Progress Donasi Kebutuhan Server — Your Donation Urgently Needed — هذا الموقع بحاجة ماسة إلى تبرعاتكم
Rp 1.500.000 dari target Rp 10.000.000
واستأنسوا أيضا بحديث أبي موسى عند مسلم: كَانَ يُؤَمِّنُ إِذَا قَرَأَ غَيْرِ الْمَغْضُوبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّالِّينَ وَقَدْ قَدَّمْنَا فِي الْمُتَّفَقِ عَلَيْهِ «إِذَا أَمَّنَ الْإِمَامُ فَأَمِّنُوا» وَأَنَّهُ عَلَيْهِ الصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ كَانَ يُؤَمِّنُ إِذَا قَرَأَ غَيْرِ الْمَغْضُوبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّالِّينَ.
وَقَدِ اخْتَلَفَ أَصْحَابُنَا فِي الْجَهْرِ بِالتَّأْمِينِ للمأموم في الجهرية، وَحَاصِلُ الْخِلَافِ أَنَّ الْإِمَامَ إِنْ نَسِيَ التَّأْمِينَ جَهَرَ الْمَأْمُومُ بِهِ قَوْلًا وَاحِدًا، وَإِنْ أَمَّنَ الإمام جهرا فالجديد أن لَا يَجْهَرُ الْمَأْمُومُ وَهُوَ مَذْهَبُ أَبِي حَنِيفَةَ، وَرِوَايَةٌ عَنْ مَالِكٍ: لِأَنَّهُ ذِكْرٌ مِنَ الْأَذْكَارِ فَلَا يَجْهَرُ بِهِ كَسَائِرِ أَذْكَارِ الصَّلَاةِ، وَالْقَدِيمُ أَنَّهُ يَجْهَرُ بِهِ وَهُوَ مَذْهَبُ الْإِمَامِ أَحْمَدَ بن حنبل والرواية الأخرى عن مالك لما تَقَدَّمَ «حَتَّى يَرْتَجَّ الْمَسْجِدُ» وَلَنَا قَوْلٌ آخَرُ ثَالِثٌ إِنَّهُ إِنْ كَانَ الْمَسْجِدُ صَغِيرًا لَمْ يَجْهَرِ الْمَأْمُومُ لِأَنَّهُمْ يَسْمَعُونَ قِرَاءَةَ الْإِمَامِ وَإِنْ كَانَ كَبِيرًا جَهَرَ لِيُبَلِّغَ التَّأْمِينَ مَنْ فِي أَرْجَاءِ الْمَسْجِدِ وَاللَّهُ أَعْلَمُ. وَقَدْ رَوَى الْإِمَامُ أَحْمَدُ فِي مُسْنَدِهِ عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ذُكِرَتْ عِنْدَهُ الْيَهُودُ فَقَالَ «إِنَّهُمْ لَنْ يَحْسُدُونَا عَلَى شَيْءٍ كَمَا يَحْسُدُونَا عَلَى الْجُمُعَةِ التي هدانا الله لها وضلوا عنها وعلى القبلة التي هدانا الله لها وضلوا عنها وَعَلَى قَوْلِنَا خَلْفَ الْإِمَامِ آمِينَ» وَرَوَاهُ ابْنُ مَاجَهْ وَلَفْظُهُ «مَا حَسَدَتْكُمُ الْيَهُودُ عَلَى شَيْءٍ مَا حَسَدَتْكُمْ عَلَى السَّلَامِ وَالتَّأْمِينِ» «١» وَلَهُ عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى الله عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ «مَا حَسَدَتْكُمُ الْيَهُودُ عَلَى شَيْءٍ مَا حَسَدَتْكُمْ عَلَى قَوْلِ آمِينَ فَأَكْثِرُوا مِنْ قَوْلِ آمِينَ» وَفِي إِسْنَادِهِ طَلْحَةُ بْنُ عَمْرٍو «٢» وَهُوَ ضَعِيفٌ، وَرَوَى ابْنُ مَرْدَوَيْهِ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ «آمِينَ خَاتَمُ رَبِّ الْعَالَمِينَ على لسان عِبَادِهِ الْمُؤْمِنِينَ» «٣» وَعَنْ أَنَسٍ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ «أُعْطِيتُ آمِينَ فِي الصَّلَاةِ وَعِنْدَ الدُّعَاءِ لَمْ يُعْطَ أَحَدٌ قَبْلِي إِلَّا أَنْ يَكُونَ مُوسَى، كَانَ مُوسَى يَدْعُو وَهَارُونُ يُؤَمِّنُ فَاخْتِمُوا الدُّعَاءَ بِآمِينَ فَإِنَّ اللَّهَ يَسْتَجِيبُهُ لَكُمْ» (قُلْتُ) وَمِنْ هُنَا نَزَعَ بَعْضُهُمْ فِي الدَّلَالَةِ بِهَذِهِ الْآيَةِ الْكَرِيمَةِ وَهِيَ قَوْلُهُ تَعَالَى: وَقالَ مُوسى رَبَّنا إِنَّكَ آتَيْتَ فِرْعَوْنَ وَمَلَأَهُ زِينَةً وَأَمْوالًا فِي الْحَياةِ الدُّنْيا رَبَّنا لِيُضِلُّوا عَنْ سَبِيلِكَ رَبَّنَا اطْمِسْ عَلى أَمْوالِهِمْ وَاشْدُدْ عَلى قُلُوبِهِمْ فَلا يُؤْمِنُوا حَتَّى يَرَوُا الْعَذابَ الْأَلِيمَ. قالَ قَدْ أُجِيبَتْ دَعْوَتُكُما فَاسْتَقِيما وَلا تَتَّبِعانِّ سَبِيلَ الَّذِينَ لَا يَعْلَمُونَ
يُونُسَ:
٨٨- ٨٩ فَذَكَرَ الدُّعَاءَ عَنْ مُوسَى وَحْدَهُ وَمِنْ سِيَاقِ الْكَلَامِ مَا يَدُلُّ عَلَى أَنَّ هَارُونَ أَمَّنَ فَنَزَلَ مَنْزِلَةَ مَنْ دَعَا لِقَوْلِهِ تَعَالَى قَدْ أُجِيبَتْ دَعْوَتُكُما فَدَلَّ ذَلِكَ عَلَى أَنَّ مَنْ أَمَّنَ عَلَى دُعَاءٍ فَكَأَنَّمَا قَالَهُ، فَلِهَذَا قَالَ مَنْ قَالَ: إِنَّ الْمَأْمُومَ لَا يَقْرَأُ لِأَنَّ تَأْمِينَهُ عَلَى قِرَاءَةِ الْفَاتِحَةِ بِمَنْزِلَةِ قِرَاءَتِهَا، وَلِهَذَا جَاءَ فِي الْحَدِيثِ «مَنْ كَانَ لَهُ إِمَامٌ فَقِرَاءَةُ الْإِمَامِ له قراءة» رواه أحمد في مسنده «٤» . وكان بلال يقول:
(١) ابن ماجة (إقامة باب ١٤) .
(٢) هو طلحة بن عمرو بن عثمان الحضرمي المكي المتوفى سنة ١٥٢. من الطبقة السابعة. متروك.
(موسوعة رجال الكتب التسعة ٢/ ٢٠٦) .
(٣) الدر المنثور (١/ ٤٤) . قال السيوطي: بسند ضعيف.
(٤) المسند ج ٥ ص ١٠٠. رواه من حديث جابر بن عبد الله مرفوعا. .....
Mereka juga mengambil penguat dari hadis Abū Mūsā yang diriwayatkan oleh Muslim: “Beliau mengucapkan Āmīn ketika membaca ‘ghayril maghdūbi ‘alayhim wa laḍ-ḍāllīn’.” Dan telah kami sebutkan sebelumnya dalam hadis yang muttafaqun ‘alayh: “Apabila imam mengucapkan Āmīn, maka ucapkanlah Āmīn.” Dan bahwa Nabi ﷺ biasa mengucapkan Āmīn ketika membaca “ghayril maghdūbi ‘alayhim wa laḍ-ḍāllīn.”
Para sahabat kami berbeda pendapat tentang mengeraskan bacaan Āmīn oleh makmum pada salat jahr (yang dibaca keras). Ringkasan perbedaan pendapat itu adalah: apabila imam lupa mengucapkan Āmīn, maka makmum disepakati mengucapkannya dengan suara keras. Tetapi jika imam mengucapkannya dengan suara keras, maka menurut pendapat al-Jadīd (pendapat baru), makmum tidak mengeraskannya — dan ini adalah mazhab Abū Ḥanīfah serta salah satu riwayat dari Mālik — karena Āmīn termasuk zikir, maka tidak dikeraskan seperti zikir-zikir lain dalam salat.
