Progress Donasi Kebutuhan Server — Your Donation Urgently Needed — هذا الموقع بحاجة ماسة إلى تبرعاتكم
Rp 1.500.000 dari target Rp 10.000.000
وَقَالَ لِي عَمْرُو بْنُ دِينَارٍ: أَصْلَبُ مِنْ هَذِهِ الْحِجَارَةِ وَأَعْظَمُ. وَقِيلَ الْمُرَادُ بِهَا حِجَارَةُ الْأَصْنَامِ وَالْأَنْدَادِ الَّتِي كَانَتْ تُعْبَدُ مِنْ دُونِ الله كما قال تَعَالَى: إِنَّكُمْ وَما تَعْبُدُونَ مِنْ دُونِ اللَّهِ حَصَبُ جَهَنَّمَ الآية، حكاه القرطبي والرازي وَرَجَّحَهُ عَلَى الْأَوَّلِ، قَالَ: لِأَنَّ أَخْذَ النَّارِ في حجارة الكبريت ليس بمستنكر فَجَعْلُهَا هَذِهِ الْحِجَارَةُ أَوْلَى. وَهَذَا الَّذِي قَالَهُ لَيْسَ بِقَوِيٍّ، وَذَلِكَ أَنَّ النَّارَ إِذَا أُضْرِمَتْ بِحِجَارَةِ الْكِبْرِيتِ كَانَ ذَلِكَ أَشَدُّ لِحَرِّهَا وَأَقْوَى لِسَعِيرِهَا وَلَا سِيَّمَا عَلَى مَا ذَكَرَهُ السَّلَفُ مِنْ أَنَّهَا حِجَارَةٌ مِنْ كِبْرِيتٍ مُعَدَّةٌ لِذَلِكَ، ثم أخذ النار بهذه الْحِجَارَةِ أَيْضًا مُشَاهَدٌ، وَهَذَا الْجِصُّ يَكُونُ أَحْجَارًا فيعمل فِيهِ بِالنَّارِ حَتَّى يَصِيرَ كَذَلِكَ. وَكَذَلِكَ سَائِرُ الْأَحْجَارِ تَفْخُرُهَا النَّارُ وَتَحْرِقُهَا وَإِنَّمَا سِيقَ هَذَا فِي حَرِّ هَذِهِ النَّارِ الَّتِي وُعِدُوا بِهَا، وشدة ضرامها وقوة لهبها كَمَا قَالَ تَعَالَى:
كُلَّما خَبَتْ زِدْناهُمْ سَعِيراً الْإِسْرَاءِ: ٩٧ وَهَكَذَا رَجَّحَ الْقُرْطُبِيُّ أَنَّ الْمُرَادَ بِهَا الْحِجَارَةَ الَّتِي تُسَعَّرُ بها النار لتحمر وَيَشْتَدَّ لَهَبُهَا قَالَ: لِيَكُونَ ذَلِكَ أَشَدَّ عَذَابًا لِأَهْلِهَا، قَالَ: وَقَدْ جَاءَ فِي الْحَدِيثِ عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّهُ قَالَ: «كُلُّ مُؤْذٍ فِي النَّارِ» وَهَذَا الْحَدِيثُ لَيْسَ بِمَحْفُوظٍ وَلَا مَعْرُوفٍ، ثُمَّ قَالَ الْقُرْطُبِيُّ: وَقَدْ فُسِّرَ بِمَعْنَيَيْنِ، أَحَدُهُمَا أَنَّ كُلَّ مَنْ آذَى الناس دخل النار، والآخر أن كل ما يؤذي فِي النَّارِ يَتَأَذَّى بِهِ أَهْلُهَا مِنَ السِّبَاعِ وَالْهَوَامِّ وَغَيْرِ ذَلِكَ «١» .
وَقَوْلُهُ تَعَالَى: أُعِدَّتْ لِلْكافِرِينَ الْأَظْهَرُ أَنَّ الضَّمِيرَ فِي أُعِدَّتْ عَائِدٌ إِلَى النَّارِ الَّتِي وَقُودُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ، وَيُحْتَمَلُ عَوْدُهُ إلى الْحِجَارَةِ كَمَا قَالَ ابْنُ مَسْعُودٍ، وَلَا مُنَافَاةَ بين القولين في المعنى لأنهما متلازمان، وأعدت أي رصدت وحصلت للكافرين بالله ورسوله كما قَالَ ابْنُ إِسْحَاقَ عَنْ مُحَمَّدٍ عَنْ عِكْرِمَةَ أَوْ سَعِيدِ بْنِ جُبَيْرٍ عن ابن عباس أُعِدَّتْ لِلْكافِرِينَ: أَيْ لِمَنْ كَانَ عَلَى مِثْلِ مَا أَنْتُمْ عَلَيْهِ مِنَ الْكُفْرِ. وَقَدِ اسْتَدَلَّ كَثِيرٌ مِنْ أَئِمَّةِ السُّنَّةِ بِهَذِهِ الْآيَةِ عَلَى أن النار موجودة الآن لقوله تعالى: أُعِدَّتْ أَيْ أَرُصِدَتْ وَهُيِّئَتْ، وَقَدْ وَرَدَتْ أَحَادِيثُ كَثِيرَةٌ فِي ذَلِكَ مِنْهَا «تَحَاجَّتِ الْجَنَّةُ وَالنَّارُ» وَمِنْهَا «اسْتَأْذَنَتِ النَّارُ رَبَّهَا فَقَالَتْ رَبِّ أَكَلَ بَعْضِي بَعْضًا، فَأَذِنَ لَهَا بِنَفَسَيْنِ: نَفَسٌ فِي الشِّتَاءِ وَنَفَسٌ فِي الصَّيْفِ» وَحَدِيثُ ابْنِ مَسْعُودٍ: سَمِعْنَا وَجْبَةً «٢» فَقُلْنَا مَا هَذِهِ؟
فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «هَذَا حَجَرٌ أُلْقِيَ بِهِ مِنْ شَفِيرِ جَهَنَّمَ مُنْذُ سَبْعِينَ سَنَةً الْآنَ وَصَلَ إِلَى قَعْرِهَا» وَهُوَ عِنْدَ مُسْلِمٍ، وَحَدِيثُ صَلَاةِ الْكُسُوفِ وَلَيْلَةِ الْإِسْرَاءِ وَغَيْرِ ذَلِكَ مِنَ الْأَحَادِيثِ الْمُتَوَاتِرَةِ فِي هَذَا الْمَعْنَى، وَقَدْ خَالَفَتِ الْمُعْتَزِلَةُ بِجَهْلِهِمْ فِي هَذَا وَوَافَقَهُمُ الْقَاضِي مُنْذِرُ بْنُ سَعِيدٍ الْبَلُّوطِيُّ «٣» قَاضِي الْأَنْدَلُسِ.
(١) تفسير القرطبي ١/ ٢٣٦. وعبارة القرطبي: «والثاني أن كل ما يؤذي الناس في الدنيا من السباع والهوام وغيرها في النار، معدّ لعقوبة أهل النار» .
(٢) الوجبة: صوت الساقط. ووجب القلب وجيبا: خفق واضطرب.
(٣) هو منذر بن سعيد بن عبد الله القرطبي البلوطي المتوفى سنة ٣٥٥ هـ. نسبته إلى «فحص البلوط» بقرب قرطبة. قال ابن الفرضي في «تاريخ علماء الأندلس» : كان بصيرا بالجدل منحرفا إلى مذاهب أصحاب الكلام.
Dan ‘Amr bin Dinar berkata kepadaku: “(Itu adalah) batu yang lebih keras dan lebih besar daripada batu-batu ini.” Dan ada yang mengatakan bahwa yang dimaksud adalah batu-batu berhala dan tandingan-tandingan yang dahulu disembah selain Allah, sebagaimana firman-Nya Ta‘ala: “Sesungguhnya kalian dan apa yang kalian sembah selain Allah adalah bahan bakar Jahannam.” Ayat ini dinukil oleh al-Qurthubi dan ar-Razi, dan ia (ar-Razi) lebih mengunggulkan pendapat ini dibanding pendapat pertama. Ia berkata: “Karena terbakarnya api dengan batu belerang bukanlah sesuatu yang mengherankan, maka menjadikannya sebagai batu-batu ini lebih utama.” Namun apa yang dikatakan ini tidaklah kuat, karena apabila api dinyalakan dengan batu belerang, maka itu lebih panas dan lebih kuat nyalanya, terutama berdasarkan keterangan dari para salaf bahwa batu-batu tersebut adalah dari belerang yang memang disiapkan untuk itu. Dan penyalaan api dengan batu-batu ini juga bisa disaksikan, sebagaimana batu kapur yang awalnya berupa batu kemudian dibakar dengan api hingga menjadi seperti itu. Demikian pula seluruh jenis batu, api dapat memecahkannya dan membakarnya.
