Progress Donasi Kebutuhan Server — Your Donation Urgently Needed — هذا الموقع بحاجة ماسة إلى تبرعاتكم
Rp 1.500.000 dari target Rp 10.000.000
Di antara bentuk hidayah merpati adalah bahwa ketika ia melihat manusia di udara, ia mengetahui jenis burung mana yang membahayakannya dan mana yang tidak. Maka ia akan menyesuaikan gerakannya agar selamat. Pada awal terbangnya, ia mungkin lengah dan melewati elang, rajawali, burung bangkai, atau burung gagak dan elang kecil. Ia mampu membedakan mana yang berniat mengejarnya dan mana yang tidak. Jika melihat burung syahin, ia seakan melihat racun mematikan. Ia pun diliputi rasa takut sebagaimana seekor kambing ketika melihat serigala, atau keledai ketika melihat singa.
Ibnul Qayyim juga menyajikan sejumlah keajaiban petunjuk Allah pada makhluk-Nya, sebagaimana yang diketahui oleh para ulama pada zamannya, berdasarkan kejadian-kejadian nyata yang mereka amati. Di antaranya adalah:
Al-Jahizh meriwayatkan: ketika terjadi wabah besar, seluruh penghuni suatu rumah meninggal dunia. Orang-orang menyangka tidak ada lagi yang tersisa dari keluarga itu, maka mereka menutup pintu rumah. Ternyata masih ada seorang bayi kecil yang sedang menyusu, namun mereka tidak mengetahuinya. Setelah beberapa waktu, seorang ahli waris datang membuka pintu rumah itu, dan ia terkejut mendapati bayi tersebut masih hidup, sedang bermain bersama anak-anak seekor anjing betina yang dahulu milik keluarga itu. Tak lama kemudian, anjing betina itu datang. Melihatnya, sang bayi segera menghampirinya dan menyusu padanya. Hal itu terjadi karena ketika rasa lapar memuncak, sang bayi melihat anak-anak anjing itu menyusu pada induknya, maka ia pun mendekat. Sang induk anjing merasa iba, lalu menyusuinya sekali, dan setelah itu terus menyusuinya, sementara bayi itu pun terus meminta. Maka berlanjutlah keadaan itu hingga bayi tersebut tetap hidup.
Ibnul A‘rabi meriwayatkan: seekor ular pernah memakan telur burung makka. Maka burung makka itu terus bersuara keras sambil terbang di atas ular, mendekatinya dan menjebaknya. Ketika ular itu membuka mulutnya hendak menangkapnya, burung itu menjatuhkan duri tajam ke dalam mulutnya. Ular itu pun tersangkut di tenggorokannya hingga mati. Abu ‘Amr al-Syaibani menukil syair al-Asadi tentang hal itu:
“Jika engkau melihatku lemah tak berdaya,
Ketahuilah, burung makka pun mampu membunuh seekor ular.”