Loading...

Maktabah Reza Ervani

15%

Rp 1.500.000 dari target Rp 10.000.000



Judul Kitab : 'Aalam Al Malaaikati Al Abraar - Detail Buku
Halaman Ke : 22
Jumlah yang dimuat : 71
« Sebelumnya Halaman 22 dari 71 Berikutnya » Daftar Isi
Tabel terjemah Inggris belum dibuat.
Bahasa Indonesia Translation

Tasbih para malaikat kepada Allah berlangsung terus-menerus, siang dan malam, tanpa pernah berhenti. Allah ﷻ berfirman:

﴿يُسَبِّحُونَ اللَّيْلَ وَالنَّهَارَ لَا يَفْتُرُونَ﴾

“Mereka bertasbih malam dan siang tanpa henti.” (Surah Al-Anbiya: 20)

Karena banyaknya tasbih yang mereka lakukan, mereka benar-benar pantas menyandang sebutan sebagai makhluk yang senantiasa bertasbih. Allah ﷻ berfirman:

﴿وَإِنَّا لَنَحْنُ الصَّافُّونَ - وَإِنَّا لَنَحْنُ الْمُسَبِّحُونَ﴾

“Dan sesungguhnya kami benar-benar bershaf-shaf, dan sesungguhnya kami benar-benar bertasbih.” (Surah Ash-Shaffat: 165–166)

Banyaknya tasbih para malaikat menunjukkan bahwa tasbih adalah dzikir yang paling utama. Dalam Shahih Muslim dari Abu Dzar disebutkan bahwa Rasulullah ﷺ ditanya: “Dzikir apa yang paling utama?” Beliau menjawab: “Dzikir yang Allah pilihkan bagi malaikat-Nya atau bagi hamba-Nya: Subhanallahi wa bihamdih (Mahasuci Allah dan dengan memuji-Nya).”

2. Berbaris dalam Ibadah

Telah disebutkan sebelumnya hadits yang mendorong umat Islam untuk meneladani para malaikat dalam hal berbaris ketika shalat. Rasulullah ﷺ bersabda: “Tidakkah kalian berbaris sebagaimana para malaikat berbaris di sisi Tuhannya?” Para sahabat bertanya: “Wahai Rasulullah, bagaimana malaikat berbaris di sisi Tuhannya?” Beliau menjawab: “Mereka menyempurnakan shaf dan merapatkan barisan.” (HR. Muslim)

Al-Quran pun menegaskan bahwa para malaikat adalah makhluk yang bershaf-shaf dalam ibadah, sebagaimana firman-Nya: “Sesungguhnya kami benar-benar bershaf-shaf.” (Ash-Shaffat: 165).

Mereka juga senantiasa berdiri, ruku‘, dan sujud. Dalam Mushkil al-Atsar karya at-Thahawi dan al-Mu‘jam al-Kabir karya ath-Thabrani dari Hakim bin Hizam disebutkan: “Ketika Rasulullah ﷺ sedang bersama para sahabatnya, beliau bersabda: ‘Apakah kalian mendengar apa yang aku dengar?’ Mereka menjawab: ‘Kami tidak mendengar sesuatu.’ Rasulullah ﷺ bersabda: ‘Sesungguhnya aku mendengar suara langit yang berderit, dan pantaslah ia berderit. Tidak ada satu tempat sejengkal pun di langit kecuali terdapat malaikat yang sujud atau berdiri beribadah.’”


  1. Shahih Muslim, 4/2093, no. 2731.
  2. Shahih Muslim, 1/322, no. 430.
  3. Silsilah al-Ahadits ash-Shahihah, no. 852; dinilai shahih ala syarat Muslim oleh al-Albani.
IDWaktuBahasaPenerjemahStatusAksi
#5718 Sep 2025, 06:01:56idadminTervalidasi

Tasbih para malaikat kepada Allah berlangsung terus-menerus, siang dan malam, tanpa pernah berhenti. Allah ﷻ berfirman:

﴿يُسَبِّحُونَ اللَّيْلَ وَالنَّهَارَ لَا يَفْتُرُونَ﴾

“Mereka bertasbih malam dan siang tanpa henti.” (Surah Al-Anbiya: 20)

Karena banyaknya tasbih yang mereka lakukan, mereka benar-benar pantas menyandang sebutan sebagai makhluk yang senantiasa bertasbih. Allah ﷻ berfirman:

﴿وَإِنَّا لَنَحْنُ الصَّافُّونَ - وَإِنَّا لَنَحْنُ الْمُسَبِّحُونَ﴾

“Dan sesungguhnya kami benar-benar bershaf-shaf, dan sesungguhnya kami benar-benar bertasbih.” (Surah Ash-Shaffat: 165–166)

Banyaknya tasbih para malaikat menunjukkan bahwa tasbih adalah dzikir yang paling utama. Dalam Shahih Muslim dari Abu Dzar disebutkan bahwa Rasulullah ﷺ ditanya: “Dzikir apa yang paling utama?” Beliau menjawab: “Dzikir yang Allah pilihkan bagi malaikat-Nya atau bagi hamba-Nya: Subhanallahi wa bihamdih (Mahasuci Allah dan dengan memuji-Nya).”

2. Berbaris dalam Ibadah

Telah disebutkan sebelumnya hadits yang mendorong umat Islam untuk meneladani para malaikat dalam hal berbaris ketika shalat. Rasulullah ﷺ bersabda: “Tidakkah kalian berbaris sebagaimana para malaikat berbaris di sisi Tuhannya?” Para sahabat bertanya: “Wahai Rasulullah, bagaimana malaikat berbaris di sisi Tuhannya?” Beliau menjawab: “Mereka menyempurnakan shaf dan merapatkan barisan.” (HR. Muslim)

Al-Quran pun menegaskan bahwa para malaikat adalah makhluk yang bershaf-shaf dalam ibadah, sebagaimana firman-Nya: “Sesungguhnya kami benar-benar bershaf-shaf.” (Ash-Shaffat: 165).

Mereka juga senantiasa berdiri, ruku‘, dan sujud. Dalam Mushkil al-Atsar karya at-Thahawi dan al-Mu‘jam al-Kabir karya ath-Thabrani dari Hakim bin Hizam disebutkan: “Ketika Rasulullah ﷺ sedang bersama para sahabatnya, beliau bersabda: ‘Apakah kalian mendengar apa yang aku dengar?’ Mereka menjawab: ‘Kami tidak mendengar sesuatu.’ Rasulullah ﷺ bersabda: ‘Sesungguhnya aku mendengar suara langit yang berderit, dan pantaslah ia berderit. Tidak ada satu tempat sejengkal pun di langit kecuali terdapat malaikat yang sujud atau berdiri beribadah.’”


  1. Shahih Muslim, 4/2093, no. 2731.
  2. Shahih Muslim, 1/322, no. 430.
  3. Silsilah al-Ahadits ash-Shahihah, no. 852; dinilai shahih ala syarat Muslim oleh al-Albani.

Beberapa bagian dari Terjemahan di-generate menggunakan Artificial Intelligence secara otomatis, dan belum melalui proses pengeditan

Untuk Teks dari Buku Berbahasa Indonesia atau Inggris, banyak bagian yang merupakan hasil OCR dan belum diedit


Belum ada terjemahan untuk halaman ini atau ada terjemahan yang kurang tepat ?

« Sebelumnya Halaman 22 dari 71 Berikutnya » Daftar Isi