Progress Donasi Kebutuhan Server — Your Donation Urgently Needed — هذا الموقع بحاجة ماسة إلى تبرعاتكم
Rp 1.500.000 dari target Rp 10.000.000
Struktur telinga pada manusia dan pada sejumlah hewan lain mustahil dapat dibayangkan terbentuk karena kebetulan. Telinga memiliki gendang yang menerima gelombang suara lalu bergetar. Getaran ini memengaruhi tiga tulang kecil yang tersusun dengan sangat rapi. Tekanan pada kedua sisi gendang harus seimbang, dan untuk tujuan itu terdapat saluran di belakang gendang yang terhubung dengan rongga hidung. Pada bagian dalam telinga terdapat tulang berbentuk menyerupai siput (koklea) yang berfungsi menganalisis suara dan membedakan berbagai nada. Selain itu, koklea juga berfungsi menjaga keseimbangan, sehingga tanpa organ ini kita tidak akan mampu melangkah satu langkah pun tanpa terhuyung atau jatuh.
Getaran suara kemudian diteruskan melalui saraf ke pusat pendengaran di otak, sehingga manusia maupun hewan dapat mengenali berbagai suara dan membedakannya satu sama lain. Apakah semua ini bisa terjadi sekaligus karena kebetulan? Teori probabilitas dalam ilmu matematika secara tegas menolak kemungkinan itu.
Dalam makhluk hidup terjadi banyak hal menakjubkan yang tak terhitung jumlahnya, yang menjadi bukti adanya kekuatan Maha Tinggi yang mengatur dan menentukan demi kelestarian makhluk. Hal-hal ini tidak mungkin terjadi karena kebetulan. Salah satunya adalah yang terjadi dalam siklus hidup cacing penyebab penyakit kaki gajah, yaitu cacing filaria.
Cacing ini dalam bentuk dewasanya hidup di pembuluh dan kelenjar getah bening manusia. Ia menyumbat pembuluh limfa hingga menyebabkan pembengkakan pada beberapa anggota tubuh, khususnya kaki, sehingga ukuran kaki manusia menjadi sebesar kaki gajah.