Progress Donasi Kebutuhan Server — Your Donation Urgently Needed — هذا الموقع بحاجة ماسة إلى تبرعاتكم
Rp 1.500.000 dari target Rp 10.000.000
Dari Abdullah bin Mughaffal radhiyallahu 'anhu.
Maka inilah pendapat-pendapat para imam rahimahumullah dalam masalah ini, dan semuanya berdekatan, karena mereka sepakat atas sahnya shalat orang yang mengeraskan bacaan basmalah maupun yang melirihkannya, dan bagi Allah segala pujian dan karunia.
Bagian tentang Keutamaan Basmalah
Dikatakan oleh Imam, Alim, Habr (lautan ilmu), dan ahli ibadah, Abu Muhammad Abdurrahman bin Abi Hatim rahimahullah dalam tafsirnya:
Telah menceritakan kepada kami ayahku, telah menceritakan kepada kami Ja'far bin Musafir, telah menceritakan kepada kami Zaid bin Al-Mubarak Ash-Shan'ani, telah menceritakan kepada kami Sallam bin Wahb Al-Janadi, telah menceritakan kepada kami ayahku, dari Thawus, dari Ibnu Abbas, bahwa Utsman bin Affan bertanya kepada Rasulullah ﷺ tentang "Bismillah Ar-Rahman Ar-Rahim".
Maka beliau bersabda:
"Itu adalah salah satu nama dari nama-nama Allah, dan jarak antara basmalah dengan nama Allah yang paling agung tidak lain kecuali seperti jarak antara warna hitam mata dengan warna putihnya, yakni sangat dekat."
Dan demikian pula diriwayatkan oleh Abu Bakar bin Mardawaih dari Sulaiman bin Ahmad, dari Ali bin Al-Mubarak, dari Zaid bin Al-Mubarak, dengan sanad tersebut.
Al-Hafizh Ibn Mardawaih juga meriwayatkan dari dua jalur dari Isma'il bin 'Ayyasy, dari Isma'il bin Yahya, dari Mis'ar, dari 'Aṭiyyah, dari Abu Sa'id, ia berkata: Rasulullah ﷺ bersabda:
"Sesungguhnya Isa bin Maryam 'alaihissalam diserahkan oleh ibunya ke tempat belajar (kuttab) agar diajarkan. Maka guru itu berkata kepadanya: 'Tulislah.' Isa berkata: 'Apa yang harus kutulis?' Guru itu menjawab:"
Maka gurunya berkata kepadanya:
"Tulislah: Bismillah."
Isa berkata kepadanya:
"Apa itu 'Bismillah'?"
Gurunya menjawab:
"Aku tidak tahu."
Isa berkata kepadanya:
"Huruf 'Ba' adalah bahā' (keindahan) Allah, huruf 'Sin' adalah sanā' (kemuliaan) Allah, huruf 'Mim' adalah mamlakah (kerajaan) Allah.
Adapun Allah, Dia adalah Tuhan seluruh ilah (sesembahan),
Ar Rahman adalah Yang Maha Pengasih di dunia dan di akhirat,
dan Ar Rahim adalah Yang Maha Penyayang di akhirat."
Riwayat ini juga diriwayatkan oleh Ibnu Jarir dari jalur Ibrahim bin Al-Ala' yang dijuluki Zibriq, dari Isma'il bin 'Ayyasy, dari Isma'il bin Yahya, dari Ibnu Abi Mulaykah, dari seseorang yang menceritakannya dari Ibnu Mas'ud, dan Mis'ar dari 'Aṭiyyah, dari Abu Sa'id, dari Rasulullah ﷺ, lalu disebutkanlah kisah tersebut.
Hadis ini sangat ganjil sekali (gharīb jiddan).
Bisa jadi sanadnya sahih hanya sampai kepada selain Rasulullah ﷺ,
dan bisa jadi ia termasuk dari riwayat-riwayat Israiliyyat, bukan termasuk hadis yang marfu' (yang sampai kepada Rasulullah ﷺ).
Dan Allah lebih mengetahui.