Progress Donasi Kebutuhan Server — Your Donation Urgently Needed — هذا الموقع بحاجة ماسة إلى تبرعاتكم
Rp 1.500.000 dari target Rp 10.000.000
Orang yang beranggapan demikian tidak sadar bahwa dirinya bagaikan seekor nyamuk yang mencoba mengukur kecepatan pesawat dengan ukuran tubuhnya sendiri. Seandainya ia mau berpikir, tentu ia akan mengetahui bahwa alam malaikat memiliki hukum dan ukuran yang sama sekali berbeda dari ukuran manusia.
Dalam masalah ini, kaum musyrikin Arab pun tersesat. Mereka mengklaim bahwa malaikat itu perempuan. Lebih dari itu, mereka mencampurkan keyakinan batil itu dengan khurafat yang lebih besar, yaitu menyatakan bahwa malaikat-malaikat perempuan itu adalah anak-anak perempuan Allah.
Al-Quran membantah mereka dalam dua perkara ini. Allah menegaskan bahwa ucapan mereka tidak bersandar pada dalil yang benar, dan bahwa keyakinan itu sangat rapuh. Lebih aneh lagi, mereka menisbatkan kepada Allah anak perempuan, sementara mereka sendiri membenci kelahiran anak perempuan. Ketika salah seorang dari mereka diberi kabar gembira dengan kelahiran anak perempuan, wajahnya menjadi hitam karena marah dan sedih. Ia bahkan menyembunyikan diri dari manusia karena malu dengan berita itu. Ada di antara mereka yang sampai menanam hidup-hidup bayi perempuan itu ke dalam tanah. Namun dengan segala kebencian mereka terhadap anak perempuan, justru mereka menisbatkan kepada Allah anak perempuan. Inilah bagaimana khurafat lahir dan berakar di dalam akal manusia yang jauh dari cahaya wahyu Ilahi.
Simaklah ayat-ayat berikut yang menceritakan khurafat itu dan membantah para penganutnya:
﴿فَاسْتَفْتِهِمْ أَلِرَبِّكَ الْبَنَاتُ وَلَهُمُ الْبَنُونَ - أَمْ خَلَقْنَا الْمَلَائِكَةَ إِنَاثًا وَهُمْ شَاهِدُونَ - أَلَا إِنَّهُم مِّنْ إِفْكِهِمْ لَيَقُولُونَ - وَلَدَ اللَّهُ وَإِنَّهُمْ لَكَاذِبُونَ - أَصْطَفَى الْبَنَاتِ عَلَى الْبَنِينَ - مَا لَكُمْ كَيْفَ تَحْكُمُونَ - أَفَلَا تَذَكَّرُونَ - أَمْ لَكُمْ سُلْطَانٌ مُّبِينٌ﴾
“Maka tanyakanlah kepada mereka (hai Muhammad): Apakah untuk Tuhanmu anak-anak perempuan dan untuk mereka anak-anak laki-laki? Ataukah Kami menciptakan malaikat-malaikat berupa perempuan dan mereka menyaksikan? Ketahuilah, sesungguhnya mereka dengan kebohongannya benar-benar mengatakan: Allah mempunyai anak. Dan sesungguhnya mereka adalah pendusta (dalam hal itu). Apakah Allah memilih anak-anak perempuan daripada anak-anak laki-laki? Mengapa kamu (berpikir) demikian? Tidakkah kamu mengambil pelajaran? Atau apakah kamu mempunyai bukti yang nyata?” (Surah Ash-Shaffat: 149–156)
Allah juga menjadikan ucapan mereka itu sebagai kesaksian yang akan dimintai pertanggungjawaban. Termasuk dosa terbesar adalah berkata atas nama Allah tanpa ilmu.
