Progress Donasi Kebutuhan Server — Your Donation Urgently Needed — هذا الموقع بحاجة ماسة إلى تبرعاتكم
Rp 1.500.000 dari target Rp 10.000.000
Sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya bahwa malaikat tidak disifati dengan laki-laki maupun perempuan, demikian pula mereka tidak membutuhkan makanan dan minuman sebagaimana manusia. Allah ﷻ menceritakan bahwa para malaikat datang kepada Ibrahim dalam wujud manusia. Ibrahim menyuguhkan makanan untuk mereka, namun mereka tidak menjamahnya. Hal itu membuat Ibrahim merasa takut, lalu mereka menjelaskan jati diri mereka sehingga hilanglah rasa takutnya.
﴿هَلْ أَتَىٰكَ حَدِيثُ ضَيْفِ إِبْرَاهِيمَ الْمُكْرَمِينَ - إِذْ دَخَلُوا عَلَيْهِ فَقَالُوا سَلَامًا قَالَ سَلَامٌ قَوْمٌ مُّنكَرُونَ - فَرَاغَ إِلَىٰ أَهْلِهِ فَجَاءَ بِعِجْلٍ سَمِينٍ - فَقَرَّبَهُ إِلَيْهِمْ قَالَ أَلَا تَأْكُلُونَ - فَأَوْجَسَ مِنْهُمْ خِيفَةً قَالُوا لَا تَخَفْ وَبَشَّرُوهُ بِغُلَامٍ عَلِيمٍ﴾
“Sudahkah sampai kepadamu berita tentang tamu Ibrahim yang dimuliakan? Ketika mereka masuk ke tempatnya lalu mengucapkan: ‘Salam’. Ibrahim menjawab: ‘Salam, kalian adalah orang-orang yang tidak kukenal.’ Kemudian ia pergi menemui keluarganya lalu datang dengan membawa anak sapi yang gemuk. Lalu didekatkannya makanan itu kepada mereka. Ia berkata: ‘Tidakkah kalian makan?’ Maka ia merasa takut terhadap mereka. Mereka berkata: ‘Jangan takut,’ dan mereka memberi kabar gembira kepadanya dengan (kelahiran) seorang anak yang alim.” (Surah Adz-Dzariyat: 24–28)
﴿فَلَمَّا رَأَىٰ أَيْدِيَهُمْ لَا تَصِلُ إِلَيْهِ نَكِرَهُمْ وَأَوْجَسَ مِنْهُمْ خِيفَةً قَالُوا لَا تَخَفْ إِنَّا أُرْسِلْنَا إِلَىٰ قَوْمِ لُوطٍ﴾
“Maka ketika dilihatnya tangan mereka tidak menjamahnya, ia merasa curiga terhadap mereka dan merasa takut kepada mereka. Mereka berkata: ‘Janganlah kamu takut, sesungguhnya kami diutus kepada kaum Luth.’” (Surah Hud: 70)
As-Suyuthi menukil dari Fakhruddin ar-Razi bahwa para ulama sepakat malaikat tidak makan, tidak minum, dan tidak menikah.
Malaikat senantiasa beribadah kepada Allah ﷻ, menaati-Nya, dan melaksanakan perintah-Nya tanpa rasa lelah maupun bosan. Allah ﷻ berfirman:
﴿يُسَبِّحُونَ اللَّيْلَ وَالنَّهَارَ لَا يَفْتُرُونَ﴾
“Mereka bertasbih kepada-Nya malam dan siang tanpa henti.” (Surah Al-Anbiya: 20)
Makna “لا يفترون” adalah mereka tidak melemah. Dalam ayat lain Allah ﷻ berfirman:
﴿فَالَّذِينَ عِندَ رَبِّكَ يُسَبِّحُونَ لَهُ بِاللَّيْلِ وَالنَّهَارِ وَهُمْ لَا يَسْأَمُونَ﴾
“Sesungguhnya malaikat yang ada di sisi Tuhanmu bertasbih kepada-Nya di malam dan siang hari, dan mereka tidak merasa jemu.” (Surah Fushshilat: 38)
As-Suyuthi menukil dari Fakhruddin ar-Razi bahwa lafaz “لا يفترون” menunjukkan bahwa malaikat tidak tidur.
