Progress Donasi Kebutuhan Server — Your Donation Urgently Needed — هذا الموقع بحاجة ماسة إلى تبرعاتكم
Rp 1.500.000 dari target Rp 10.000.000
Tasbih para malaikat kepada Allah berlangsung terus-menerus, siang dan malam, tanpa pernah berhenti. Allah ﷻ berfirman:
﴿يُسَبِّحُونَ اللَّيْلَ وَالنَّهَارَ لَا يَفْتُرُونَ﴾
“Mereka bertasbih malam dan siang tanpa henti.” (Surah Al-Anbiya: 20)
Karena banyaknya tasbih yang mereka lakukan, mereka benar-benar pantas menyandang sebutan sebagai makhluk yang senantiasa bertasbih. Allah ﷻ berfirman:
﴿وَإِنَّا لَنَحْنُ الصَّافُّونَ - وَإِنَّا لَنَحْنُ الْمُسَبِّحُونَ﴾
“Dan sesungguhnya kami benar-benar bershaf-shaf, dan sesungguhnya kami benar-benar bertasbih.” (Surah Ash-Shaffat: 165–166)
Banyaknya tasbih para malaikat menunjukkan bahwa tasbih adalah dzikir yang paling utama. Dalam Shahih Muslim dari Abu Dzar disebutkan bahwa Rasulullah ﷺ ditanya: “Dzikir apa yang paling utama?” Beliau menjawab: “Dzikir yang Allah pilihkan bagi malaikat-Nya atau bagi hamba-Nya: Subhanallahi wa bihamdih (Mahasuci Allah dan dengan memuji-Nya).”
Telah disebutkan sebelumnya hadits yang mendorong umat Islam untuk meneladani para malaikat dalam hal berbaris ketika shalat. Rasulullah ﷺ bersabda: “Tidakkah kalian berbaris sebagaimana para malaikat berbaris di sisi Tuhannya?” Para sahabat bertanya: “Wahai Rasulullah, bagaimana malaikat berbaris di sisi Tuhannya?” Beliau menjawab: “Mereka menyempurnakan shaf dan merapatkan barisan.” (HR. Muslim)
Al-Quran pun menegaskan bahwa para malaikat adalah makhluk yang bershaf-shaf dalam ibadah, sebagaimana firman-Nya: “Sesungguhnya kami benar-benar bershaf-shaf.” (Ash-Shaffat: 165).
Mereka juga senantiasa berdiri, ruku‘, dan sujud. Dalam Mushkil al-Atsar karya at-Thahawi dan al-Mu‘jam al-Kabir karya ath-Thabrani dari Hakim bin Hizam disebutkan: “Ketika Rasulullah ﷺ sedang bersama para sahabatnya, beliau bersabda: ‘Apakah kalian mendengar apa yang aku dengar?’ Mereka menjawab: ‘Kami tidak mendengar sesuatu.’ Rasulullah ﷺ bersabda: ‘Sesungguhnya aku mendengar suara langit yang berderit, dan pantaslah ia berderit. Tidak ada satu tempat sejengkal pun di langit kecuali terdapat malaikat yang sujud atau berdiri beribadah.’”
id) oleh admin pada 18 September 2025 - 06:01:56.Tasbih para malaikat kepada Allah berlangsung terus-menerus, siang dan malam, tanpa pernah berhenti. Allah ﷻ berfirman:
﴿يُسَبِّحُونَ اللَّيْلَ وَالنَّهَارَ لَا يَفْتُرُونَ﴾
“Mereka bertasbih malam dan siang tanpa henti.” (Surah Al-Anbiya: 20)
Karena banyaknya tasbih yang mereka lakukan, mereka benar-benar pantas menyandang sebutan sebagai makhluk yang senantiasa bertasbih. Allah ﷻ berfirman:
﴿وَإِنَّا لَنَحْنُ الصَّافُّونَ - وَإِنَّا لَنَحْنُ الْمُسَبِّحُونَ﴾
“Dan sesungguhnya kami benar-benar bershaf-shaf, dan sesungguhnya kami benar-benar bertasbih.” (Surah Ash-Shaffat: 165–166)
Banyaknya tasbih para malaikat menunjukkan bahwa tasbih adalah dzikir yang paling utama. Dalam Shahih Muslim dari Abu Dzar disebutkan bahwa Rasulullah ﷺ ditanya: “Dzikir apa yang paling utama?” Beliau menjawab: “Dzikir yang Allah pilihkan bagi malaikat-Nya atau bagi hamba-Nya: Subhanallahi wa bihamdih (Mahasuci Allah dan dengan memuji-Nya).”
