Progress Donasi Kebutuhan Server — Your Donation Urgently Needed — هذا الموقع بحاجة ماسة إلى تبرعاتكم
Rp 1.500.000 dari target Rp 10.000.000
Karena itu, orang-orang beriman akan masuk surga dalam keadaan sempurna sebagaimana rupa Adam. Dalam kelanjutan hadits sebelumnya disebutkan: “Maka setiap orang yang masuk surga akan berada dalam rupa Adam dengan tinggi enam puluh hasta.” Kemudian Rasulullah ﷺ bersabda: “Sejak itu, ciptaan manusia terus berkurang hingga sekarang.” (1)
Allah Yang Maha Benar juga memberitakan kepada kita bahwa Dia telah mengubah sebagian orang yang sesat dari kalangan manusia menjadi kera dan babi. Maka tingkat penciptaan yang tinggi bisa menurun menjadi tingkat yang rendah. Adapun anggapan bahwa kera dan babi berubah menjadi manusia, hal itu hanyalah khayalan orang-orang yang lemah akalnya.
Inilah sekilas gambaran yang diceritakan Al-Quran dan diinformasikan oleh hadits-hadits tentang penciptaan manusia pertama. Kami tidak menguraikan seluruh dalil dari Al-Quran dan Sunnah tentang hal ini, karena pembahasan itu sangat luas dan panjang. Namun apa yang telah disebutkan sudah memberikan gambaran yang jelas tentang asal-usul manusia yang bersih dari kerancuan dan khayalan. Islam menegaskan bahwa asal-usul manusia itu adalah asal yang mulia, yang patut manusia banggakan untuk menisbatkan dirinya kepadanya. Adapun gambaran manusia menurut teori evolusi, yakni kera yang berkembang dari tikus atau kecoak, sungguh merupakan asal-usul yang memalukan untuk diakui.
Demikian juga gambaran manusia yang diajarkan para ahli sejarah kepada anak-anak: manusia liar yang tidak bisa berbicara, tidak mampu membuat sesuatu, yang belajar dari hewan… itu semua mengandung banyak kedustaan terhadap asal-usul manusia yang mulia.
Maka sudah saatnya kita sadar dan kembali kepada agama kita yang dibawa oleh Kitab Rabb kita. Di dalamnya ada segala kebaikan: “Di dalamnya terdapat berita tentang orang-orang sebelum kalian, kabar tentang apa yang akan datang setelah kalian, dan hukum yang mengatur perkara di antara kalian. Ia adalah pemisah antara yang benar dan salah, bukan main-main. Barang siapa mencari petunjuk selain darinya, Allah akan menyesatkannya…”
Kini tiba waktunya bagi kita untuk menjaga diri dari produk-produk pikiran busuk dan kotor dalam bidang-bidang yang Allah sendiri telah menetapkan keputusan final-Nya. Allah tidak meninggalkan ruang bagi siapa pun untuk berbicara dalam hal itu.
Kita harus menghentikan kekalahan intelektual yang membuat kita tergesa-gesa menerima setiap hal baru tanpa pertimbangan dan pemikiran. Jangan sampai kita baru sadar atas kesalahan yang kita ikuti setelah kebatilan itu dihancurkan oleh generasi yang lahir dari ide tersebut.