Tempat tinggal malaikat adalah di langit. Allah ﷻ berfirman:
﴿تَكَادُ السَّمَاوَاتُ يَتَفَطَّرْنَ مِن فَوْقِهِنَّ وَالْمَلَائِكَةُ يُسَبِّحُونَ بِحَمْدِ رَبِّهِمْ﴾
“Hampir saja langit pecah dari atasnya, dan para malaikat bertasbih memuji Tuhan mereka.” (Surah Asy-Syura: 5)
Allah ﷻ juga menyebutkan bahwa mereka berada di sisi-Nya:
﴿فَإِنِ اسْتَكْبَرُوا فَالَّذِينَ عِندَ رَبِّكَ يُسَبِّحُونَ لَهُ بِاللَّيْلِ وَالنَّهَارِ وَهُمْ لَا يَسْأَمُونَ﴾
“Maka jika mereka menyombongkan diri, maka malaikat-malaikat yang ada di sisi Tuhanmu bertasbih kepada-Nya di malam dan siang hari, dan mereka tidak merasa bosan.” (Surah Fushshilat: 38)
id) oleh admin pada 18 September 2025 - 02:59:03.Sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya bahwa malaikat tidak disifati dengan laki-laki maupun perempuan, demikian pula mereka tidak membutuhkan makanan dan minuman sebagaimana manusia. Allah ﷻ menceritakan bahwa para malaikat datang kepada Ibrahim dalam wujud manusia. Ibrahim menyuguhkan makanan untuk mereka, namun mereka tidak menjamahnya. Hal itu membuat Ibrahim merasa takut, lalu mereka menjelaskan jati diri mereka sehingga hilanglah rasa takutnya.
﴿هَلْ أَتَىٰكَ حَدِيثُ ضَيْفِ إِبْرَاهِيمَ الْمُكْرَمِينَ - إِذْ دَخَلُوا عَلَيْهِ فَقَالُوا سَلَامًا قَالَ سَلَامٌ قَوْمٌ مُّنكَرُونَ - فَرَاغَ إِلَىٰ أَهْلِهِ فَجَاءَ بِعِجْلٍ سَمِينٍ - فَقَرَّبَهُ إِلَيْهِمْ قَالَ أَلَا تَأْكُلُونَ - فَأَوْجَسَ مِنْهُمْ خِيفَةً قَالُوا لَا تَخَفْ وَبَشَّرُوهُ بِغُلَامٍ عَلِيمٍ﴾
“Sudahkah sampai kepadamu berita tentang tamu Ibrahim yang dimuliakan? Ketika mereka masuk ke tempatnya lalu mengucapkan: ‘Salam’. Ibrahim menjawab: ‘Salam, kalian adalah orang-orang yang tidak kukenal.’ Kemudian ia pergi menemui keluarganya lalu datang dengan membawa anak sapi yang gemuk. Lalu didekatkannya makanan itu kepada mereka. Ia berkata: ‘Tidakkah kalian makan?’ Maka ia merasa takut terhadap mereka. Mereka berkata: ‘Jangan takut,’ dan mereka memberi kabar gembira kepadanya dengan (kelahiran) seorang anak yang alim.” (Surah Adz-Dzariyat: 24–28)
﴿فَلَمَّا رَأَىٰ أَيْدِيَهُمْ لَا تَصِلُ إِلَيْهِ نَكِرَهُمْ وَأَوْجَسَ مِنْهُمْ خِيفَةً قَالُوا لَا تَخَفْ إِنَّا أُرْسِلْنَا إِلَىٰ قَوْمِ لُوطٍ﴾
“Maka ketika dilihatnya tangan mereka tidak menjamahnya, ia merasa curiga terhadap mereka dan merasa takut kepada mereka. Mereka berkata: ‘Janganlah kamu takut, sesungguhnya kami diutus kepada kaum Luth.’” (Surah Hud: 70)
As-Suyuthi menukil dari Fakhruddin ar-Razi bahwa para ulama sepakat malaikat tidak makan, tidak minum, dan tidak menikah.
