Loading...

Maktabah Reza Ervani

15%

Rp 1.500.000 dari target Rp 10.000.000



Judul Kitab : Tafsir Al Azhar Juz 1 (Pengantar dan Al Fatihah) - Detail Buku
Halaman Ke : 67
Jumlah yang dimuat : 116
« Sebelumnya Halaman 67 dari 116 Berikutnya » Daftar Isi
Tabel terjemah Inggris belum dibuat.
Bahasa Indonesia Translation

Dia bernama Melengkapi, sebab seluruh Syariat lengkapnya tersimpul dalamnya. Dia bernama Puji-pujian, sebab dipangkal dengan puji kepada Allah. Dan dia bernama Surat Sembahyang, karena sembahyang tidak sah kalau dia tidak dibaca.

Bilamana kita kelak telah sampai kepada penafsiran isinya, dapatlah kita fahami bahwa segala nama itu memang sesuai dengan dia. Apatah lagi pokok ajaran Islam yang sejati, yang menjadi ibu dari segala pelajaran, yaitu Tauhid, telah menjadi isi dari ayat-ayatnya itu pertama sampai akhir.

Tidak ada puji, apapun macamnya puji untuk yang lain, hanya untuk Allah semata-mata. Dan di dalam ayat itu telah tersebut Tuhan sebagai Rabbi, atau Rabbun, yang berarti Pemelihara, Pengasuh, Pendidik dan Penyubur. Diikuti oleh ayat yang menyebut dua nama Allah, yaitu Ar-Rahman, Yang Maha Murah dan Ar-Rahim, Yang Maha Penyayang, nampaklah betapa pertalian Khaliq dengan makhlukNya, yang kelak di dalam al-Quran akan diuraikan berulang-ulang. Kemudian pokok ajaran utama dari al-Quran ialah tentang Hari Pembalasan, Hari Kiamat, Hari Berbangkit, dari hal syurga dan neraka; semuanya ini telah tersimpul dalam ayat “Maliki yaumiddin”, yang mempunyai Hari Pembalasan.

Sebagai kesempatan ibadah kepada Allah, dan tidak ada ibadat buat yang lain, yaitu isi yang sejati dari Tauhid, maka datanglah ayat: “Iyyaka na’budu wa iyyaka nasta’in”. Hanya Engkau yang kami sembah dan hanya kepada Engkaulah tempat kami memohon pertolongan.

Untuk mencapai Ridha Allah, maka Tuhan menunjukkan garis jalanNya yang harus ditempuh, lalu Allah mengutus Rasul-rasulNya membawa Syariat dan memimpin kepada manusia bagaimana menempuh jalan itu; isi al-Quran yang ini tersimpul dalam ayat “Ihdinas Shirathal Mustaqim”.

Kemudian itu al-Quran berisi khabar yang menggembirakan bagi orang yang taat dan patuh, kebahagiaan di dunia dan syurga di akhirat yang di dalam istilah agama disebut wa’ad, ini telah terkandung di dalam ayat “Shirathalladzina an’amta ‘alaihim”, jalan yang telah Engkau beri nikmat atasnya. Kemudian al-Quranpun memberikan ancaman siksa dan azab bagi orang yang lengah dan lalai, kufur dan durhaka, yang disebut wa’id. Maka tersimpul pulalah kata al-Quran ini pada ujung Surat, tentang orang yang maghdhub, kena murka Tuhan, dan orang yang dhallin, orang yang sesat. Demikian pula al-Quran menceriterakan keadaan umat-ummat yang telah terdahulu, yang telah binasa dan hancur karena dimurkai Tuhan, dan diceriterakan juga kaum yang sesat dari jalan yang benar; itupun telah tersimpul di dalam kedua kalimat maghdhubi dan dhallin itu.

Memilik yang demikian itu dapatlah kita fahami apa sebab maka al-Fatihah itu disebut Ummul-Kitab atau Fatihatul-Kitab, yang pada pembukaan telah disimpul isi dari 114 Surat yang mengandung 6,236 ayat itu.

Kemudian ada pula penafsiran perkisah berkata bahwa seluruh al-Quran dengan Suratnya yang 114 dan ayatnya yang 6,236 ayat jumlahnya, semuanya telah tersimpul dalam Surat al-Fatihah. Dengan peninjauan itu tersebut di atas tadi, cukuplah...

