Loading...

Maktabah Reza Ervani

15%

Rp 1.500.000 dari target Rp 10.000.000



Judul Kitab : Tafsir Ibnu Katsir - Detail Buku
Halaman Ke : 139
Jumlah yang dimuat : 4377
« Sebelumnya Halaman 139 dari 4377 Berikutnya » Daftar Isi
Tabel terjemah Inggris belum dibuat.
Bahasa Indonesia Translation

Telah terjadi perbedaan pendapat mengenai jenis pohon yang dimaksud dalam larangan Allah kepada Adam.
As-Suddi meriwayatkan dari orang yang menceritakannya darinya dari Ibnu ‘Abbas bahwa pohon yang dilarang itu adalah pohon anggur.
Pendapat ini juga dipegang oleh Sa‘id bin Jubair, As-Suddi, Asy-Sya‘bi, Ja‘dah bin Hubairah, dan Muhammad bin Qais.

As-Suddi juga meriwayatkan dari Abu Malik dan Abu Shalih, dari Ibnu ‘Abbas, dari Murrah, dari Ibnu Mas‘ud, dan dari sejumlah sahabat Nabi:
"Dan janganlah kalian dekati pohon ini,” maksudnya adalah pohon anggur.

Kaum Yahudi mengklaim bahwa pohon itu adalah pohon gandum.

Ibnu Jarir dan Ibnu Abi Hatim meriwayatkan: Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Isma‘il bin Samurah al-Ahmasi, telah menceritakan kepada kami Abu Yahya al-Hammāni, telah menceritakan kepada kami An-Nadhr Abu ‘Umar al-Kharraz dari ‘Ikrimah dari Ibnu ‘Abbas, ia berkata:
Pohon yang dilarang untuk Adam adalah bulir gandum.

‘Abdurrazzaq meriwayatkan dari Ibnu ‘Uyaynah dan Ibnu al-Mubarak dari al-Hasan bin ‘Amarah, dari al-Minhal bin ‘Amr, dari Sa‘id bin Jubair, dari Ibnu ‘Abbas, ia berkata:
“Itu adalah bulir gandum.”

Muhammad bin Ishaq meriwayatkan dari seorang ulama, dari Hajjaj, dari Mujahid, dari Ibnu ‘Abbas, ia berkata:
“Itu adalah biji gandum (al-burr).”

Ibnu Jarir meriwayatkan dari Al-Mutsanna bin Ibrahim, dari Muslim bin Ibrahim, dari Al-Qasim, ia berkata: Telah menceritakan kepadaku seorang lelaki dari Bani Tamim bahwa Ibnu ‘Abbas pernah menulis surat kepada Abu al-Jald, menanyakan tentang pohon yang Adam memakannya dan pohon tempat Adam bertobat di dekatnya.
Maka Abu al-Jald membalas:
“Engkau bertanya kepadaku tentang pohon yang Adam dilarang memakannya, maka itu adalah bulir gandum. Dan engkau bertanya kepadaku tentang pohon tempat Adam bertobat, maka itu adalah pohon zaitun.”

Demikian pula yang ditafsirkan oleh Al-Hasan Al-Bashri, Wahb bin Munabbih, ‘Athiyyah al-‘Aufi, Abu Malik, Muharib bin Ditsar, dan ‘Abdurrahman bin Abi Laila.

Muhammad bin Ishaq meriwayatkan dari sebagian ahli Yaman, dari Wahb bin Munabbih bahwa ia berkata:
“Itu adalah gandum, tetapi bijinya di surga sebesar ginjal sapi, lebih lembut dari mentega dan lebih manis dari madu.”

Sufyan Ats-Tsauri meriwayatkan dari Hushain dari Abu Malik bahwa pohon yang dimaksud adalah pohon kurma.

Ibnu Jarir meriwayatkan dari Mujahid bahwa pohon itu adalah pohon tin.

Demikian pula yang dikatakan oleh Qatadah dan Ibnu Juraij.
Abu Ja‘far ar-Razi meriwayatkan dari Ar-Rabi‘ bin Anas dari Abu Al-‘Aliyah, ia berkata:
“Itu adalah pohon yang siapa pun yang memakannya akan buang hajat, dan tidak pantas ada buang hajat di surga.”

‘Abdurrazzaq meriwayatkan dari ‘Umar bin ‘Abdurrahman bin Mihran, ia berkata: Aku mendengar Wahb bin Munabbih berkata:
“Ketika Allah menempatkan Adam dan istrinya di surga dan melarang mereka memakan pohon itu, pohon itu memiliki cabang-cabang yang bercabang lagi satu sama lain.
Buahnya dimakan oleh para malaikat untuk memperpanjang umur mereka.
Dan itulah pohon yang Allah larang atas Adam dan istrinya.”


Beberapa bagian dari Terjemahan di-generate menggunakan Artificial Intelligence secara otomatis, dan belum melalui proses pengeditan

Untuk Teks dari Buku Berbahasa Indonesia atau Inggris, banyak bagian yang merupakan hasil OCR dan belum diedit


Belum ada terjemahan untuk halaman ini atau ada terjemahan yang kurang tepat ?

« Sebelumnya Halaman 139 dari 4377 Berikutnya » Daftar Isi