Loading...

Maktabah Reza Ervani

15%

Rp 1.500.000 dari target Rp 10.000.000



Judul Kitab : Al Aqidah fiLlah - Detail Buku
Halaman Ke : 74
Jumlah yang dimuat : 228
« Sebelumnya Halaman 74 dari 228 Berikutnya » Daftar Isi
Tabel terjemah Inggris belum dibuat.
Bahasa Indonesia Translation

Hidayah Rubah dan Kecerdikannya

Di antara keajaiban hidayah rubah adalah bahwa ketika tubuhnya dipenuhi kutu, ia mengambil sehelai wol dengan mulutnya, lalu masuk ke dalam air yang dangkal. Ia menenggelamkan tubuhnya sedikit demi sedikit hingga kutu-kutu itu naik menuju gumpalan wol tersebut. Setelah semua berkumpul, ia menjatuhkan wol itu ke dalam air dan keluar dengan tubuh yang bersih.

Di antara keajaiban lainnya, ada seekor serigala yang memakan anak-anaknya. Rubah itu tahu serigala juga memiliki anak-anak dan ada lubang besar (jebakan). Rubah lalu menjatuhkan dirinya ke dalam lubang itu dan membuat terowongan untuk keluar. Setelah itu, ia mendatangi anak-anak serigala dan membunuh mereka, lalu duduk di dekat sana menunggu serigala. Ketika serigala datang dan mengetahui perbuatan rubah, rubah pun lari di depannya. Serigala mengejarnya hingga rubah menjatuhkan dirinya ke dalam lubang jebakan. Serigala pun ikut melompat ke dalamnya, tetapi rubah sudah keluar melalui terowongan yang dibuatnya. Serigala pun terperangkap dan tidak bisa keluar hingga akhirnya dibunuh oleh penduduk setempat.

Dikisahkan pula ada seorang lelaki yang memiliki dua ekor ayam betina. Rubah mengincarnya, lalu bersembunyi dan mencuri seekor darinya, kemudian lari. Setelah itu ia berpikir bagaimana cara mengambil ayam yang tersisa. Ia lalu menipu pemilik ayam dengan menampakkan diri dari jauh sambil membawa sesuatu di mulutnya yang mirip dengan ayam. Ia pura-pura memakannya agar pemilik ayam mengejarnya. Sang pemilik pun meninggalkan ayam yang tersisa dan berlari mengejar rubah, mengira benda itu ayamnya yang dicuri. Saat itulah rubah kembali ke kandang dan mencuri ayam kedua, lalu kabur.

Keajaiban lainnya, rubah pernah mendatangi sebuah pulau yang dipenuhi burung. Ia berpikir bagaimana caranya mendapatkan salah satu dari mereka, tetapi tidak berhasil. Lalu ia pergi mengambil seikat rumput dan meletakkannya di aliran air menuju burung-burung itu. Burung-burung pun ketakutan dan terbang. Ketika mereka tahu bahwa itu hanya rumput, mereka kembali lagi. Rubah mengulangi hal itu beberapa kali, hingga burung-burung terbiasa dan tidak lagi takut. Kemudian rubah datang membawa ikatan rumput yang lebih besar, lalu menyelinap mendekati burung-burung itu. Burung-burung menyangkanya sama seperti sebelumnya, sehingga tidak lari. Rubah pun melompat dan berhasil menangkap seekor burung.

Di antara kecerdikannya pula, ketika rasa lapar sangat menekannya, ia membusungkan perutnya dan menjatuhkan dirinya di padang pasir berpura-pura mati. Tubuhnya kaku, tidak bergerak, bahkan tidak menunjukkan tanda-tanda bernafas. Burung-burung pun mengira ia bangkai, lalu mendekat untuk memakannya. Saat seekor burung mematuknya, rubah tiba-tiba melompat dan menangkapnya erat-erat hingga mati.


Beberapa bagian dari Terjemahan di-generate menggunakan Artificial Intelligence secara otomatis, dan belum melalui proses pengeditan

Untuk Teks dari Buku Berbahasa Indonesia atau Inggris, banyak bagian yang merupakan hasil OCR dan belum diedit


Belum ada terjemahan untuk halaman ini atau ada terjemahan yang kurang tepat ?

« Sebelumnya Halaman 74 dari 228 Berikutnya » Daftar Isi