IDWaktuBahasaPenerjemahStatusAksi
#6524 Sep 2025, 05:26:17idadminTervalidasi

Dia bernama Melengkapi, sebab seluruh Syariat lengkapnya tersimpul dalamnya. Dia bernama Puji-pujian, sebab dipangkal dengan puji kepada Allah. Dan dia bernama Surat Sembahyang, karena sembahyang tidak sah kalau dia tidak dibaca.

Bilamana kita kelak telah sampai kepada penafsiran isinya, dapatlah kita fahami bahwa segala nama itu memang sesuai dengan dia. Apatah lagi pokok ajaran Islam yang sejati, yang menjadi ibu dari segala pelajaran, yaitu Tauhid, telah menjadi isi dari ayat-ayatnya itu pertama sampai akhir.

Tidak ada puji, apapun macamnya puji untuk yang lain, hanya untuk Allah semata-mata. Dan di dalam ayat itu telah tersebut Tuhan sebagai Rabbi, atau Rabbun, yang berarti Pemelihara, Pengasuh, Pendidik dan Penyubur. Diikuti oleh ayat yang menyebut dua nama Allah, yaitu Ar-Rahman, Yang Maha Murah dan Ar-Rahim, Yang Maha Penyayang, nampaklah betapa pertalian Khaliq dengan makhlukNya, yang kelak di dalam al-Quran akan diuraikan berulang-ulang. Kemudian pokok ajaran utama dari al-Quran ialah tentang Hari Pembalasan, Hari Kiamat, Hari Berbangkit, dari hal syurga dan neraka; semuanya ini telah tersimpul dalam ayat “Maliki yaumiddin”, yang mempunyai Hari Pembalasan.

Sebagai kesempatan ibadah kepada Allah, dan tidak ada ibadat buat yang lain, yaitu isi yang sejati dari Tauhid, maka datanglah ayat: “Iyyaka na’budu wa iyyaka nasta’in”. Hanya Engkau yang kami sembah dan hanya kepada Engkaulah tempat kami memohon pertolongan.

Untuk mencapai Ridha Allah, maka Tuhan menunjukkan garis jalanNya yang harus ditempuh, lalu Allah mengutus Rasul-rasulNya membawa Syariat dan memimpin kepada manusia bagaimana menempuh jalan itu; isi al-Quran yang ini tersimpul dalam ayat “Ihdinas Shirathal Mustaqim”.

Kemudian itu al-Quran berisi khabar yang menggembirakan bagi orang yang taat dan patuh, kebahagiaan di dunia dan syurga di akhirat yang di dalam istilah agama disebut wa’ad, ini telah terkandung di dalam ayat “Shirathalladzina an’amta ‘alaihim”, jalan yang telah Engkau beri nikmat atasnya. Kemudian al-Quranpun memberikan ancaman siksa dan azab bagi orang yang lengah dan lalai, kufur dan durhaka, yang disebut wa’id. Maka tersimpul pulalah kata al-Quran ini pada ujung Surat, tentang orang yang maghdhub, kena murka Tuhan, dan orang yang dhallin, orang yang sesat. Demikian pula al-Quran menceriterakan keadaan umat-ummat yang telah terdahulu, yang telah binasa dan hancur karena dimurkai Tuhan, dan diceriterakan juga kaum yang sesat dari jalan yang benar; itupun telah tersimpul di dalam kedua kalimat maghdhubi dan dhallin itu.

Memilik yang demikian itu dapatlah kita fahami apa sebab maka al-Fatihah itu disebut Ummul-Kitab atau Fatihatul-Kitab, yang pada pembukaan telah disimpul isi dari 114 Surat yang mengandung 6,236 ayat itu.

Kemudian ada pula penafsiran perkisah berkata bahwa seluruh al-Quran dengan Suratnya yang 114 dan ayatnya yang 6,236 ayat jumlahnya, semuanya telah tersimpul dalam Surat al-Fatihah. Dengan peninjauan itu tersebut di atas tadi, cukuplah...


Beberapa bagian dari Terjemahan di-generate menggunakan Artificial Intelligence secara otomatis, dan belum melalui proses pengeditan

Untuk Teks dari Buku Berbahasa Indonesia atau Inggris, banyak bagian yang merupakan hasil OCR dan belum diedit


Belum ada terjemahan untuk halaman ini atau ada terjemahan yang kurang tepat ?

« Sebelumnya Halaman 67 dari 116 Berikutnya » Daftar Isi