﴿وَجَعَلُوا الْمَلَائِكَةَ الَّذِينَ هُمْ عِبَادُ الرَّحْمَٰنِ إِنَاثًا أَشَهِدُوا خَلْقَهُمْ سَتُكْتَبُ شَهَادَتُهُمْ وَيُسْأَلُونَ﴾
“Dan mereka menjadikan malaikat-malaikat yang mereka itu hamba-hamba Allah Yang Maha Pemurah sebagai perempuan. Apakah mereka menyaksikan penciptaan malaikat itu? Kesaksian mereka akan ditulis dan mereka akan diminta pertanggungjawaban.” (Surah Az-Zukhruf: 19)
Dari sini seorang Muslim wajib berhati-hati agar tidak berbicara tentang hal-hal ghaib tanpa ilmu. Termasuk dalam hal ini adalah mereka yang mengklaim bahwa asal-usul manusia adalah hewan seperti kera atau lainnya. Kepada mereka pun berlaku firman Allah yang sama: (أَشَهِدُوا خَلْقَهُمْ سَتُكْتَبُ شَهَادَتُهُمْ). Allah juga berfirman:
﴿مَا أَشْهَدتُّهُمْ خَلْقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَلَا خَلْقَ أَنفُسِهِمْ﴾
“Aku tidak menghadirkan mereka untuk menyaksikan penciptaan langit dan bumi dan tidak pula penciptaan diri mereka sendiri.” (Surah Al-Kahf: 51)
id) oleh admin pada 18 September 2025 - 02:57:51.Orang yang beranggapan demikian tidak sadar bahwa dirinya bagaikan seekor nyamuk yang mencoba mengukur kecepatan pesawat dengan ukuran tubuhnya sendiri. Seandainya ia mau berpikir, tentu ia akan mengetahui bahwa alam malaikat memiliki hukum dan ukuran yang sama sekali berbeda dari ukuran manusia.
Dalam masalah ini, kaum musyrikin Arab pun tersesat. Mereka mengklaim bahwa malaikat itu perempuan. Lebih dari itu, mereka mencampurkan keyakinan batil itu dengan khurafat yang lebih besar, yaitu menyatakan bahwa malaikat-malaikat perempuan itu adalah anak-anak perempuan Allah.
Al-Quran membantah mereka dalam dua perkara ini. Allah menegaskan bahwa ucapan mereka tidak bersandar pada dalil yang benar, dan bahwa keyakinan itu sangat rapuh. Lebih aneh lagi, mereka menisbatkan kepada Allah anak perempuan, sementara mereka sendiri membenci kelahiran anak perempuan. Ketika salah seorang dari mereka diberi kabar gembira dengan kelahiran anak perempuan, wajahnya menjadi hitam karena marah dan sedih. Ia bahkan menyembunyikan diri dari manusia karena malu dengan berita itu. Ada di antara mereka yang sampai menanam hidup-hidup bayi perempuan itu ke dalam tanah. Namun dengan segala kebencian mereka terhadap anak perempuan, justru mereka menisbatkan kepada Allah anak perempuan. Inilah bagaimana khurafat lahir dan berakar di dalam akal manusia yang jauh dari cahaya wahyu Ilahi.
Simaklah ayat-ayat berikut yang menceritakan khurafat itu dan membantah para penganutnya:
﴿فَاسْتَفْتِهِمْ أَلِرَبِّكَ الْبَنَاتُ وَلَهُمُ الْبَنُونَ - أَمْ خَلَقْنَا الْمَلَائِكَةَ إِنَاثًا وَهُمْ شَاهِدُونَ - أَلَا إِنَّهُم مِّنْ إِفْكِهِمْ لَيَقُولُونَ - وَلَدَ اللَّهُ وَإِنَّهُمْ لَكَاذِبُونَ - أَصْطَفَى الْبَنَاتِ عَلَى الْبَنِينَ - مَا لَكُمْ كَيْفَ تَحْكُمُونَ - أَفَلَا تَذَكَّرُونَ - أَمْ لَكُمْ سُلْطَانٌ مُّبِينٌ﴾
“Maka tanyakanlah kepada mereka (hai Muhammad): Apakah untuk Tuhanmu anak-anak perempuan dan untuk mereka anak-anak laki-laki? Ataukah Kami menciptakan malaikat-malaikat berupa perempuan dan mereka menyaksikan? Ketahuilah, sesungguhnya mereka dengan kebohongannya benar-benar mengatakan: Allah mempunyai anak. Dan sesungguhnya mereka adalah pendusta (dalam hal itu). Apakah Allah memilih anak-anak perempuan daripada anak-anak laki-laki? Mengapa kamu (berpikir) demikian? Tidakkah kamu mengambil pelajaran? Atau apakah kamu mempunyai bukti yang nyata?” (Surah Ash-Shaffat: 149–156)
Allah juga menjadikan ucapan mereka itu sebagai kesaksian yang akan dimintai pertanggungjawaban. Termasuk dosa terbesar adalah berkata atas nama Allah tanpa ilmu.
