Loading...

Maktabah Reza Ervani

15%

Rp 1.500.000 dari target Rp 10.000.000



Judul Kitab : Ar Rusul wa Ar Risaalaat - Detail Buku
Halaman Ke : 3
Jumlah yang dimuat : 218
« Sebelumnya Halaman 3 dari 218 Berikutnya » Daftar Isi
Tabel terjemah Inggris belum dibuat.
Bahasa Indonesia Translation

Ketiga, sabda Rasulullah ﷺ yang diriwayatkan dari Ibnu Abbas: “Ditampakkan kepadaku umat-umat, lalu tampak seorang nabi bersama seorang laki-laki, nabi yang bersama dua orang laki-laki, nabi yang bersama sejumlah kecil pengikut, dan ada pula nabi yang tidak memiliki seorang pun pengikut.” (HR. al-Bukhari dan Muslim).

Hal ini menunjukkan bahwa para nabi pun diperintahkan untuk menyampaikan risalah, hanya saja mereka berbeda-beda dalam kadar banyaknya orang yang menerima dan merespons dakwah mereka.

Definisi yang lebih kuat adalah bahwa “rasul adalah orang yang diberi wahyu dengan syariat baru, sedangkan nabi adalah orang yang diutus untuk menegakkan syariat yang dibawa rasul sebelumnya.”

Kaum Bani Israil diurus oleh para nabi; setiap kali seorang nabi wafat, digantikan oleh nabi lainnya, sebagaimana telah tetap dalam hadits shahih. Seluruh nabi Bani Israil diutus dengan syariat Musa, yaitu Taurat. Mereka diperintahkan menyampaikan wahyu Allah kepada kaumnya. Sebagaimana firman Allah ﷻ:

﴿أَلَمْ تَرَ إِلَى الْمَلَإِ مِنْ بَنِي إِسْرَائِيلَ مِنْ بَعْدِ مُوسَىٰ إِذْ قَالُوا لِنَبِيٍّ لَّهُمُ ابْعَثْ لَنَا مَلِكًا نُّقَاتِلْ فِي سَبِيلِ اللَّهِ ۖ قَالَ هَلْ عَسَيْتُمْ إِن كُتِبَ عَلَيْكُمُ الْقِتَالُ أَلَّا تُقَاتِلُوا ... ﴾

“Tidakkah engkau memperhatikan pemuka-pemuka Bani Israil setelah (wafat) Musa, ketika mereka berkata kepada seorang nabi mereka: ‘Angkatlah seorang raja bagi kami agar kami berperang di jalan Allah.’ Nabi itu menjawab: ‘Mungkinkah jika diwajibkan atas kamu berperang, kamu tidak akan berperang?’...” (Surah Al-Baqarah: 246)

Dari ayat ini jelas bahwa nabi pun menerima wahyu yang mewajibkan suatu perkara kepada kaumnya, yang berarti kewajiban untuk menyampaikannya. Perhatikan pula keadaan Dawud, Sulaiman, Zakaria, dan Yahya عليهم السلام, semuanya adalah nabi yang mengurus urusan Bani Israil, memutuskan hukum di antara mereka, dan menyampaikan kebenaran. Allah lebih mengetahui kebenaran yang tepat.

Pentingnya Iman kepada Para Rasul

Maqalah Pertama: Iman kepada Nabi dan Rasul Termasuk Rukun Iman

Iman kepada para rasul adalah pokok dari pokok-pokok iman. Allah ﷻ berfirman:

﴿قُلْ آمَنَّا بِاللَّهِ وَمَا أُنزِلَ عَلَيْنَا وَمَا أُنزِلَ عَلَىٰ إِبْرَاهِيمَ وَإِسْمَاعِيلَ وَإِسْحَاقَ وَيَعْقُوبَ وَالْأَسْبَاطِ وَمَا أُوتِيَ مُوسَىٰ وَعِيسَىٰ وَالنَّبِيُّونَ مِن رَّبِّهِمْ لَا نُفَرِّقُ بَيْنَ أَحَدٍ مِّنْهُمْ وَنَحْنُ لَهُ مُسْلِمُونَ﴾

“Katakanlah: Kami beriman kepada Allah dan kepada apa yang diturunkan kepada kami, dan apa yang diturunkan kepada Ibrahim, Ismail, Ishaq, Ya‘qub, dan anak cucunya, serta apa yang diberikan kepada Musa dan Isa dan para nabi dari Tuhan mereka. Kami tidak membeda-bedakan seorang pun di antara mereka, dan kami hanya berserah diri kepada-Nya.” (Surah Ali ‘Imran: 84)


  1. HR. al-Bukhari, no. 5752; Muslim, no. 220; lafaz ini milik al-Bukhari.
  2. Tafsir al-Alusi, 7/157.
  3. HR. al-Bukhari dari Abu Hurairah, no. 3455.

Beberapa bagian dari Terjemahan di-generate menggunakan Artificial Intelligence secara otomatis, dan belum melalui proses pengeditan

Untuk Teks dari Buku Berbahasa Indonesia atau Inggris, banyak bagian yang merupakan hasil OCR dan belum diedit


Belum ada terjemahan untuk halaman ini atau ada terjemahan yang kurang tepat ?

« Sebelumnya Halaman 3 dari 218 Berikutnya » Daftar Isi