Progress Donasi Kebutuhan Server — Your Donation Urgently Needed — هذا الموقع بحاجة ماسة إلى تبرعاتكم
Rp 1.500.000 dari target Rp 10.000.000
قوله تعالى: فَأْتُوا بِسُورَةٍ مِنْ مِثْلِهِ وَقَوْلُهُ فِي سُورَةِ يونس: بِسُورَةٍ مِثْلِهِ يَعُمُّ كُلَّ سُورَةٍ فِي الْقُرْآنِ طَوِيلَةً كَانَتْ أم قَصِيرَةً لِأَنَّهَا نَكِرَةٌ فِي سِيَاقِ الشَّرْطِ فَتَعُمُّ كَمَا هِيَ فِي سِيَاقِ النَّفْيِ عِنْدَ الْمُحَقِّقِينَ مِنَ الْأُصُولِيِّينَ كَمَا هُوَ مُقَرَّرٌ فِي مَوْضِعِهِ، فَالْإِعْجَازُ حَاصِلٌ فِي طِوَالِ السُّوَرِ وَقِصَارِهَا، وَهَذَا ما لا أَعْلَمُ فِيهِ نِزَاعًا بَيْنَ النَّاسِ سَلَفًا وَخَلَفًا. وقد قال الرازي في تفسيره: فإن قيل قوله تعالى: فَأْتُوا بِسُورَةٍ مِنْ مِثْلِهِ يَتَنَاوَلُ سُورَةَ الْكَوْثَرِ وسورة العصر، وقل يَا أَيُّهَا الْكَافِرُونَ وَنَحْنُ نَعْلَمُ بِالضَّرُورَةِ أَنَّ الْإِتْيَانَ بِمِثْلِهِ أَوْ بِمَا يَقْرُبُ مِنْهُ مُمْكِنٌ فَإِنْ قُلْتُمْ إِنَّ الْإِتْيَانَ بِمِثْلِ هَذِهِ السُّوَرِ خارج عن مقدار الْبَشَرِ كَانَ مُكَابَرَةً وَالْإِقْدَامُ عَلَى هَذِهِ الْمُكَابَرَاتِ مِمَّا يَطْرُقُ بِالتُّهْمَةِ إِلَى الدِّينِ (قُلْنَا) «١» فَلِهَذَا السَّبَبِ اخْتَرْنَا الطَّرِيقَ الثَّانِيَ وَقُلْنَا إِنْ بَلَغَتْ هذه السور فِي الْفَصَاحَةِ حَدَّ الْإِعْجَازِ فَقَدْ حَصَلَ الْمَقْصُودُ، وَإِنْ لَمْ يَكُنْ كَذَلِكَ، كَانَ امْتِنَاعُهُمْ مِنَ المعارضة مع شدة دواعيهم إلى توهين أَمْرِهِ مُعْجِزًا، فَعَلَى التَّقْدِيرَيْنِ يَحْصُلُ الْمُعْجِزُ. هَذَا لَفْظُهُ بِحُرُوفِهِ، وَالصَّوَابُ أَنَّ كُلَّ سُورَةٍ مِنَ الْقُرْآنِ مُعْجِزَةٌ لَا يَسْتَطِيعُ الْبَشَرُ مُعَارَضَتَهَا طَوِيلَةً كَانَتْ أَوْ قَصِيرَةً. قَالَ الشَّافِعِيُّ رَحِمَهُ اللَّهُ: لَوْ تَدَبَّرَ النَّاسُ هَذِهِ السُّورَةَ لَكَفَتْهُمْ وَالْعَصْرِ إِنَّ الْإِنْسانَ لَفِي خُسْرٍ. إِلَّا الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحاتِ وَتَواصَوْا بِالْحَقِّ وَتَواصَوْا بِالصَّبْرِ الْعَصْرِ: ١- ٢ وَقَدْ رَوَيْنَا عَنْ عَمْرِو بْنِ الْعَاصِ أَنَّهُ وَفَدَ عَلَى مُسَيْلِمَةَ الْكَذَّابِ قَبْلَ أَنْ يُسْلِمَ، فَقَالَ لَهُ مُسَيْلِمَةُ: مَاذَا أُنْزِلَ عَلَى صَاحِبِكُمْ بِمَكَّةَ فِي هَذَا الْحِينِ؟ فَقَالَ لَهُ عَمْرٌو: لَقَدْ أُنْزِلَ عَلَيْهِ سُورَةٌ وَجِيزَةٌ بَلِيغَةٌ فَقَالَ: وَمَا هِيَ؟ فَقَالَ وَالْعَصْرِ إِنَّ الْإِنْسانَ لَفِي خُسْرٍ فَفَكَّرَ سَاعَةً ثُمَّ رَفَعَ رَأْسَهُ فَقَالَ: وَلَقَدْ أُنْزِلَ عَلَيَّ مِثْلُهَا، فَقَالَ: وَمَا هُوَ؟ فَقَالَ: يَا وَبْرُ يَا وَبْرُ إِنَّمَا أَنْتَ أُذُنَانِ وَصَدْرٌ، وَسَائِرُكَ حَقْرٌ فَقْرٌ، ثُمَّ قَالَ: كَيْفَ تَرَى يَا عَمْرُو؟ فَقَالَ لَهُ عَمْرٌو: وَاللَّهِ إِنَّكَ لَتَعْلَمُ أَنِّي لَأَعْلَمُ أَنَّكَ تكذب.