Yang dimaksudkan dalam pembahasan ini adalah panasnya api neraka yang dijanjikan kepada mereka, dan betapa dahsyat nyalanya serta kuat kobarannya, sebagaimana firman-Nya Ta‘ala:
"Setiap kali padam (apinya), Kami tambahkan bagi mereka nyala api yang menyala-nyala.” (Al-Isra: 97)
Demikian pula al-Qurthubi lebih menguatkan bahwa yang dimaksud dengan batu-batu itu adalah batu-batu yang digunakan untuk menyalakan api agar menjadi merah dan nyalanya semakin kuat. Ia berkata: “Agar itu menjadi siksaan yang lebih pedih bagi penghuninya.” Ia juga berkata: “Telah datang dalam hadits dari Nabi ﷺ bahwa beliau bersabda: ‘Setiap yang menyakiti (makhluk) di neraka.’ Namun hadits ini tidak shahih dan tidak dikenal.”
Kemudian al-Qurthubi berkata: “Hadits itu ditafsirkan dengan dua makna. Yang pertama: bahwa setiap orang yang menyakiti manusia akan masuk neraka. Dan yang kedua: bahwa setiap hal yang menyakiti akan berada di neraka, yang dengannya para penghuninya akan tersakiti, seperti binatang buas, serangga, dan selainnya.”
Dan firman-Nya Ta‘ala: “Yang disediakan bagi orang-orang kafir,” yang paling jelas adalah bahwa dhamir (kata ganti) dalam “disediakan” kembali kepada neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu. Dan ada kemungkinan bahwa dhamir tersebut kembali kepada batu, sebagaimana pendapat Ibnu Mas‘ud. Tidak ada pertentangan antara dua pendapat ini dalam makna, karena keduanya saling berkaitan. “Disediakan” maksudnya adalah: ditetapkan dan disiapkan bagi orang-orang kafir kepada Allah dan Rasul-Nya. Sebagaimana disebutkan oleh Ibnu Ishaq dari Muhammad dari ‘Ikrimah atau Sa‘id bin Jubair dari Ibnu ‘Abbas: “Yang disediakan bagi orang-orang kafir” maksudnya: “Bagi siapa yang berada di atas apa yang kalian anut dari kekufuran.”
Banyak dari imam Ahlus Sunnah menggunakan ayat ini sebagai dalil bahwa neraka telah ada sekarang, karena firman Allah Ta‘ala: “Disediakan,” artinya: ditetapkan dan disiapkan. Telah diriwayatkan banyak hadits dalam hal ini, di antaranya:
“Surga dan neraka saling berdebat.”
“Neraka meminta izin kepada Tuhannya, ia berkata: Wahai Rabb, sebagian diriku memakan sebagian yang lain, maka Allah mengizinkannya untuk bernafas dua kali: satu nafas di musim dingin dan satu nafas di musim panas.”
Dan hadits Ibnu Mas‘ud: “Kami mendengar suara benda jatuh (wajbah), lalu kami berkata: ‘Apa ini?’”
Maka Rasulullah ﷺ bersabda: “Itu adalah sebuah batu yang dilemparkan dari tepian Jahannam sejak tujuh puluh tahun yang lalu, dan sekarang baru sampai ke dasarnya.” — Hadits ini terdapat dalam Shahih Muslim.
Dan juga hadits tentang shalat kusuf (gerhana), dan peristiwa Isra’ Mi‘raj, serta hadits-hadits mutawatir lainnya yang menunjukkan hal tersebut. Kaum Mu‘tazilah menyelisihi hal ini karena kejahilan mereka, dan qadhi Mundzir bin Sa‘id al-Balluthi, hakim Andalusia, ikut menyetujui mereka.