Loading...

Maktabah Reza Ervani

15%

Rp 1.500.000 dari target Rp 10.000.000



Judul Kitab : 'Aalam Al Malaaikati Al Abraar - Detail Buku
Halaman Ke : 23
Jumlah yang dimuat : 71
« Sebelumnya Halaman 23 dari 71 Berikutnya » Daftar Isi
Tabel terjemah Inggris belum dibuat.
Bahasa Indonesia Translation

3. Haji Para Malaikat

Para malaikat memiliki Ka‘bah di langit ketujuh yang mereka tuju untuk berhaji. Ka‘bah itu disebut oleh Allah ﷻ dengan nama al-bayt al-ma‘mur (rumah yang makmur) dan Allah bersumpah dengannya dalam firman-Nya:

﴿وَالْبَيْتِ الْمَعْمُورِ﴾

“Demi rumah yang makmur (al-bayt al-ma‘mur).” (Surah Ath-Thur: 4)

Ibnu Katsir dalam tafsirnya menyebutkan: “Telah tetap dalam Shahih al-Bukhari dan Shahih Muslim bahwa Rasulullah ﷺ bersabda dalam hadits Isra’ setelah beliau melewati langit ketujuh: ‘Kemudian aku diangkat ke al-bayt al-ma‘mur. Setiap hari ada tujuh puluh ribu malaikat yang masuk ke dalamnya, dan setelah mereka keluar, mereka tidak akan kembali lagi ke sana untuk selamanya.’ Mereka beribadah dan thawaf di sekitarnya sebagaimana manusia thawaf di Ka‘bah di bumi. Al-bayt al-ma‘mur adalah Ka‘bah bagi penghuni langit ketujuh. Karena itu, Nabi Ibrahim عليه السلام terlihat menyandarkan punggungnya ke al-bayt al-ma‘mur, sebab beliau adalah pembangun Ka‘bah di bumi, dan balasan sesuai dengan amal perbuatan.”

Ibnu Katsir juga menyebutkan bahwa al-bayt al-ma‘mur sejajar lurus dengan Ka‘bah di bumi. Seandainya ia jatuh, niscaya akan jatuh tepat di atas Ka‘bah. Ia menambahkan, di setiap lapisan langit terdapat rumah tempat malaikat beribadah. Yang ada di langit dunia disebut Bayt al-‘Izzah.

Riwayat tentang posisi al-bayt al-ma‘mur sejajar dengan Ka‘bah juga dinukil dari Ali bin Abi Thalib. Ibnu Jarir meriwayatkan melalui jalur Khalid bin ‘Ar‘arah bahwa seorang lelaki bertanya kepada Ali radhiyallahu ‘anhu: “Apakah al-bayt al-ma‘mur itu?” Beliau menjawab: “Itu adalah rumah di langit yang sejajar dengan Ka‘bah. Kehormatannya di langit seperti kehormatan Ka‘bah di bumi. Setiap hari tujuh puluh ribu malaikat memasukinya dan tidak kembali lagi setelah itu.”

Syaikh al-Albani menilai sanad riwayat ini para perawinya tsiqat, kecuali Khalid bin ‘Ar‘arah yang statusnya mastur (tidak dikenal). Namun, beliau menyebutkan adanya syahid (riwayat penguat) yang sahih secara mursal dari Qatadah. Dalam riwayat tersebut disebutkan bahwa Nabi ﷺ bersabda: “Apakah kalian tahu apa itu al-bayt al-ma‘mur? Sesungguhnya ia adalah masjid di langit, tepat berada di atas Ka‘bah. Jika ia runtuh, niscaya akan runtuh tepat di atas Ka‘bah.”


  1. Shahih al-Bukhari, 6/103, no. 3207; Shahih Muslim, 1/146, no. 162.
  2. Dinukil oleh Ibnu Hajar dalam Fath al-Bari, 6/308 dari ath-Thabari dan Ishaq, dengan pembahasan panjang tentang sanad dan jalurnya.
  3. Al-Albani, Silsilah al-Ahadits ash-Shahihah, 1/236.
IDWaktuBahasaPenerjemahStatusAksi
#6018 Sep 2025, 06:07:23idadminTervalidasi

3. Haji Para Malaikat

Para malaikat memiliki Ka‘bah di langit ketujuh yang mereka tuju untuk berhaji. Ka‘bah itu disebut oleh Allah ﷻ dengan nama al-bayt al-ma‘mur (rumah yang makmur) dan Allah bersumpah dengannya dalam firman-Nya:

﴿وَالْبَيْتِ الْمَعْمُورِ﴾

“Demi rumah yang makmur (al-bayt al-ma‘mur).” (Surah Ath-Thur: 4)

Ibnu Katsir dalam tafsirnya menyebutkan: “Telah tetap dalam Shahih al-Bukhari dan Shahih Muslim bahwa Rasulullah ﷺ bersabda dalam hadits Isra’ setelah beliau melewati langit ketujuh: ‘Kemudian aku diangkat ke al-bayt al-ma‘mur. Setiap hari ada tujuh puluh ribu malaikat yang masuk ke dalamnya, dan setelah mereka keluar, mereka tidak akan kembali lagi ke sana untuk selamanya.’ Mereka beribadah dan thawaf di sekitarnya sebagaimana manusia thawaf di Ka‘bah di bumi. Al-bayt al-ma‘mur adalah Ka‘bah bagi penghuni langit ketujuh. Karena itu, Nabi Ibrahim عليه السلام terlihat menyandarkan punggungnya ke al-bayt al-ma‘mur, sebab beliau adalah pembangun Ka‘bah di bumi, dan balasan sesuai dengan amal perbuatan.”

Ibnu Katsir juga menyebutkan bahwa al-bayt al-ma‘mur sejajar lurus dengan Ka‘bah di bumi. Seandainya ia jatuh, niscaya akan jatuh tepat di atas Ka‘bah. Ia menambahkan, di setiap lapisan langit terdapat rumah tempat malaikat beribadah. Yang ada di langit dunia disebut Bayt al-‘Izzah.

Riwayat tentang posisi al-bayt al-ma‘mur sejajar dengan Ka‘bah juga dinukil dari Ali bin Abi Thalib. Ibnu Jarir meriwayatkan melalui jalur Khalid bin ‘Ar‘arah bahwa seorang lelaki bertanya kepada Ali radhiyallahu ‘anhu: “Apakah al-bayt al-ma‘mur itu?” Beliau menjawab: “Itu adalah rumah di langit yang sejajar dengan Ka‘bah. Kehormatannya di langit seperti kehormatan Ka‘bah di bumi. Setiap hari tujuh puluh ribu malaikat memasukinya dan tidak kembali lagi setelah itu.”

Syaikh al-Albani menilai sanad riwayat ini para perawinya tsiqat, kecuali Khalid bin ‘Ar‘arah yang statusnya mastur (tidak dikenal). Namun, beliau menyebutkan adanya syahid (riwayat penguat) yang sahih secara mursal dari Qatadah. Dalam riwayat tersebut disebutkan bahwa Nabi ﷺ bersabda: “Apakah kalian tahu apa itu al-bayt al-ma‘mur? Sesungguhnya ia adalah masjid di langit, tepat berada di atas Ka‘bah. Jika ia runtuh, niscaya akan runtuh tepat di atas Ka‘bah.”


  1. Shahih al-Bukhari, 6/103, no. 3207; Shahih Muslim, 1/146, no. 162.
  2. Dinukil oleh Ibnu Hajar dalam Fath al-Bari, 6/308 dari ath-Thabari dan Ishaq, dengan pembahasan panjang tentang sanad dan jalurnya.
  3. Al-Albani, Silsilah al-Ahadits ash-Shahihah, 1/236.

Beberapa bagian dari Terjemahan di-generate menggunakan Artificial Intelligence secara otomatis, dan belum melalui proses pengeditan

Untuk Teks dari Buku Berbahasa Indonesia atau Inggris, banyak bagian yang merupakan hasil OCR dan belum diedit


Belum ada terjemahan untuk halaman ini atau ada terjemahan yang kurang tepat ?

« Sebelumnya Halaman 23 dari 71 Berikutnya » Daftar Isi