Malaikat senantiasa beribadah kepada Allah ﷻ, menaati-Nya, dan melaksanakan perintah-Nya tanpa rasa lelah maupun bosan. Allah ﷻ berfirman:
﴿يُسَبِّحُونَ اللَّيْلَ وَالنَّهَارَ لَا يَفْتُرُونَ﴾
“Mereka bertasbih kepada-Nya malam dan siang tanpa henti.” (Surah Al-Anbiya: 20)
Makna “لا يفترون” adalah mereka tidak melemah. Dalam ayat lain Allah ﷻ berfirman:
﴿فَالَّذِينَ عِندَ رَبِّكَ يُسَبِّحُونَ لَهُ بِاللَّيْلِ وَالنَّهَارِ وَهُمْ لَا يَسْأَمُونَ﴾
“Sesungguhnya malaikat yang ada di sisi Tuhanmu bertasbih kepada-Nya di malam dan siang hari, dan mereka tidak merasa jemu.” (Surah Fushshilat: 38)
As-Suyuthi menukil dari Fakhruddin ar-Razi bahwa lafaz “لا يفترون” menunjukkan bahwa malaikat tidak tidur.
Tempat tinggal malaikat adalah di langit. Allah ﷻ berfirman:
﴿تَكَادُ السَّمَاوَاتُ يَتَفَطَّرْنَ مِن فَوْقِهِنَّ وَالْمَلَائِكَةُ يُسَبِّحُونَ بِحَمْدِ رَبِّهِمْ﴾
“Hampir saja langit pecah dari atasnya, dan para malaikat bertasbih memuji Tuhan mereka.” (Surah Asy-Syura: 5)
Allah ﷻ juga menyebutkan bahwa mereka berada di sisi-Nya:
﴿فَإِنِ اسْتَكْبَرُوا فَالَّذِينَ عِندَ رَبِّكَ يُسَبِّحُونَ لَهُ بِاللَّيْلِ وَالنَّهَارِ وَهُمْ لَا يَسْأَمُونَ﴾
“Maka jika mereka menyombongkan diri, maka malaikat-malaikat yang ada di sisi Tuhanmu bertasbih kepada-Nya di malam dan siang hari, dan mereka tidak merasa bosan.” (Surah Fushshilat: 38)
| ID | Waktu | Bahasa | Penerjemah | Status | Aksi |
|---|---|---|---|---|---|
| #22 | 18 Sep 2025, 02:59:03 | id | admin | Tervalidasi | — |
Keenam: Malaikat Tidak Makan dan Tidak MinumSebagaimana telah dijelaskan sebelumnya bahwa malaikat tidak disifati dengan laki-laki maupun perempuan, demikian pula mereka tidak membutuhkan makanan dan minuman sebagaimana manusia. Allah ﷻ menceritakan bahwa para malaikat datang kepada Ibrahim dalam wujud manusia. Ibrahim menyuguhkan makanan untuk mereka, namun mereka tidak menjamahnya. Hal itu membuat Ibrahim merasa takut, lalu mereka menjelaskan jati diri mereka sehingga hilanglah rasa takutnya. ﴿هَلْ أَتَىٰكَ حَدِيثُ ضَيْفِ إِبْرَاهِيمَ الْمُكْرَمِينَ - إِذْ دَخَلُوا عَلَيْهِ فَقَالُوا سَلَامًا قَالَ سَلَامٌ قَوْمٌ مُّنكَرُونَ - فَرَاغَ إِلَىٰ أَهْلِهِ فَجَاءَ بِعِجْلٍ سَمِينٍ - فَقَرَّبَهُ إِلَيْهِمْ قَالَ أَلَا تَأْكُلُونَ - فَأَوْجَسَ مِنْهُمْ خِيفَةً قَالُوا لَا تَخَفْ وَبَشَّرُوهُ بِغُلَامٍ عَلِيمٍ﴾ “Sudahkah sampai kepadamu berita tentang tamu Ibrahim yang dimuliakan? Ketika mereka masuk ke tempatnya lalu mengucapkan: ‘Salam’. Ibrahim menjawab: ‘Salam, kalian adalah orang-orang yang tidak kukenal.’ Kemudian ia pergi menemui keluarganya lalu datang dengan membawa anak sapi yang gemuk. Lalu didekatkannya makanan itu kepada mereka. Ia berkata: ‘Tidakkah kalian makan?’ Maka ia merasa takut terhadap mereka. Mereka berkata: ‘Jangan takut,’ dan mereka memberi kabar gembira kepadanya dengan (kelahiran) seorang anak yang alim.” (Surah Adz-Dzariyat: 24–28) ﴿فَلَمَّا رَأَىٰ أَيْدِيَهُمْ لَا تَصِلُ إِلَيْهِ نَكِرَهُمْ وَأَوْجَسَ مِنْهُمْ خِيفَةً قَالُوا لَا تَخَفْ إِنَّا أُرْسِلْنَا إِلَىٰ قَوْمِ لُوطٍ﴾ “Maka ketika dilihatnya tangan mereka tidak menjamahnya, ia merasa curiga terhadap mereka dan merasa takut kepada mereka. Mereka berkata: ‘Janganlah kamu takut, sesungguhnya kami diutus kepada kaum Luth.’” (Surah Hud: 70) As-Suyuthi menukil dari Fakhruddin ar-Razi bahwa para ulama sepakat malaikat tidak makan, tidak minum, dan tidak menikah. Ketujuh: Malaikat Tidak Pernah Bosan dan Tidak LetihMalaikat senantiasa beribadah kepada Allah ﷻ, menaati-Nya, dan melaksanakan perintah-Nya tanpa rasa lelah maupun bosan. Allah ﷻ berfirman: ﴿يُسَبِّحُونَ اللَّيْلَ وَالنَّهَارَ لَا يَفْتُرُونَ﴾ “Mereka bertasbih kepada-Nya malam dan siang tanpa henti.” (Surah Al-Anbiya: 20) Makna “لا يفترون” adalah mereka tidak melemah. Dalam ayat lain Allah ﷻ berfirman: ﴿فَالَّذِينَ عِندَ رَبِّكَ يُسَبِّحُونَ لَهُ بِاللَّيْلِ وَالنَّهَارِ وَهُمْ لَا يَسْأَمُونَ﴾ “Sesungguhnya malaikat yang ada di sisi Tuhanmu bertasbih kepada-Nya di malam dan siang hari, dan mereka tidak merasa jemu.” (Surah Fushshilat: 38) As-Suyuthi menukil dari Fakhruddin ar-Razi bahwa lafaz “لا يفترون” menunjukkan bahwa malaikat tidak tidur. Kedelapan: Tempat Tinggal MalaikatTempat tinggal malaikat adalah di langit. Allah ﷻ berfirman: ﴿تَكَادُ السَّمَاوَاتُ يَتَفَطَّرْنَ مِن فَوْقِهِنَّ وَالْمَلَائِكَةُ يُسَبِّحُونَ بِحَمْدِ رَبِّهِمْ﴾ “Hampir saja langit pecah dari atasnya, dan para malaikat bertasbih memuji Tuhan mereka.” (Surah Asy-Syura: 5) Allah ﷻ juga menyebutkan bahwa mereka berada di sisi-Nya: ﴿فَإِنِ اسْتَكْبَرُوا فَالَّذِينَ عِندَ رَبِّكَ يُسَبِّحُونَ لَهُ بِاللَّيْلِ وَالنَّهَارِ وَهُمْ لَا يَسْأَمُونَ﴾ “Maka jika mereka menyombongkan diri, maka malaikat-malaikat yang ada di sisi Tuhanmu bertasbih kepada-Nya di malam dan siang hari, dan mereka tidak merasa bosan.” (Surah Fushshilat: 38)
| |||||
| #8 | 17 Sep 2025, 22:23:25 | id | ai_bot | Tervalidasi | — |