وَبَشِّرِ الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحاتِ أَنَّ لَهُمْ جَنَّاتٍ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الْأَنْهارُ كُلَّما رُزِقُوا مِنْها مِنْ ثَمَرَةٍ رِزْقاً قالُوا هذَا الَّذِي رُزِقْنا مِنْ قَبْلُ وَأُتُوا بِهِ مُتَشابِهاً وَلَهُمْ فِيها أَزْواجٌ مُطَهَّرَةٌ وَهُمْ فِيها خالِدُونَ (٢٥)
لَمَّا ذَكَرَ تَعَالَى مَا أَعَدَّهُ لِأَعْدَائِهِ مِنَ الْأَشْقِيَاءِ الْكَافِرِينَ بِهِ وَبِرُسُلِهِ مِنَ الْعَذَابِ وَالنَّكَالِ، عَطَفَ يذكر حَالِ أَوْلِيَائِهِ مِنَ السُّعَدَاءِ الْمُؤْمِنِينَ بِهِ وَبِرُسُلِهِ الَّذِينَ صَدَّقُوا إِيمَانَهُمْ بِأَعْمَالِهِمُ الصَّالِحَةِ، وَهَذَا مَعْنَى تَسْمِيَةِ الْقُرْآنِ مَثَانِيَ عَلَى أَصَحِّ أَقْوَالِ الْعُلَمَاءِ كَمَا سَنَبْسُطُهُ فِي مَوْضِعِهِ، وَهُوَ أَنْ يَذْكُرَ الإيمان ويتبع بِذِكْرِ الْكُفْرِ أَوْ عَكْسِهِ أَوْ حَالَ السُّعَدَاءِ ثُمَّ الْأَشْقِيَاءِ أَوْ عَكْسِهِ، وَحَاصِلُهُ ذِكْرُ الشَّيْءِ ومقابله. وأما ذِكْرُ الشَّيْءِ وَمُقَابِلُهُ. وَأَمَّا ذِكْرُ الشَّيْءِ وَنَظِيرُهُ فَذَاكَ التَّشَابُهُ كَمَا سَنُوَضِّحُهُ إِنْ شَاءَ اللَّهُ فلهذا قال تعالى:
(١) القائل هنا هو الرازي.
Catatan penting yang perlu diperhatikan:
Firman Allah Ta‘ala: "Maka datangkanlah satu surah semisal dengannya" dan firman-Nya dalam surah Yunus: "Dengan satu surah semisalnya", mencakup semua surah dalam Al-Qur’an, baik yang panjang maupun yang pendek, karena lafaznya berbentuk nakirah dalam konteks syarat, maka mencakup seluruhnya sebagaimana dalam konteks penafian menurut pendapat yang kuat dari kalangan ahli ushul sebagaimana telah ditetapkan pada tempatnya. Maka, mu‘jizat itu terdapat pada surah yang panjang maupun yang pendek, dan ini adalah sesuatu yang aku tidak mengetahui adanya perselisihan di kalangan manusia, baik generasi awal maupun belakangan.
