Baqarah: 213)
Maksudnya, mereka berada di atas tauhid dan agama yang benar. Kemudian mereka berselisih, maka Allah mengutus para nabi sebagai pembawa berita gembira dan pemberi peringatan, dan menurunkan bersama mereka kitab dengan kebenaran agar memberi keputusan di antara manusia tentang apa yang mereka perselisihkan (Surah Al-Baqarah: 213).
Dalam hadits Abu Umamah, seorang laki-laki bertanya kepada Rasulullah ﷺ: “Wahai Rasulullah, apakah Adam seorang nabi?” Beliau menjawab: “Ya, seorang nabi yang Allah beri wahyu.” Ia bertanya lagi: “Berapa lama jarak antara Adam dan Nuh?” Beliau menjawab: “Sepuluh abad.” (HR. Ibnu Hibban dalam Shahih-nya). Ibnu Katsir berkata: “Hadits ini sesuai dengan syarat Muslim, namun Muslim tidak meriwayatkannya.”