Keenam: Mereka tidak makan dan tidak minum: Kami telah menyebutkan sebelumnya bahwa mereka tidak digambarkan dengan jenis kelamin laki-laki atau perempuan, dan mereka juga tidak membutuhkan makanan dan minuman manusia. Allah telah memberitahukan kepada kita bahwa malaikat datang kepada Ibrahim dalam bentuk manusia, dan Ibrahim mempersembahkan makanan kepada mereka, tetapi tangan mereka tidak menjangkaunya. Ibrahim merasa takut, lalu mereka mengungkapkan jati diri mereka, sehingga rasa takut dan keheranannya hilang: “Apakah kamu telah menerima berita tentang tamu Ibrahim yang dimuliakan? Ketika mereka masuk kepadanya, mereka berkata, 'Selamat!' Ibrahim menjawab, 'Selamat, kaum yang tidak dikenal.' Lalu ia pergi kepada keluarganya dan membawa seekor anak lembu gemuk, lalu dihidangkannya kepada mereka dan berkata, 'Mengapa kalian tidak makan?' Maka ia merasa takut kepada mereka. Mereka berkata, 'Jangan takut,' dan memberi kabar gembira tentang seorang anak laki-laki yang berpengetahuan.'” (QS. Adh-Dhariyat: 24-28). Pada ayat lain disebutkan: “Ketika dia melihat tangan-tangan mereka tidak mencapai makanan, dia merasa takut kepada mereka. Mereka berkata, 'Jangan takut, sesungguhnya kami diutus kepada kaum Lut.'” (QS. Hud: 70). Syu’uti mengutip dari Fakhrur Razi: Para ulama sepakat bahwa malaikat tidak makan, tidak minum, dan tidak menikah. Ketujuh: Mereka tidak merasa bosan atau lelah: Malaikat melakukan ibadah kepada Allah, menaati-Nya, dan melaksanakan perintah-Nya tanpa rasa lelah atau bosan, dan mereka tidak merasakan apa yang dirasakan manusia. Allah berfirman dalam deskripsi malaikat: “Mereka bertasbih di malam dan siang hari, mereka tidak pernah merasa lelah.” (QS. Al-Anbiya: 20). Makna "tidak lelah" adalah tidak melemah. Pada ayat lain: “Orang-orang yang berada di sisi Tuhanmu bertasbih kepada-Nya di malam dan siang hari, dan mereka tidak merasa bosan.” (QS. Fussilat: 38). Orang Arab mengatakan: "Sia-sia sesuatu," artinya: bosan. Syu’uti berpendapat bahwa "tidak lelah" menunjukkan bahwa malaikat tidak tidur, dan ini juga dikutip dari Fakhrur Razi. Kedelapan: Tempat tinggal malaikat: Tempat tinggal dan kediaman malaikat adalah langit, sebagaimana Allah berfirman: “Hampir-hampir langit pecah dari atas mereka dan malaikat bertasbih dengan pujian Tuhan mereka.” (QS. Asy-Syura: 5). Allah menggambarkan mereka berada di sisi-Nya: “Jika mereka tidak mempercayai kamu, maka orang-orang yang ada di sisi Tuhanmu bertasbih kepada-Nya di malam dan siang hari, dan mereka tidak merasa bosan.” (QS. Fussilat: 38). | |||||