Sedangkan menurut pendapat Qadīm (pendapat lama), makmum tetap mengeraskan Āmīn, dan ini adalah mazhab Imām Aḥmad bin Ḥanbal dan juga riwayat lain dari Mālik, berdasarkan hadis “hingga masjid bergemuruh karenanya.”
Kami juga memiliki pendapat ketiga: jika masjidnya kecil, maka makmum tidak mengeraskan bacaan Āmīn, karena mereka dapat mendengar bacaan imam. Tetapi jika masjid besar, maka makmum mengeraskan Āmīn agar bisa menyampaikan bacaan tersebut kepada orang-orang yang berada di sudut-sudut masjid. Dan Allah lebih mengetahui.
Imām Aḥmad meriwayatkan dalam Musnad-nya dari ‘Ā’isyah ra. bahwa Rasulullah ﷺ menyebut tentang orang-orang Yahudi, lalu beliau bersabda:
“Sesungguhnya mereka tidak pernah hasad kepada kita atas sesuatu seperti hasad mereka terhadap hari Jum‘at yang Allah anugerahkan kepada kita sementara mereka sesat darinya, terhadap kiblat yang Allah anugerahkan kepada kita sementara mereka sesat darinya, dan terhadap ucapan kita ‘Āmīn’ di belakang imam.”
Ibnu Mājah meriwayatkannya pula dengan lafaz:
“Tidak ada sesuatu yang lebih mereka hasadi daripada ucapan salam dan ucapan Āmīn kalian.”
Dan dari Ibnu ‘Abbās bahwa Rasulullah ﷺ bersabda:
“Tidak ada sesuatu yang lebih dihasadi orang-orang Yahudi terhadap kalian melebihi ucapan Āmīn, maka perbanyaklah mengucapkan Āmīn.”
Dalam sanadnya terdapat Ṭalḥah bin ‘Amr, dan ia adalah perawi yang lemah.
Ibnu Mardawayh meriwayatkan dari Abū Hurairah bahwa Rasulullah ﷺ bersabda:
“Āmīn adalah penutup dari Rabb semesta alam yang diucapkan melalui lisan hamba-hamba-Nya yang beriman.”
Dan dari Anas, ia berkata: Rasulullah ﷺ bersabda:
“Aku telah diberikan Āmīn dalam salat dan ketika berdoa. Tidak seorang pun sebelumku yang diberikan (kelebihan ini), kecuali mungkin Mūsā — Mūsā berdoa, dan Hārūn mengaminkan. Maka akhirilah doa kalian dengan Āmīn, karena Allah akan mengabulkannya untuk kalian.”
(Saya katakan:) Dari sinilah sebagian orang berpendapat, mengambil dalil dari ayat yang mulia berikut:
"Dan Musa berkata: 'Ya Tuhan kami, sesungguhnya Engkau telah memberikan kepada Fir‘aun dan para pemukanya perhiasan dan harta kekayaan dalam kehidupan dunia. Ya Tuhan kami, akibatnya mereka menyesatkan manusia dari jalan-Mu. Ya Tuhan kami, binasakanlah harta benda mereka dan kuncilah hati mereka, maka mereka tidak akan beriman hingga mereka melihat azab yang pedih.' Maka Allah berfirman: 'Sesungguhnya doa kalian berdua telah dikabulkan. Maka tetaplah kalian berdua pada jalan yang lurus dan janganlah mengikuti jalan orang-orang yang tidak mengetahui.'"
(QS. Yūnus: 88–89)
Dalam ayat ini disebutkan bahwa doa berasal dari Mūsā saja, namun dari konteks kalimat jelas bahwa Hārūn mengaminkan, maka ia diperlakukan seolah-olah ia juga berdoa, karena firman Allah Ta‘ālā: “Sesungguhnya doa kalian berdua telah dikabulkan.”
Hal ini menunjukkan bahwa siapa yang mengaminkan doa, maka seolah-olah dialah yang mengucapkan doa tersebut. Oleh karena itu, ada yang berpendapat bahwa makmum tidak perlu membaca al-Fātiḥah, karena āmīnnya terhadap bacaan al-Fātiḥah imam dianggap sepadan dengan membacanya sendiri.
Karena itu pula datang hadis:
“Barang siapa yang memiliki imam, maka bacaan imam itu adalah bacaannya juga.”
(Diriwayatkan oleh Aḥmad dalam Musnad-nya)
Dan Bilāl biasa mengatakan: