(Diriwayatkan kepada kami) Abu Zakariya Yahya bin Muhammad bin 'Abdillah al 'Anbari, telah menceritakan kepada kami Abu 'Abdillah Muhammad bin Ibrahim al 'Abdiy, telah menceritakan kepada kami Musa bin Ayyub an Nashabiy. Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakr Ahmad bin Ishaq al Faqih, telah mengabarkan kepada kami Muhammad bin Ahmad bin al Walid al Karabisiy, telah menceritakan kepada kami Shafwan bin Shalih ad Dimasyqiy, mereka berkata: Telah menceritakan kepada kami al Walid bin Muslim, telah menceritakan kepada kami Syu’aib bin Abi Hamzah, dari Abu az Zinad, dari al A'raj, dari Abu Hurairah, ia berkata:

Rasulullah ﷺ bersabda:
"Sesungguhnya Allah memiliki sembilan puluh sembilan nama, seratus kurang satu, siapa yang menghafalnya (menghitung dan memahaminya), maka ia masuk surga. Sesungguhnya Dia Maha Tunggal dan mencintai yang tunggal — Dia adalah Allah — tidak ada sesembahan yang berhak disembah selain Dia — Ar Rahman, Ar Rahim, Al Malik, Al Quddus, As Salam, Al Mu’min, Al Muhaymin, Al ‘Aziz, Al Jabbar, Al Mutakabbir, Al Khaliq, Al Bari’, Al Mushawwir, Al Ghaffar, Al Qahhar, Al Wahhab, Ar Razzaq, Al Fattah, Al ‘Alim, Al Qabidh, Al Basith, Al Khafidh, Ar Rafi’, Al Mu’izz, Al Mudzill, As Sami’, Al Bashir, Al Hakam, Al ‘Adl, Al Latif, Al Khabir, Al Halim, Al ‘Azhim, Al Ghafur, As Syakur, Al ‘Aliy, Al Kabir, Al Hafizh, Al Mughits..."

Dan Shafwan dalam riwayatnya menyebut: Al Muqit.
Dan ke arah itu pula pendapat Abu Bakr Muhammad bin Ishaq dalam Mukhtashar ash Shahih,
Lalu disebut pula lanjutan nama-nama:
Al Hasib, Al Jalil, Al Karim, Ar Raqib, Al Mujib, Al Wasi’, Al Hakim, Al Wadud, Al Majid, Al Ba’its, Asy Syahid, Al Haqq, Al Wakil, Al Qawiy, Al Matin, Al Wali, Al Hamid, Al Muhshi, Al Mubdi’, Al Mu’id, Al Muhyi, Al Mumit, Al Hayy, Al Qayyum, Al Wajid, Al Majid, Al Wahid, Ash Shamad, Al Qadir, Al Muqtadir, Al Muqaddim, Al Mu’akhkhir, Al Awwal, Al Akhir, Az Zahir, Al Batin, Al Wali, Al Muta’ali, Al Barr, At Tawwab, Al Muntaqim, Al ‘Afuww, Ar Ra’uf, Malik al Mulk, Dzul Jalali wal Ikram, Al Muqsith, Al Jami’, Al Ghaniyy, Al Mughni, Al Mani’, Ad Darr, An Nafi’, An Nur, Al Hadi, Al Badi’, Al Baqi, Al Warits, Ar Rasyid, Ash Shabur."

Hadits ini memang diriwayatkan oleh al Bukhari dan Muslim dalam ash-Shahihain melalui sanad-sanad yang shahih, namun tanpa menyebutkan nama-nama tersebut secara rinci. Alasan keduanya tidak mencantumkan (rincian) nama-nama itu adalah karena al Walid bin Muslim meriwayatkan teks lengkapnya sendiri-sendiri, menyebutkan seluruh nama-nama tersebut secara terperinci, sementara tidak ada perawi lain yang menyebutkannya secara serupa.

Namun, ini bukanlah ‘illah (cacat), karena aku tidak mengetahui adanya perbedaan pendapat di antara para imam hadits bahwa al Walid bin Muslim lebih terpercaya, lebih hafal, lebih berilmu, dan lebih unggul dibanding Abu al Yaman, Bisyr bin Syu’aib, ‘Ali bin ‘Ayyasy dan rekan-rekan mereka dari kalangan perawi Syu’aib.

Kemudian kami juga dapati bahwa hadits ini juga telah diriwayatkan oleh ‘Abd al ‘Aziz bin al Hushain, dari Ayyub as Sakhtiyani dan Hisyam bin Hassan, keduanya dari Muhammad bin Sirin, dari Abu Hurairah, dari Nabi ﷺ secara lengkap.

Penjelasan Hadits:

Komentar – dari Talkhish adz-Dzahabi:
41 – al Bukhari dan Muslim tidak mencantumkan (daftar) nama-nama tersebut karena al Walid meriwayatkannya sendirian. Namun ini bukanlah 'illah, karena al Walid lebih terpercaya dan lebih kuat hafalannya dibanding Abu al Yaman dan ‘Ali bin ‘Ayyasy.