﴿وَجَعَلُوا الْمَلَائِكَةَ الَّذِينَ هُمْ عِبَادُ الرَّحْمَٰنِ إِنَاثًا أَشَهِدُوا خَلْقَهُمْ سَتُكْتَبُ شَهَادَتُهُمْ وَيُسْأَلُونَ﴾
“Dan mereka menjadikan malaikat-malaikat yang mereka itu hamba-hamba Allah Yang Maha Pemurah sebagai perempuan. Apakah mereka menyaksikan penciptaan malaikat itu? Kesaksian mereka akan ditulis dan mereka akan diminta pertanggungjawaban.” (Surah Az-Zukhruf: 19)
Dari sini seorang Muslim wajib berhati-hati agar tidak berbicara tentang hal-hal ghaib tanpa ilmu. Termasuk dalam hal ini adalah mereka yang mengklaim bahwa asal-usul manusia adalah hewan seperti kera atau lainnya. Kepada mereka pun berlaku firman Allah yang sama: (أَشَهِدُوا خَلْقَهُمْ سَتُكْتَبُ شَهَادَتُهُمْ). Allah juga berfirman:
﴿مَا أَشْهَدتُّهُمْ خَلْقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَلَا خَلْقَ أَنفُسِهِمْ﴾
“Aku tidak menghadirkan mereka untuk menyaksikan penciptaan langit dan bumi dan tidak pula penciptaan diri mereka sendiri.” (Surah Al-Kahf: 51)
| ID | Waktu | Bahasa | Penerjemah | Status | Aksi |
|---|---|---|---|---|---|
| #21 | 18 Sep 2025, 02:57:51 | id | admin | Tervalidasi | — |
Orang yang beranggapan demikian tidak sadar bahwa dirinya bagaikan seekor nyamuk yang mencoba mengukur kecepatan pesawat dengan ukuran tubuhnya sendiri. Seandainya ia mau berpikir, tentu ia akan mengetahui bahwa alam malaikat memiliki hukum dan ukuran yang sama sekali berbeda dari ukuran manusia. Dalam masalah ini, kaum musyrikin Arab pun tersesat. Mereka mengklaim bahwa malaikat itu perempuan. Lebih dari itu, mereka mencampurkan keyakinan batil itu dengan khurafat yang lebih besar, yaitu menyatakan bahwa malaikat-malaikat perempuan itu adalah anak-anak perempuan Allah. Al-Quran membantah mereka dalam dua perkara ini. Allah menegaskan bahwa ucapan mereka tidak bersandar pada dalil yang benar, dan bahwa keyakinan itu sangat rapuh. Lebih aneh lagi, mereka menisbatkan kepada Allah anak perempuan, sementara mereka sendiri membenci kelahiran anak perempuan. Ketika salah seorang dari mereka diberi kabar gembira dengan kelahiran anak perempuan, wajahnya menjadi hitam karena marah dan sedih. Ia bahkan menyembunyikan diri dari manusia karena malu dengan berita itu. Ada di antara mereka yang sampai menanam hidup-hidup bayi perempuan itu ke dalam tanah. Namun dengan segala kebencian mereka terhadap anak perempuan, justru mereka menisbatkan kepada Allah anak perempuan. Inilah bagaimana khurafat lahir dan berakar di dalam akal manusia yang jauh dari cahaya wahyu Ilahi. Simaklah ayat-ayat berikut yang menceritakan khurafat itu dan membantah para penganutnya: ﴿فَاسْتَفْتِهِمْ أَلِرَبِّكَ الْبَنَاتُ وَلَهُمُ الْبَنُونَ - أَمْ خَلَقْنَا الْمَلَائِكَةَ إِنَاثًا وَهُمْ شَاهِدُونَ - أَلَا إِنَّهُم مِّنْ إِفْكِهِمْ لَيَقُولُونَ - وَلَدَ اللَّهُ وَإِنَّهُمْ لَكَاذِبُونَ - أَصْطَفَى الْبَنَاتِ عَلَى الْبَنِينَ - مَا لَكُمْ كَيْفَ تَحْكُمُونَ - أَفَلَا تَذَكَّرُونَ - أَمْ لَكُمْ سُلْطَانٌ مُّبِينٌ﴾ “Maka tanyakanlah kepada mereka (hai Muhammad): Apakah untuk Tuhanmu anak-anak perempuan dan untuk mereka anak-anak laki-laki? Ataukah Kami menciptakan malaikat-malaikat berupa perempuan dan mereka menyaksikan? Ketahuilah, sesungguhnya mereka dengan kebohongannya benar-benar mengatakan: Allah mempunyai anak. Dan sesungguhnya mereka adalah pendusta (dalam hal itu). Apakah Allah memilih anak-anak perempuan daripada anak-anak laki-laki? Mengapa kamu (berpikir) demikian? Tidakkah kamu mengambil pelajaran? Atau apakah kamu mempunyai bukti yang nyata?” (Surah Ash-Shaffat: 149–156) Allah juga menjadikan ucapan mereka itu sebagai kesaksian yang akan dimintai pertanggungjawaban. Termasuk