Progress Donasi Kebutuhan Server — Your Donation Urgently Needed — هذا الموقع بحاجة ماسة إلى تبرعاتكم
Rp 1.500.000 dari target Rp 10.000.000
sesuatu yang batil (yakni bāṭil); sedangkan realitas adalah aktualisasi yang selalu dari sesuatu yang benar (yakni ḥaqq). Maka yang dimaksud dengan ‘pandangan dunia’ menurut perspektif Islām adalah visi tentang realitas dan kebenaran yang muncul di hadapan mata batin kita, yang menyingkapkan apa hakikat keberadaan itu sendiri; sebab sesungguhnya yang diproyeksikan Islām adalah dunia keberadaan dalam keseluruhannya. Dengan demikian, yang kita maksud dengan ‘pandangan dunia’ adalah ru’yat al-islām li al-wujūd.
Visi Islām tentang realitas dan kebenaran, yang merupakan tinjauan metafisis terhadap alam yang tampak maupun yang gaib, termasuk perspektif tentang kehidupan secara menyeluruh, bukanlah suatu pandangan dunia yang terbentuk sekadar dengan mengumpulkan berbagai objek budaya, nilai, dan fenomena ke dalam suatu koherensi buatan.¹ Dan bukan pula pandangan dunia yang terbentuk secara bertahap melalui proses historis dan perkembangan spekulasi filosofis serta penemuan ilmiah, yang niscaya harus dibiarkan samar dan terbuka untuk perubahan serta pergeseran di masa depan sesuai paradigma yang berubah mengikuti keadaan. Bukan pula suatu pandangan dunia yang mengalami proses dialektis transformasi yang berulang sepanjang zaman, dari tesis menuju antitesis kemudian sintesis, dengan unsur-unsur dari setiap tahap proses tersebut diserap ke dalam tahap lainnya, seperti pandangan dunia yang didasarkan pada suatu sistem pemikiran yang semula berpusat pada Tuhan, kemudian secara bertahap menjadi berpusat pada Tuhan-dunia, dan kini berpusat pada dunia, bahkan mungkin bergeser lagi membentuk tesis baru dalam proses dialektika. Pandangan dunia semacam itu berubah mengikuti zaman ideologi yang ditandai dengan dominasi pengaruh sistem pemikiran tertentu yang saling bertentangan, yang mengajukan tafsir berbeda mengenai pandangan dunia dan sistem nilai, seperti yang telah terjadi dan akan terus terjadi dalam ...
id) oleh admin pada 20 September 2025 - 08:14:19.sesuatu yang batil (yakni bāṭil); sedangkan realitas adalah aktualisasi yang selalu dari sesuatu yang benar (yakni ḥaqq). Maka yang dimaksud dengan ‘pandangan dunia’ menurut perspektif Islām adalah visi tentang realitas dan kebenaran yang muncul di hadapan mata batin kita, yang menyingkapkan apa hakikat keberadaan itu sendiri; sebab sesungguhnya yang diproyeksikan Islām adalah dunia keberadaan dalam keseluruhannya. Dengan demikian, yang kita maksud dengan ‘pandangan dunia’ adalah ru’yat al-islām li al-wujūd.
Visi Islām tentang realitas dan kebenaran, yang merupakan tinjauan metafisis terhadap alam yang tampak maupun yang gaib, termasuk perspektif tentang kehidupan secara menyeluruh, bukanlah suatu pandangan dunia yang terbentuk sekadar dengan mengumpulkan berbagai objek budaya, nilai, dan fenomena ke dalam suatu koherensi buatan.¹ Dan bukan pula pandangan dunia yang terbentuk secara bertahap melalui proses historis dan perkembangan spekulasi filosofis serta penemuan ilmiah, yang niscaya harus dibiarkan samar dan terbuka untuk perubahan serta pergeseran di masa depan sesuai paradigma yang berubah mengikuti keadaan. Bukan pula suatu pandangan dunia yang mengalami proses dialektis transformasi yang berulang sepanjang zaman, dari tesis menuju antitesis kemudian sintesis, dengan unsur-unsur dari setiap tahap proses tersebut diserap ke dalam tahap lainnya, seperti pandangan dunia yang didasarkan pada suatu sistem pemikiran yang semula berpusat pada Tuhan, kemudian secara bertahap menjadi berpusat pada Tuhan-dunia, dan kini berpusat pada dunia, bahkan mungkin bergeser lagi membentuk tesis baru dalam proses dialektika. Pandangan dunia semacam itu berubah mengikuti zaman ideologi yang ditandai dengan dominasi pengaruh sistem pemikiran tertentu yang saling bertentangan, yang mengajukan tafsir berbeda mengenai pandangan dunia dan sistem nilai, seperti yang telah terjadi dan akan terus terjadi dalam sejarah.
| ID | Waktu | Bahasa | Penerjemah | Status | Aksi |
|---|---|---|---|---|---|
| #1 | 20 Sep 2025, 08:14:19 | id | admin | Tervalidasi | — |
sesuatu yang batil (yakni bāṭil); sedangkan realitas adalah aktualisasi yang selalu dari sesuatu yang benar (yakni ḥaqq). Maka yang dimaksud dengan ‘pandangan dunia’ menurut perspektif Islām adalah visi tentang realitas dan kebenaran yang muncul di hadapan mata batin kita, yang menyingkapkan apa hakikat keberadaan itu sendiri; sebab sesungguhnya yang diproyeksikan Islām adalah dunia keberadaan dalam keseluruhannya. Dengan demikian, yang kita maksud dengan ‘pandangan dunia’ adalah ru’yat al-islām li al-wujūd. Visi Islām tentang realitas dan kebenaran, yang merupakan tinjauan metafisis terhadap alam yang tampak maupun yang gaib, termasuk perspektif tentang kehidupan secara menyeluruh, bukanlah suatu pandangan dunia yang terbentuk sekadar dengan mengumpulkan berbagai objek budaya, nilai, dan fenomena ke dalam suatu koherensi buatan.¹ Dan bukan pula pandangan dunia yang terbentuk secara bertahap melalui proses historis dan perkembangan spekulasi filosofis serta penemuan ilmiah, yang niscaya harus dibiarkan samar dan terbuka untuk perubahan serta pergeseran di masa depan sesuai paradigma yang berubah mengikuti keadaan. Bukan pula suatu pandangan dunia yang mengalami proses dialektis transformasi yang berulang sepanjang zaman, dari tesis menuju antitesis kemudian sintesis, dengan unsur-unsur dari setiap tahap proses tersebut diserap ke dalam tahap lainnya, seperti pandangan dunia yang didasarkan pada suatu sistem pemikiran yang semula berpusat pada Tuhan, kemudian secara bertahap menjadi berpusat pada Tuhan-dunia, dan kini berpusat pada dunia, bahkan mungkin bergeser lagi membentuk tesis baru dalam proses dialektika. Pandangan dunia semacam itu berubah mengikuti zaman ideologi yang ditandai dengan dominasi pengaruh sistem pemikiran tertentu yang saling bertentangan, yang mengajukan tafsir berbeda mengenai pandangan dunia dan sistem nilai, seperti yang telah terjadi dan akan terus terjadi dalam sejarah. Catatan Kaki
| |||||