Progress Donasi Kebutuhan Server — Your Donation Urgently Needed — هذا الموقع بحاجة ماسة إلى تبرعاتكم
Rp 1.500.000 dari target Rp 10.000.000
بسم الله الرّحمن الرّحيم
سورة الفاتحة
يُقَالُ لَهَا الْفَاتِحَةُ أَيْ فَاتِحَةُ الْكِتَابِ خَطًّا وبها تفتتح القراءة في الصلوات، وَيُقَالُ لَهَا أَيْضًا أُمُّ الْكِتَابِ عِنْدَ الْجُمْهُورِ، ذكره أَنَسٌ، وَالْحَسَنُ وَابْنُ سِيرِينَ كَرِهَا تَسْمِيَتَهَا بِذَلِكَ، قَالَ الْحَسَنُ وَابْنُ سِيرِينَ: إِنَّمَا ذَلِكَ اللَّوْحُ الْمَحْفُوظُ، وَقَالَ الْحَسَنُ: الْآيَاتُ الْمُحْكَمَاتُ هُنَّ أُمُّ الْكِتَابِ، وَلِذَا كَرِهَا أَيْضًا أَنْ يُقَالَ لَهَا أم القرآن وقد ثبت في الصَّحِيحِ عِنْدَ التِّرْمِذِيِّ وَصَحَّحَهُ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ:
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وسلم «الحمد لله رب العالمين أُمُّ الْقُرْآنِ وَأُمُّ الْكِتَابِ وَالسَّبْعُ الْمَثَانِي وَالْقُرْآنُ الْعَظِيمُ» وَيُقَالُ لَهَا (الْحَمْدُ) وَيُقَالُ لَهَا (الصَّلَاةُ) لقوله صلّى الله عليه وسلم عَنْ رَبِّهِ «قَسَمْتُ الصَّلَاةَ بَيْنِي وَبَيْنَ عَبْدِي نِصْفَيْنِ فَإِذَا قَالَ الْعَبْدُ الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ قَالَ اللَّهُ: حَمِدَنِي عَبْدِي» الْحَدِيثَ. فَسُمِّيَتِ الْفَاتِحَةُ صَلَاةً لِأَنَّهَا شَرْطٌ فِيهَا وَيُقَالُ لَهَا (الشِّفَاءُ) لِمَا رَوَاهُ الدَّارِمِيُّ عَنْ أَبِي سَعِيدٍ مَرْفُوعًا «فَاتِحَةُ الْكِتَابِ شِفَاءٌ مِنْ كُلِّ سُمٍّ» وَيُقَالُ لَهَا (الرُّقْيَةُ) لِحَدِيثِ أَبِي سَعِيدٍ فِي الصَّحِيحِ حِينَ رَقَى بِهَا الرَّجُلَ السَّلِيمَ فَقَالَ لَهُ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ «وَمَا يُدْرِيكَ أَنَّهَا رُقْيَةٌ» ؟ وَرَوَى الشَّعْبِيُّ عَنِ ابن عباس أن سماها (أساس القرآن) قال: وأساسها بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ وَسَمَّاهَا سُفْيَانُ بْنُ عيينة (بالواقية) وَسَمَّاهَا يَحْيَى بْنُ أَبِي كَثِيرٍ (الْكَافِيَةُ) لِأَنَّهَا تَكْفِي عَمَّا عَدَاهَا وَلَا يَكْفِي مَا سِوَاهَا عَنْهَا كَمَا جَاءَ فِي بَعْضِ الْأَحَادِيثِ الْمُرْسَلَةِ «أم القرآن عوض من غيرها وليس من غيرها عوض منها» وَيُقَالُ لَهَا سُورَةُ الصَّلَاةِ وَالْكَنْزِ، ذَكَرَهُمَا الزَّمَخْشَرِيُّ فِي كَشَّافِهِ.
وَهِيَ مَكِّيَّةٌ قَالَهُ ابْنُ عَبَّاسٍ وَقَتَادَةُ وَأَبُو الْعَالِيَةِ، وَقِيلَ مَدَنِيَّةٌ قَالَهُ أَبُو هُرَيْرَةَ وَمُجَاهِدٌ وَعَطَاءُ بْنُ يَسَارٍ وَالزُّهْرِيُّ وَيُقَالُ نَزَلَتْ مَرَّتَيْنِ: مَرَّةً بِمَكَّةَ وَمَرَّةً بِالْمَدِينَةِ، وَالْأَوَّلُ أَشْبَهُ لِقَوْلِهِ تَعَالَى: وَلَقَدْ آتَيْناكَ سَبْعاً مِنَ الْمَثانِي الحجر: ٨٧ والله تعالى أَعْلَمُ. وَحَكَى أَبُو اللَّيْثِ السَّمَرْقَنْدِيُّ أَنَّ نِصْفَهَا نَزَلَ بِمَكَّةَ وَنِصْفَهَا الْآخَرَ نَزَلَ بِالْمَدِينَةِ وَهُوَ غَرِيبٌ جِدًّا، نَقْلَهُ الْقُرْطُبِيُّ عَنْهُ، وَهِيَ سَبْعُ آيَاتٍ بِلَا خِلَافٍ، وَقَالَ عَمْرُو بْنُ عُبَيْدٍ: ثمان، وقال حسين الجعفي: ستة، وهذان القولان شَاذَّانِ وَإِنَّمَا اخْتَلَفُوا فِي الْبَسْمَلَةِ هَلْ هِيَ آيَةٌ مُسْتَقِلَّةٌ مِنْ أَوَّلِهَا كَمَا هُوَ عِنْدَ جمهور قراء الكوفة وقول جماعة مِنَ الصَّحَابَةِ وَالتَّابِعِينَ وَخَلْقٌ مِنَ الْخَلَفِ أَوْ بَعْضُ آيَةٍ أَوْ لَا تُعَدُّ مِنْ أَوَّلِهَا بِالْكُلِّيَّةِ كَمَا هُوَ قَوْلُ أَهْلِ الْمَدِينَةِ مِنَ القراء والفقهاء على ثلاثة أقوال كما سيأتي تقريرها فِي مَوْضِعِهِ إِنْ شَاءَ اللَّهُ تَعَالَى وَبِهِ الثِّقَةُ.
Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang
Surah al Fatihah
Surah ini dinamakan al Fatihah, yaitu Pembuka Kitab secara tulisan, dan dengannya pula bacaan dalam shalat dibuka. Surah ini juga dinamakan Ummul Kitab menurut mayoritas ulama. Hal ini disebutkan oleh Anas, al Hasan, dan Ibnu Sirin. Namun, al Hasan dan Ibnu Sirin membenci penamaannya dengan sebutan itu. Al Hasan dan Ibnu Sirin berkata: "Yang dimaksud dengan Ummul Kitab itu adalah Lauh al Mahfuzh." Al Hasan juga berkata: "Ayat-ayat yang muhkam (jelas) itulah Ummul Kitab." Oleh karena itu, beliau juga membenci sebutan Ummul Qur'an untuk surah ini.
Telah tetap dalam hadits shahih menurut at Tirmidzi, dan ia menshahihkannya, dari Abu Hurairah, beliau berkata:
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
"Alhamdulillahi Rabbil 'Alamin adalah Ummul Qur'an, Ummul Kitab, as Sab'ul Matsani, dan al Qur'an al 'Azhiim."
Surah ini juga dinamakan (al Hamd), dan dinamakan (ash Shalah) berdasarkan sabda Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dari Rabbnya:
"Aku membagi shalat antara Aku dan hamba-Ku dua bagian, maka jika hamba-Ku berkata 'Alhamdulillahi Rabbil 'Alamin', Allah berfirman: 'Hamba-Ku telah memuji-Ku'." (HR. Muslim)
Maka surah al Fatihah dinamakan ash Shalah karena ia merupakan syarat dalam pelaksanaannya.
Surah ini juga dinamakan (asy Syifa') berdasarkan riwayat ad Darimi dari Abu Sa'id secara marfu':
"Fatihatul Kitab adalah penyembuh dari setiap racun."
Surah ini juga dinamakan (ar Ruqyah), berdasarkan hadits Abu Sa'id dalam Shahih al Bukhari ketika beliau meruqyah seorang yang tersengat, lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
"Bagaimana kamu tahu bahwa itu adalah ruqyah?"
Asy Sya'bi meriwayatkan dari Ibnu 'Abbas bahwa ia menamainya (Asasul Qur'an), dan berkata: "Asasnya adalah Bismillahirrahmanirrahim."
Sufyan bin 'Uyainah menamakannya (al Waqiyah).
Yahya bin Abi Katsir menamakannya (al Kafiyah) karena ia mencukupi dari yang lainnya, sementara selainnya tidak bisa mencukupi dari al Fatihah, sebagaimana yang datang dalam beberapa hadits mursal:
"Ummul Qur'an mencukupi dari selainnya, namun selainnya tidak mencukupi darinya."
Ia juga dinamakan Surah ash Shalah dan al Kanz, sebagaimana disebutkan oleh az Zamakhsyari dalam al Kashshaf-nya.
Surah ini adalah surah Makkiyah, sebagaimana dikatakan oleh Ibnu 'Abbas, Qatadah, dan Abu al 'Aliyah.
Ada pula yang mengatakan Madaniyah, yaitu pendapat Abu Hurairah, Mujahid, 'Atha' bin Yasar, dan az Zuhri.
Ada juga pendapat bahwa ia turun dua kali: sekali di Makkah dan sekali di Madinah.
Namun, pendapat pertama lebih mendekati kebenaran, berdasarkan firman Allah Ta'ala:
"Dan sungguh Kami telah memberikan kepadamu tujuh ayat yang diulang-ulang." (QS. al Hijr: 87)
Dan Allah Ta'ala lebih mengetahui.
Abu al Laits as Samarqandi meriwayatkan bahwa setengahnya turun di Makkah dan setengahnya turun di Madinah, namun ini adalah pendapat yang sangat ganjil, sebagaimana dinukil oleh al Qurthubi darinya.
Surah ini terdiri dari tujuh ayat tanpa ada perselisihan.
Namun 'Amr bin 'Ubaid mengatakan delapan ayat, dan Husain al Ja'fi mengatakan enam ayat. Kedua pendapat ini adalah pendapat syadz (ganjil).
Perselisihan hanyalah terjadi pada Basmalah, apakah ia dihitung sebagai satu ayat yang berdiri sendiri di awal surah — sebagaimana pendapat mayoritas qari' Kufah, juga pendapat sebagian sahabat, tabi'in, dan sejumlah besar ulama belakangan — ataukah ia bagian dari suatu ayat saja, atau tidak dihitung sama sekali sebagai ayat dari surah tersebut, sebagaimana pendapat ahli Madinah dari kalangan qari' dan fuqaha'.
Terdapat tiga pendapat dalam masalah ini, sebagaimana akan dijelaskan nanti pada tempatnya — insya Allah Ta'ala, dan hanya kepada-Nya kita bertawakal.