Telah disebutkan sebelumnya hadits yang mendorong umat Islam untuk meneladani para malaikat dalam hal berbaris ketika shalat. Rasulullah ﷺ bersabda: “Tidakkah kalian berbaris sebagaimana para malaikat berbaris di sisi Tuhannya?” Para sahabat bertanya: “Wahai Rasulullah, bagaimana malaikat berbaris di sisi Tuhannya?” Beliau menjawab: “Mereka menyempurnakan shaf dan merapatkan barisan.” (HR. Muslim)
Al-Quran pun menegaskan bahwa para malaikat adalah makhluk yang bershaf-shaf dalam ibadah, sebagaimana firman-Nya: “Sesungguhnya kami benar-benar bershaf-shaf.” (Ash-Shaffat: 165).
Mereka juga senantiasa berdiri, ruku‘, dan sujud. Dalam Mushkil al-Atsar karya at-Thahawi dan al-Mu‘jam al-Kabir karya ath-Thabrani dari Hakim bin Hizam disebutkan: “Ketika Rasulullah ﷺ sedang bersama para sahabatnya, beliau bersabda: ‘Apakah kalian mendengar apa yang aku dengar?’ Mereka menjawab: ‘Kami tidak mendengar sesuatu.’ Rasulullah ﷺ bersabda: ‘Sesungguhnya aku mendengar suara langit yang berderit, dan pantaslah ia berderit. Tidak ada satu tempat sejengkal pun di langit kecuali terdapat malaikat yang sujud atau berdiri beribadah.’”
| ID | Waktu | Bahasa | Penerjemah | Status | Aksi |
|---|---|---|---|---|---|
| #57 | 18 Sep 2025, 06:01:56 | id | admin | Tervalidasi | — |
Tasbih para malaikat kepada Allah berlangsung terus-menerus, siang dan malam, tanpa pernah berhenti. Allah ﷻ berfirman: ﴿يُسَبِّحُونَ اللَّيْلَ وَالنَّهَارَ لَا يَفْتُرُونَ﴾ “Mereka bertasbih malam dan siang tanpa henti.” (Surah Al-Anbiya: 20) Karena banyaknya tasbih yang mereka lakukan, mereka benar-benar pantas menyandang sebutan sebagai makhluk yang senantiasa bertasbih. Allah ﷻ berfirman: ﴿وَإِنَّا لَنَحْنُ الصَّافُّونَ - وَإِنَّا لَنَحْنُ الْمُسَبِّحُونَ﴾ “Dan sesungguhnya kami benar-benar bershaf-shaf, dan sesungguhnya kami benar-benar bertasbih.” (Surah Ash-Shaffat: 165–166) Banyaknya tasbih para malaikat menunjukkan bahwa tasbih adalah dzikir yang paling utama. Dalam Shahih Muslim dari Abu Dzar disebutkan bahwa Rasulullah ﷺ ditanya: “Dzikir apa yang paling utama?” Beliau menjawab: “Dzikir yang Allah pilihkan bagi malaikat-Nya atau bagi hamba-Nya: Subhanallahi wa bihamdih (Mahasuci Allah dan dengan memuji-Nya).” 2. Berbaris dalam IbadahTelah disebutkan sebelumnya hadits yang mendorong umat Islam untuk meneladani para malaikat dalam hal berbaris ketika shalat. Rasulullah ﷺ bersabda: “Tidakkah kalian berbaris sebagaimana para malaikat berbaris di sisi Tuhannya?” Para sahabat bertanya: “Wahai Rasulullah, bagaimana malaikat berbaris di sisi Tuhannya?” Beliau menjawab: “Mereka menyempurnakan shaf dan merapatkan barisan.” (HR. Muslim) Al-Quran pun menegaskan bahwa para malaikat adalah makhluk yang bershaf-shaf dalam ibadah, sebagaimana firman-Nya: “Sesungguhnya kami benar-benar bershaf-shaf.” (Ash-Shaffat: 165). Mereka juga senantiasa berdiri, ruku‘, dan sujud. Dalam Mushkil al-Atsar karya at-Thahawi dan al-Mu‘jam al-Kabir karya ath-Thabrani dari Hakim bin Hizam disebutkan: “Ketika Rasulullah ﷺ sedang bersama para sahabatnya, beliau bersabda: ‘Apakah kalian mendengar apa yang aku dengar?’ Mereka menjawab: ‘Kami tidak mendengar sesuatu.’ Rasulullah ﷺ bersabda: ‘Sesungguhnya aku mendengar suara langit yang berderit, dan pantaslah ia berderit. Tidak ada satu tempat sejengkal pun di langit kecuali terdapat malaikat yang sujud atau berdiri beribadah.’”
| |||||