Loading...

Maktabah Reza Ervani

15%

Rp 1.500.000 dari target Rp 10.000.000



Judul Kitab : Tafsir Ibnu Katsir - Detail Buku
Halaman Ke : 48
Jumlah yang dimuat : 4377
« Sebelumnya Halaman 48 dari 4377 Berikutnya » Daftar Isi
Tabel terjemah Inggris belum dibuat.
Bahasa Indonesia Translation

Terkadang sebelum berdoa, seseorang mendahuluinya dengan pujian kepada yang dimintai,
sebagaimana doa Dzun Nun (Yunus 'alaihis salam):

"Tidak ada sesembahan selain Engkau, Maha Suci Engkau, sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang zalim."

Dan terkadang cukup dengan hanya memuji pihak yang dimintai,
sebagaimana ucapan penyair:

(Bahr Wafir)

"Apakah aku perlu menyebutkan kebutuhanku,
ataukah sudah cukup rasa malumu, karena sifatmu memang penuh dengan rasa malu?

Jika seseorang telah memujimu suatu hari,
maka pujian itu sudah cukup baginya dari menyebutkan kebutuhannya."

Adapun al hidayah di sini berarti bimbingan dan taufik.

Hidayah terkadang disebutkan dengan transisi langsung (tanpa huruf penghubung), sebagaimana dalam ayat:

"Ihdinas shiratal mustaqim."

Maka ini mencakup makna: "ilhami kami", atau "taufikkan kami", atau "rezekikan kami", atau "anugerahkan kami".

Sebagaimana firman Allah:

"Dan Kami telah menunjukkan kepadanya dua jalan." (al Balad: 10)

Yakni: Kami telah menjelaskan kepadanya jalan kebaikan dan jalan kejahatan.

Dan hidayah juga disebutkan dengan huruf "ila" (إلى),
seperti firman-Nya:

"Dia memilihnya dan menunjukinya ke jalan yang lurus." (an Nahl: 121)

dan firman-Nya:

"Tuntunlah mereka ke jalan Jahim." (ash Shaffat: 23)

Yang semuanya bermakna petunjuk dan pengarahan.

Begitu pula firman-Nya:

"Dan sesungguhnya engkau benar-benar membimbing ke jalan yang lurus." (asy Syura: 52)

Kadang pula hidayah dihubungkan dengan huruf "lam" (لـ),
seperti ucapan penghuni surga:

"Segala puji bagi Allah yang telah menunjukkan kami kepada ini." (al A'raf: 43)

Artinya: "Yang telah memberikan kami taufik untuk ini dan menjadikan kami layak mendapatkannya."


Adapun makna ash shirath al mustaqim (الصراط المستقيم), maka Imam Abu Ja'far bin Jarir berkata:

"Seluruh umat dari kalangan ahli ta'wil telah bersepakat bahwa ash shirath al mustaqim adalah jalan yang jelas dan lurus, yang tidak ada kebengkokan di dalamnya."

Demikian pula dalam bahasa seluruh bangsa Arab.

Di antara contohnya adalah perkataan Jarir bin 'Atiyah al Khathfi:

(Bahr Wafir)

"Amirul Mukminin berada di atas jalan lurus,
ketika tempat-tempat pengambilan air bengkok, beliau tetap lurus."

Ibnu Jarir berkata:

"Dalil-dalil tentang hal ini sangat banyak dan tidak mungkin dihitung."

Beliau juga berkata:

"Kaum Arab meminjam istilah 'shirath' untuk digunakan pada setiap ucapan dan perbuatan yang memiliki sifat lurus atau bengkok.
Mereka menyebut sesuatu yang lurus dengan 'shirath mustaqim' dan yang bengkok dengan 'shirath mu'awwij'."

Kemudian terjadi perbedaan ungkapan di antara para mufassir dari kalangan salaf dan khalaf dalam menafsirkan ash shirath,
walaupun hakikatnya kembali kepada satu makna, yaitu: mengikuti Allah dan Rasul-Nya.

Disebutkan dalam riwayat bahwa yang dimaksud dengan ash shirath adalah Kitabullah.

Ibnu Abi Hatim meriwayatkan:

Telah menceritakan kepada kami al Hasan bin 'Arafah,
telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yaman,
dari Hamzah az Zayyat,
dari Sa'd — yaitu Abu al Mukhtar ath Tha'i —
dari anak saudara al Harits al A'war,
dari al Harits al A'war,
dari 'Ali bin Abi Thalib radhiyallahu 'anhu, ia berkata:
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:

"Ash shirath al mustaqim adalah Kitabullah."

Demikian pula diriwayatkan oleh Ibnu Jarir dari hadits Hamzah bin Habib az Zayyat.

Telah disebutkan pula dalam bab Fadhail al Qur'an, dalam riwayat yang dibawakan oleh Ahmad dan at Tirmidzi,
dari al Harits al A'war, dari 'Ali secara marfu':

"Dan dia adalah tali Allah yang kuat, dia adalah adz dzikr al hakim, dan dia adalah ash shirath al mustaqim."

Riwayat ini juga diriwayatkan secara mauquf dari 'Ali radhiyallahu 'anhu,
dan riwayat mauquf itu lebih kuat — wallahu a'lam.

Sufyan ats Tsauri meriwayatkan dari Manshur, dari Abu Wa'il, dari 'Abdullah (Ibnu Mas'ud) bahwa beliau berkata:


Beberapa bagian dari Terjemahan di-generate menggunakan Artificial Intelligence secara otomatis, dan belum melalui proses pengeditan

Untuk Teks dari Buku Berbahasa Indonesia atau Inggris, banyak bagian yang merupakan hasil OCR dan belum diedit


Belum ada terjemahan untuk halaman ini atau ada terjemahan yang kurang tepat ?

« Sebelumnya Halaman 48 dari 4377 Berikutnya » Daftar Isi