Loading...

Maktabah Reza Ervani

15%

Rp 1.500.000 dari target Rp 10.000.000



Judul Kitab : Tafsir Ibnu Katsir - Detail Buku
Halaman Ke : 49
Jumlah yang dimuat : 4377
« Sebelumnya Halaman 49 dari 4377 Berikutnya » Daftar Isi
Tabel terjemah Inggris belum dibuat.
Bahasa Indonesia Translation

Ash Shirath al Mustaqim adalah Kitabullah, dan ada juga yang mengatakan bahwa ia adalah Islam.

Adh Dhahhak meriwayatkan dari Ibnu 'Abbas, bahwa Jibril berkata kepada Muhammad 'alaihima as salam:

"Katakanlah, wahai Muhammad: 'Ihdinas shirathal mustaqim,' maksudnya:
'Tunjukilah kami jalan yang membawa kepada petunjuk, yaitu agama Allah yang tidak ada kebengkokan di dalamnya.'

Maimun bin Mihran meriwayatkan dari Ibnu 'Abbas tentang firman Allah Ta'ala: "Ihdinas shirathal mustaqim,"
beliau berkata:
"Itulah Islam."

Isma'il bin 'Abdirrahman as Suddi al Kabir meriwayatkan dari Abu Malik dan Abu Shalih dari Ibnu 'Abbas,
dan dari Murrah al Hamdani dari Ibnu Mas'ud,
dan dari beberapa sahabat Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam:

"Ihdinas shirathal mustaqim,"
mereka berkata:
"Itu adalah Islam."

'Abdullah bin Muhammad bin 'Aqil meriwayatkan dari Jabir:

"Ihdinas shirathal mustaqim,"
beliau berkata:
"Itu adalah Islam, yang lebih luas daripada antara langit dan bumi."

Ibnu al Hanifiyyah berkata tentang firman Allah Ta'ala: "Ihdinas shirathal mustaqim,"
beliau berkata:

"Itu adalah agama Allah yang tidak diterima dari hamba-hamba-Nya selainnya."

'Abdurrahman bin Zayd bin Aslam berkata:

"Ihdinas shirathal mustaqim,"
adalah Islam.

Dan dalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad dalam Musnadnya,
di mana beliau berkata:

"Telah menceritakan kepada kami al Hasan bin Sawwar Abu al 'Ala',
telah menceritakan kepada kami al Laits — maksudnya Ibn Sa'd —
dari Mu'awiyah bin Shalih,
bahwa 'Abdurrahman bin Jubair bin Nufair menceritakan kepadanya dari ayahnya,
dari an Nawwas bin Sam'an, dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda:

_"Allah membuat perumpamaan jalan yang lurus, di sisi kanan dan kirinya ada dinding-dinding,
pada dinding-dinding itu terdapat pintu-pintu yang terbuka,
di atas pintu-pintu itu ada tirai yang tergantung.
Dan di pintu jalan itu ada seorang penyeru yang berkata:
'Wahai manusia, masuklah kalian semuanya ke jalan ini dan janganlah menyimpang.'

Dan ada penyeru lain yang menyeru dari atas jalan.
Jika seseorang hendak membuka sesuatu dari pintu-pintu tersebut,
maka penyeru itu berkata:
'Celakalah kamu! Jangan kau buka! Karena jika kau membukanya, pasti kau akan masuk ke dalamnya.'_

Maka, jalan itu adalah Islam,
kedua dinding itu adalah batasan-batasan Allah,
pintu-pintu yang terbuka itu adalah larangan-larangan Allah,
penyeru yang ada di atas jalan adalah Kitabullah,
dan penyeru yang ada di atas jalan adalah pemberi nasihat dari Allah di dalam hati setiap Muslim."

Demikian pula hadits ini diriwayatkan oleh Ibnu Abi Hatim dan Ibnu Jarir dari jalur al Laits bin Sa'd.
Diriwayatkan juga oleh at Tirmidzi dan an Nasa'i dari 'Ali bin Hujr, dari Baqiyyah, dari Bujair bin Sa'd,
dari Khalid bin Ma'dan, dari Jubair bin Nufair, dari an Nawwas bin Sam'an.

Dan sanadnya hasan sahih — wallahu a'lam.

Mujahid berkata tentang "Ihdinas shirathal mustaqim":

"Itu adalah al Haqq (kebenaran)."

Ini makna yang lebih umum, dan tidak bertentangan dengan makna-makna sebelumnya.

Ibnu Abi Hatim dan Ibnu Jarir meriwayatkan dari Abu an Nadr Hasyim bin al Qasim,
telah menceritakan kepada kami Hamzah bin al Mughirah,
dari 'Ashim al Ahwal, dari Abu al 'Aliyah, tentang firman Allah:

"Ihdinas shirathal mustaqim,"
beliau berkata:

"Itu adalah Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam dan kedua sahabat beliau setelah beliau."

'Ashim berkata:
"Kami menyebutkan hal itu kepada al Hasan, maka beliau berkata:
'Abu al 'Aliyah telah benar dan telah menasihati.'

Semua ucapan ini benar, dan saling melengkapi,
karena siapa yang mengikuti Islam, sungguh ia telah mengikuti Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam,
dan mengikuti kedua sahabat beliau, Abu Bakr dan 'Umar,
maka sungguh ia telah mengikuti kebenaran.

Dan siapa yang mengikuti kebenaran, maka ia telah mengikuti Islam.
Dan siapa yang mengikuti Islam, maka ia telah mengikuti al Qur'an, yaitu Kitabullah, tali Allah yang kuat, dan shirath-Nya yang lurus.

Maka seluruh makna ini benar, satu sama lain saling menguatkan, dan segala puji bagi Allah.


Beberapa bagian dari Terjemahan di-generate menggunakan Artificial Intelligence secara otomatis, dan belum melalui proses pengeditan

Untuk Teks dari Buku Berbahasa Indonesia atau Inggris, banyak bagian yang merupakan hasil OCR dan belum diedit


Belum ada terjemahan untuk halaman ini atau ada terjemahan yang kurang tepat ?

« Sebelumnya Halaman 49 dari 4377 Berikutnya » Daftar Isi