Loading...

Maktabah Reza Ervani

15%

Rp 1.500.000 dari target Rp 10.000.000



Judul Kitab : Tafsir Ibnu Katsir - Detail Buku
Halaman Ke : 38
Jumlah yang dimuat : 4377
« Sebelumnya Halaman 38 dari 4377 Berikutnya » Daftar Isi
Tabel terjemah Inggris belum dibuat.
Bahasa Indonesia Translation

Sebagian ulama mengklaim bahwa bangsa Arab tidak mengenal kata ar Rahman, hingga Allah membantah klaim tersebut dengan firman-Nya:

"Katakanlah: Serulah Allah atau serulah ar Rahman. Dengan nama apa saja kamu menyeru, maka bagi-Nya nama-nama yang terbaik (al Asma' al Husna)." (QS. al Isra’: 110)

Karena itu, orang-orang kafir Quraisy ketika perjanjian Hudaibiyah — saat Rasulullah ﷺ berkata kepada 'Ali:
"Tuliskan: Bismillahir Rahmanir Rahim,"
mereka berkata:

"Kami tidak mengenal 'ar Rahman' dan tidak pula 'ar Rahim'."

Riwayat ini dikeluarkan oleh al Bukhari.
Dalam sebagian riwayat lain disebutkan:
"Kami tidak mengenal 'ar Rahman' kecuali 'Rahman al Yamamah'."
(maksudnya: gelar palsu yang diklaim Musailamah al Kadzdzab).

Allah Ta'ala juga berfirman:

"Dan apabila dikatakan kepada mereka: 'Sujudlah kepada ar Rahman,' mereka berkata: 'Siapakah ar Rahman itu? Apakah kami akan sujud kepada apa yang kamu perintahkan kepada kami?'
Dan hal itu menambah mereka semakin menjauh." (QS. al Furqan: 60)


Tampak jelas bahwa pengingkaran mereka ini sebenarnya hanyalah bentuk penolakan, keingkaran, kesombongan, dan pembangkangan dalam kekafiran mereka.
Padahal, dalam syair-syair jahiliyyah mereka telah dikenal penyebutan Allah dengan nama ar Rahman.

Ibnu Jarir berkata:
Diriwayatkan syair dari seorang penyair bodoh zaman jahiliyyah:

أَلَا ضَرَبَتْ تِلْكَ الْفَتَاةُ هَجِينَهَا
أَلَا قَضَبَ الرَّحْمَنُ رَبِّي يَمِينَهَا

(Artinya: Sungguh seharusnya gadis itu memukul hambanya; semoga ar Rahman, Rabb-ku, memotong tangannya.)

Dan Salamah bin Jandal at Tuhawi berkata:

عَجِلْتُمْ عَلَيْنَا إِذْ عَجَلْنَا عَلَيْكُمُ
وَمَا يَشَأِ الرَّحْمَنُ يَعْقِدْ وَيُطْلِقِ

(Artinya: Kalian tergesa-gesa terhadap kami, sebagaimana kami tergesa-gesa terhadap kalian. Dan apa yang dikehendaki ar Rahman, maka Dia ikat dan Dia lepas.)


Ibnu Jarir berkata:
Diriwayatkan kepada kami oleh Abu Kuraib ‘Utsman bin Sa’id, dari Bisyr bin ‘Imarah, dari Abu Rawaq, dari adh Dhahhak, dari Ibnu ‘Abbas:

Bahwa ar Rahman dan ar Rahim berasal dari kata rahmah (kasih sayang), dan ia adalah lafaz dari bahasa Arab.
Dan keduanya bermakna:

  • Ar Rahman dan ar Rahim adalah sifat lemah lembut dan penuh kasih terhadap siapa yang Dia kehendaki untuk Dia rahmati;

  • dan keras terhadap siapa yang Dia kehendaki untuk Dia siksa.

Begitulah juga semua nama-nama Allah Ta’ala lainnya.


Ibnu Jarir berkata juga:
Diriwayatkan kepada kami oleh Muhammad bin Basyar, dari Hammad bin Mas'adah, dari ‘Auf, dari al Hasan:

Bahwa ar Rahman adalah nama yang terlarang (tidak boleh disandang oleh makhluk).

Ibnu Abi Hatim meriwayatkan:
Diriwayatkan kepada kami oleh Abu Sa’id Yahya bin Sa’id al Qattan, dari Zaid bin Hubab, ia berkata:
Telah mengabarkan kepadaku Abu al Ashhab, dari al Hasan:

Bahwa ar Rahman adalah nama yang tidak mampu diklaim oleh manusia untuk dirinya.
Hanya Allah Tabaraka wa Ta'ala yang menamakannya bagi diri-Nya.


Disebutkan juga dalam hadits Ummu Salamah:
Bahwa Rasulullah ﷺ dahulu membaca ayat-ayat Al Qur'an dengan memotong bacaan huruf per huruf, yaitu:

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ
(berhenti sebentar)
الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعالَمِينَ

Sebagian qari’ membaca seperti itu, mereka adalah sekelompok kecil.

Sedangkan mayoritas ulama qira’ah membaca dengan menghubungkannya — memadukan bacaan bismillah langsung dengan alhamdulillah — sehingga terjadi pertemuan dua huruf mati (tasydid), yang menyebabkan mim di ar Rahim dikasrahkan.

Al Kisai dari kalangan ahli qira'ah Kufah meriwayatkan dari sebagian bangsa Arab:
Mereka membaca dengan membukakan mim dan menghubungkan dengan hamzah sehingga berkata:

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعالَمِينَ

yakni mereka memindahkan harakat hamzah ke mim setelah mim disukunkan.
Sebagaimana dibaca dalam firman Allah:

الم اللَّهُ لا إله إلا هو

Ibnu ‘Athiyyah berkata:
Namun bacaan semacam itu tidak diriwayatkan dari siapapun — sejauh pengetahuan beliau.


Beberapa bagian dari Terjemahan di-generate menggunakan Artificial Intelligence secara otomatis, dan belum melalui proses pengeditan

Untuk Teks dari Buku Berbahasa Indonesia atau Inggris, banyak bagian yang merupakan hasil OCR dan belum diedit


Belum ada terjemahan untuk halaman ini atau ada terjemahan yang kurang tepat ?

« Sebelumnya Halaman 38 dari 4377 Berikutnya » Daftar Isi