Loading...

Maktabah Reza Ervani

15%

Rp 1.500.000 dari target Rp 10.000.000



Judul Kitab : Tafsir Al Azhar Juz 1 (Pengantar dan Al Fatihah) - Detail Buku
Halaman Ke : 16
Jumlah yang dimuat : 116
« Sebelumnya Halaman 16 dari 116 Berikutnya » Daftar Isi
Tabel terjemah Inggris belum dibuat.
Bahasa Indonesia Translation

I’jazul Quran

Arti i’jaz ialah pelemahkan. Yaitu lemah orang buat meniru atau menyamai, apatah lagi menandingi dan melebihinya. Sebab itu samalah pendapat Ulama- ulama ahli bahasa dan sastra, bahwasanya al-Quran ini adalah mu’jizat bagi Nabi Muhammad s.a.w. Sebagaimana bagi Nabi Musa ada mu’jizat membelah laut dengan tongkat, bagi Nabi Isa ada mu’jizat menyembuhkan orang sakit lepra hanya semata-mata dengan menjamah. 

Maka timbullah pertanyaan orang, mengapa mu’jizat Muhammad hanya al- Quran yang dibaca, atau satu kitab yang dipelajari, bukan sebagai mu’jizat yang mengagumkan akal? Mengapa tidak tongkat sebagai yang ada pada Nabi Musa? Mengapa tidak api yang tidak menghangus sebagai mu’jizat Ibrahim? Atau sebagai Isa menyembuhkan orang buta dan orang sakit lepra itu?

Di zaman kita inipun masih ada orang yang bertanya-tanya demikian, dan orang-orang musyrikin di Makkah dahulupun pernah meminta supaya Nabi Muhammad s.a.w. menunjukkan suatu mu’jizat, misalnya bukit Shafa menjadi emas, atau beliau sendiri mempunyai sebuah rumah dari emas, dan beberapa permintaan yang lain, sebagaimana kelak akan tersebut di dalam Surat 17, al- Isra’, ayat 93 dan beberapa ayat pada Surat lain. Tetapi permintaan mereka itu tidak dikabulkan Allah atau tidak memandang itu lebih penting daripada mu’jizat al-Quran. Beberapa Hadis yang sahih telah diriwayatkan oleh sahabat- sahabat beliau, bahwa beliaupun pernah mempertunjukkan mu’jizat yang aneh- aneh dan ganjil, misalnya keluar air yang diminum oleh 1,200 orang dari dalam timba beliau yang kecil di Hudabiyah, atau hujan lebat di sekitar kemah tentara saja dan tidak turun di tempat lain sehingga dapat semuanya menampung air, yang banyaknya 30,000 orang dalam perjalanan ke peperangan Tabuk dan beberapa mu’jizat yang lain. Tetapi mu’jizat-mu’jizat yang demikian tidaklah beliau jadikan tantangan kepada kaum musyrikin. Beliau menentang lawan hanyalah dengan mu’jizat al-Quran. Dengan al-Quran beliau mengokohkan risalatnya dan dengan al-Quran beliau menambah iman pengikut-pengikut beliau, kaum yang beriman, sampai hari kiamat.

Mu’jizat seorang Rasul ataupun seorang Nabi selalu disesuaikan Tuhan dengan zaman hidup Rasul atau Nabi itu sendiri, dan harus sesuai pula dengan macam-ragam risalat yang dibawanya. Apabila risalatnya itu adalah risalat yang merata untuk seluruh manusia, yang kekal dan tidak akan berubah lagi sampai selama-lamanya, hendaklah mu’jizatnya yang kekal dan merata pula, yang kian mendalam orang fikir, kian tegak mu’jizat itu. Mu’jizat itu ialah 

IDWaktuBahasaPenerjemahStatusAksi
#1223 Sep 2025, 23:17:46idadminTervalidasi

I’jazul Quran

Arti i’jaz ialah pelemahkan. Yaitu lemah orang buat meniru atau menyamai, apatah lagi menandingi dan melebihinya. Sebab itu samalah pendapat Ulama- ulama ahli bahasa dan sastra, bahwasanya al-Quran ini adalah mu’jizat bagi Nabi Muhammad s.a.w. Sebagaimana bagi Nabi Musa ada mu’jizat membelah laut dengan tongkat, bagi Nabi Isa ada mu’jizat menyembuhkan orang sakit lepra hanya semata-mata dengan menjamah. 

Maka timbullah pertanyaan orang, mengapa mu’jizat Muhammad hanya al- Quran yang dibaca, atau satu kitab yang dipelajari, bukan sebagai mu’jizat yang mengagumkan akal? Mengapa tidak tongkat sebagai yang ada pada Nabi Musa? Mengapa tidak api yang tidak menghangus sebagai mu’jizat Ibrahim? Atau sebagai Isa menyembuhkan orang buta dan orang sakit lepra itu?

Di zaman kita inipun masih ada orang yang bertanya-tanya demikian, dan orang-orang musyrikin di Makkah dahulupun pernah meminta supaya Nabi Muhammad s.a.w. menunjukkan suatu mu’jizat, misalnya bukit Shafa menjadi emas, atau beliau sendiri mempunyai sebuah rumah dari emas, dan beberapa permintaan yang lain, sebagaimana kelak akan tersebut di dalam Surat 17, al- Isra’, ayat 93 dan beberapa ayat pada Surat lain. Tetapi permintaan mereka itu tidak dikabulkan Allah atau tidak memandang itu lebih penting daripada mu’jizat al-Quran. Beberapa Hadis yang sahih telah diriwayatkan oleh sahabat- sahabat beliau, bahwa beliaupun pernah mempertunjukkan mu’jizat yang aneh- aneh dan ganjil, misalnya keluar air yang diminum oleh 1,200 orang dari dalam timba beliau yang kecil di Hudabiyah, atau hujan lebat di sekitar kemah tentara saja dan tidak turun di tempat lain sehingga dapat semuanya menampung air, yang banyaknya 30,000 orang dalam perjalanan ke peperangan Tabuk dan beberapa mu’jizat yang lain. Tetapi mu’jizat-mu’jizat yang demikian tidaklah beliau jadikan tantangan kepada kaum musyrikin. Beliau menentang lawan hanyalah dengan mu’jizat al-Quran. Dengan al-Quran beliau mengokohkan risalatnya dan dengan al-Quran beliau menambah iman pengikut-pengikut beliau, kaum yang beriman, sampai hari kiamat.

Mu’jizat seorang Rasul ataupun seorang Nabi selalu disesuaikan Tuhan dengan zaman hidup Rasul atau Nabi itu sendiri, dan harus sesuai pula dengan macam-ragam risalat yang dibawanya. Apabila risalatnya itu adalah risalat yang merata untuk seluruh manusia, yang kekal dan tidak akan berubah lagi sampai selama-lamanya, hendaklah mu’jizatnya yang kekal dan merata pula, yang kian mendalam orang fikir, kian tegak mu’jizat itu. Mu’jizat itu ialah 


Beberapa bagian dari Terjemahan di-generate menggunakan Artificial Intelligence secara otomatis, dan belum melalui proses pengeditan

Untuk Teks dari Buku Berbahasa Indonesia atau Inggris, banyak bagian yang merupakan hasil OCR dan belum diedit


Belum ada terjemahan untuk halaman ini atau ada terjemahan yang kurang tepat ?

« Sebelumnya Halaman 16 dari 116 Berikutnya » Daftar Isi