Ar-Razi berkata dalam tafsirnya: Jika ada yang berkata, firman Allah Ta‘ala: "Maka datangkanlah satu surah semisal dengannya" mencakup surah al-Kautsar, surah al-‘Ashr, dan surah Qul ya ayyuhal kafirun, padahal kita tahu secara pasti bahwa membuat yang semisal dengan surah-surah ini, atau mendekatinya, adalah sesuatu yang mungkin dilakukan. Maka, jika kalian mengatakan bahwa membuat yang semisal surah-surah ini di luar kemampuan manusia, itu adalah sikap keras kepala, dan melakukan sikap keras kepala seperti ini bisa menimbulkan tuduhan terhadap agama. Kami katakan: Oleh karena itu, kami memilih jalan kedua dan berkata, jika surah-surah ini telah mencapai derajat kefasihan yang masuk dalam batas mu‘jizat, maka tujuan telah tercapai. Dan jika tidak, maka keengganan mereka untuk menandinginya, padahal dorongan mereka untuk melemahkan agama ini sangat kuat, itu sudah merupakan bentuk mu‘jizat. Maka dalam kedua kemungkinan tersebut, tetap terdapat mu‘jizat. Inilah ucapannya secara lengkap.
Yang benar adalah bahwa setiap surah dalam Al-Qur’an adalah mu‘jizat yang tidak dapat ditandingi oleh manusia, baik yang panjang maupun yang pendek.
Asy-Syafi‘i rahimahullah berkata: “Seandainya manusia mau merenungkan surah ini, maka sungguh surah tersebut cukup bagi mereka: Demi masa. Sesungguhnya manusia benar-benar berada dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh serta saling menasihati dalam kebenaran dan kesabaran.”
Diriwayatkan dari ‘Amr bin al-‘Ash bahwa ia pernah mendatangi Musailamah al-Kadzdzab sebelum masuk Islam. Maka Musailamah berkata kepadanya: “Apa yang telah diturunkan kepada temanmu (Muhammad) di Makkah saat ini?” Maka ‘Amr menjawab: “Telah diturunkan kepadanya sebuah surah yang ringkas dan padat.” Musailamah berkata: “Apa itu?” ‘Amr menjawab: Demi masa. Sesungguhnya manusia benar-benar berada dalam kerugian... Maka Musailamah berpikir sejenak lalu mengangkat kepalanya dan berkata: “Telah diturunkan pula kepadaku yang semisalnya.” Ia pun berkata: “Wahai wabr, wahai wabr! Sesungguhnya engkau hanyalah dua telinga dan dada, dan seluruh tubuhmu adalah kehinaan dan kekurangan.” Kemudian ia berkata: “Bagaimana menurutmu, wahai ‘Amr?” Maka ‘Amr menjawab: “Demi Allah, sesungguhnya engkau tahu bahwa aku tahu bahwa engkau adalah seorang pendusta.”
Surat Al-Baqarah (2) : Ayat 25
"Dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh, bahwa bagi mereka surga-surga yang mengalir sungai-sungai di bawahnya. Setiap kali mereka diberi rezeki berupa buah-buahan dari surga itu, mereka berkata: 'Inilah rezeki yang diberikan kepada kami dahulu.' Dan mereka diberi (buah-buahan itu) yang serupa. Dan mereka di dalamnya mempunyai pasangan-pasangan yang disucikan, dan mereka kekal di dalamnya."
Setelah Allah menyebutkan apa yang telah Dia sediakan bagi musuh-musuh-Nya dari kalangan orang-orang celaka yang kafir kepada-Nya dan kepada para rasul-Nya berupa azab dan siksa, maka Dia menyambungnya dengan menyebutkan keadaan wali-wali-Nya dari kalangan orang-orang berbahagia yang beriman kepada-Nya dan kepada para rasul-Nya, yang membenarkan keimanan mereka dengan amal saleh.
Inilah makna dari penyebutan Al-Qur’an sebagai mathani menurut pendapat paling benar dari para ulama—sebagaimana akan kami jelaskan di tempatnya—yaitu bahwa ia menyebutkan keimanan dan diiringi dengan penyebutan kekafiran, atau sebaliknya; atau menyebutkan keadaan orang-orang berbahagia kemudian menyebutkan keadaan orang-orang celaka, atau sebaliknya. Intinya adalah menyebut sesuatu bersamaan dengan kebalikannya.
Adapun menyebut sesuatu bersama dengan yang semisal dengannya, maka itu disebut tasybih (penyerupaan), sebagaimana akan kami jelaskan—insya Allah. Oleh karena itu, Allah Ta‘ala berfirman: