Progress Donasi Kebutuhan Server — Your Donation Urgently Needed — هذا الموقع بحاجة ماسة إلى تبرعاتكم
Rp 1.500.000 dari target Rp 10.000.000
Kedua induk merpati terus menyuapi anak-anaknya dengan biji-bijian dan air secara bertahap sesuai dengan kekuatan anaknya. Anak-anak itu pun meminta makanan dari keduanya. Hingga ketika kedua induknya tahu bahwa anaknya sudah mampu mematuk sendiri, mereka mulai mengurangi suapan agar anaknya terbiasa mematuk dan melakukannya sendiri. Jika mereka mendapati paru-parunya telah kuat dan tubuhnya telah tumbuh, serta anak itu siap untuk lepas dari suapan, maka keduanya benar-benar menghentikan pemberian makanan langsung. Saat itulah anak-anak merpati itu mulai mencari makan sendiri, dan sistem kehidupan baru pun dimulai kembali.
Di antara keajaiban hidayah merpati adalah bahwa ketika merpati dijadikan sebagai pembawa pesan, ia menempuh jalur-jalur yang jauh dari perkampungan dan tempat-tempat manusia, agar tidak ada yang menghadang atau menghalanginya. Ia juga tidak mendatangi sumber air yang biasa dipakai manusia, melainkan memilih sumber air yang jarang didatangi manusia.
Hidayah merpati juga terlihat pada pembagian tugas antara jantan dan betina dalam mengurus anak-anaknya. Betina bertugas mengerami, merawat, dan mengasuh anak-anaknya. Sementara jantan bertugas mencari makanan dan menyuapi anak-anaknya. Sebagaimana ayah menjadi pencari nafkah bagi keluarganya, sedangkan ibu yang mengandung, melahirkan, dan menyusui.
Di antara keajaiban lain adalah apa yang disebutkan al-Jahizh. Ada seorang lelaki yang memiliki sepasang merpati jinak yang sayapnya dipotong (tidak bisa terbang) dan sepasang merpati terbang yang memiliki dua anak. Ia membuatkan lubang di atas kamar sebagai jalan keluar masuk bagi pasangan merpati terbang itu untuk memberi makan anak-anaknya. Tiba-tiba lelaki itu ditahan oleh penguasa, sehingga ia sangat khawatir dengan nasib pasangan merpati jinak karena tidak bisa keluar untuk mencari makan dan minum. Ia yakin keduanya akan mati.
Namun ketika ia dibebaskan, yang pertama kali ia lakukan adalah mengecek kondisi merpati jinak itu. Ternyata anak-anak merpati terbang sudah tumbuh besar, dan pasangan merpati jinak itu masih dalam keadaan sehat. Ia pun merasa heran. Tak lama kemudian pasangan merpati terbang pulang. Lalu pasangan merpati jinak itu mendekat kepada mereka, meminta makanan sebagaimana anak-anaknya meminta ketika lapar dan haus. Pasangan merpati terbang itu pun menyuapi pasangan merpati jinak tersebut sebagaimana mereka menyuapi anak-anak mereka sendiri.
Perhatikanlah hidayah ini: ketika merpati jinak menyaksikan bagaimana anak-anak burung meminta makanan dengan penuh kelembutan kepada kedua induknya, mereka pun meniru tingkah laku itu. Maka rasa kasih sayang pasangan merpati terbang muncul, sehingga mereka menyuapi pasangan merpati jinak itu sebagaimana mereka menyuapi anak-anaknya sendiri.