dosa terbesar adalah berkata atas nama Allah tanpa ilmu. ﴿وَجَعَلُوا الْمَلَائِكَةَ الَّذِينَ هُمْ عِبَادُ الرَّحْمَٰنِ إِنَاثًا أَشَهِدُوا خَلْقَهُمْ سَتُكْتَبُ شَهَادَتُهُمْ وَيُسْأَلُونَ﴾ “Dan mereka menjadikan malaikat-malaikat yang mereka itu hamba-hamba Allah Yang Maha Pemurah sebagai perempuan. Apakah mereka menyaksikan penciptaan malaikat itu? Kesaksian mereka akan ditulis dan mereka akan diminta pertanggungjawaban.” (Surah Az-Zukhruf: 19) Dari sini seorang Muslim wajib berhati-hati agar tidak berbicara tentang hal-hal ghaib tanpa ilmu. Termasuk dalam hal ini adalah mereka yang mengklaim bahwa asal-usul manusia adalah hewan seperti kera atau lainnya. Kepada mereka pun berlaku firman Allah yang sama: (أَشَهِدُوا خَلْقَهُمْ سَتُكْتَبُ شَهَادَتُهُمْ). Allah juga berfirman: ﴿مَا أَشْهَدتُّهُمْ خَلْقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَلَا خَلْقَ أَنفُسِهِمْ﴾ “Aku tidak menghadirkan mereka untuk menyaksikan penciptaan langit dan bumi dan tidak pula penciptaan diri mereka sendiri.” (Surah Al-Kahf: 51)
| |||||
| #7 | 17 Sep 2025, 22:23:25 | id | ai_bot | Tervalidasi | — |
Dan orang yang malang ini tidak mengetahui bahwa dirinya ibarat nyamuk yang mencoba mengukur kecepatan pesawat terbang dengan ukurannya sendiri. Jika dia berpikir tentang hal ini, dia akan menyadari bahwa dunia malaikat memiliki ukuran yang sepenuhnya berbeda dari ukuran kita sebagai manusia. Dalam hal ini, musyrik Arab telah tersesat karena mereka beranggapan bahwa malaikat adalah perempuan. Pendapat ini, yang bertentangan dengan kebenaran, bercampur dengan khayalan yang lebih besar lagi; mereka mengklaim bahwa para perempuan tersebut adalah putri-putri Tuhan. Al-Qur'an mendiskusikan dua hal ini, dan menjelaskan bahwa mereka dalam asumsi mereka tidak bergantung pada bukti yang sah, dan bahwa pernyataan ini adalah pernyataan yang rapuh. Anehnya, mereka menyandangkan anak perempuan kepada Tuhan, sementara mereka sendiri membenci anak perempuan. Ketika salah satu dari mereka diberi kabar bahwa ia dikaruniai seorang anak perempuan, wajahnya menjadi hitam karena murka, dan dia menjadi sangat marah. Dia bahkan mungkin menyembunyikan diri dari orang lain karena malu terhadap kabar buruk yang diterimanya. Orang yang malang ini kadang melampaui batas, hingga ia mengubur bayi perempuannya hidup-hidup. Meskipun demikian, mereka masih mengaitkan Tuhan dengan keturunan dan mengklaim bahwa mereka adalah perempuan. Begitulah khayalan tercipta dan berkembang di dalam pikiran orang-orang yang tidak terhubung dengan cahaya ilahi. Dengarkanlah ayat-ayat berikut yang menceritakan khayalan ini dan mendiskusikannya dengan pemiliknya: "(Tanyakan kepada mereka, apakah untuk Tuhan anak-anak perempuan dan untuk mereka anak-anak laki-laki? Apakah Kami menciptakan malaikat sebagai perempuan dan mereka menyaksikannya? Ketahuilah bahwa sesungguhnya dari kebohongan mereka, mereka berkata, 'Allah mempunyai anak,' dan sesungguhnya mereka adalah pembohong. Apakah Dia memilih anak-anak perempuan daripada anak-anak laki-laki? Bagaimana kalian menentukan demikian? Apakah kalian tidak ingat? Ataukah kalian mempunyai bukti yang jelas?)” (QS. Ash-Shaffat: 149-156). Allah menjadikan perkataan mereka ini sebagai kesaksian yang akan mereka pertanggungjawabkan kelak, karena di antara dosa yang paling besar adalah berkata atas nama Allah tanpa ilmu: (Dan mereka menjadikan malaikat-malaikat yang adalah hamba-hamba Tuhan yang Maha Pengasih sebagai perempuan; apakah mereka menyaksikan penciptaan mereka? Kesaksian mereka akan dicatat dan mereka akan ditanyai) (QS. Az-Zukhruf: 19). | |||||