Loading...

Maktabah Reza Ervani

15%

Rp 1.500.000 dari target Rp 10.000.000



Judul Kitab : Tafsir Ibnu Katsir - Detail Buku
Halaman Ke : 65
Jumlah yang dimuat : 4377
« Sebelumnya Halaman 65 dari 4377 Berikutnya » Daftar Isi
Arabic Original Text

وَقِيلَ هِيَ اسْمٌ مِنْ أَسْمَاءِ اللَّهِ تَعَالَى، فَقَالَ الشَّعْبِيُّ: فَوَاتِحُ السُّوَرِ مِنْ أَسْمَاءِ اللَّهِ تَعَالَى.

وَكَذَلِكَ قَالَ سَالِمُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ وَإِسْمَاعِيلُ بْنُ عَبْدِ الرَّحْمَنِ السُّدِّيُّ الْكَبِيرُ وَقَالَ شُعْبَةُ عَنِ السُّدِّيُّ:

بَلَغَنِي أَنَّ ابْنَ عَبَّاسٍ قَالَ: الم اسْمٌ مِنْ أَسْمَاءِ اللَّهِ الْأَعْظَمِ. هَكَذَا رَوَاهُ ابْنُ أَبِي حَاتِمٍ مِنْ حَدِيثِ شُعْبَةَ وَرَوَاهُ ابْنُ جَرِيرٍ عَنْ بُنْدَارٍ عَنِ ابْنِ مَهْدِيٍّ عَنْ شُعْبَةَ قَالَ: سَأَلْتُ السُّدِّيَّ عن حم وطس والم فقال ابْنُ عَبَّاسٍ: هِيَ اسْمُ اللَّهِ الْأَعْظَمُ. وَقَالَ ابْنُ جَرِيرٍ «١» : وَحَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ الْمُثَنَّى حَدَّثَنَا أَبُو النُّعْمَانِ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ عَنْ إِسْمَاعِيلَ السُّدِّيِّ عَنْ مُرَّةَ الْهَمْدَانِيِّ قَالَ: قَالَ عَبْدُ اللَّهِ فَذَكَرَ نَحْوَهُ. وَحُكِيَ مِثْلُهُ عَنْ عَلِيٍّ وَابْنِ عَبَّاسٍ. وَقَالَ عَلِيُّ بْنُ أَبِي طَلْحَةَ عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ: هُوَ قَسَمٌ أَقْسَمَ اللَّهُ بِهِ، وَهُوَ مِنْ أَسْمَاءِ اللَّهِ تَعَالَى. وَرَوَى ابْنُ أَبِي حَاتِمٍ وَابْنُ جَرِيرٍ مِنْ حَدِيثِ ابْنِ عُلَيَّةَ عَنْ خَالِدٍ الْحَذَّاءِ عَنْ عِكْرِمَةَ أَنَّهُ قَالَ: الم قَسَمٌ «٢» . وَرَوَيَا أَيْضًا مِنْ حَدِيثِ شَرِيكِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ عَنْ عَطَاءِ بْنِ السَّائِبِ عَنْ أَبِي الضُّحَى عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ، الم قَالَ: أَنَا اللَّهُ أَعْلَمُ «٣» ، وَكَذَا قَالَ سَعِيدُ بْنُ جُبَيْرٍ وَقَالَ السُّدِّيُّ عَنْ أَبِي مَالِكٍ. وَعَنْ أَبِي صَالِحٍ عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ وَعَنْ مُرَّةَ الْهَمْدَانِيِّ عَنِ ابْنِ مَسْعُودٍ وَعَنْ نَاسٍ مِنْ أَصْحَابِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الم قَالَ: أَمَّا الم فَهِيَ حُرُوفٌ اسْتُفْتِحَتْ «٤» مِنْ حُرُوفِ هِجَاءِ أَسْمَاءُ اللَّهِ تَعَالَى.

وَقَالَ أَبُو جَعْفَرٍ الرَّازِيُّ عَنِ الرَّبِيعِ بْنِ أَنَسٍ عَنْ أَبِي الْعَالِيَةِ فِي قَوْلِهِ تَعَالَى الم قَالَ: هَذِهِ الْأَحْرُفُ الثَّلَاثَةُ مِنَ التِّسْعَةِ وَالْعِشْرِينَ حَرْفًا دَارَتْ فِيهَا الْأَلْسُنُ كُلُّهَا لَيْسَ مِنْهَا حَرْفٌ إِلَّا وَهُوَ مِفْتَاحُ اسْمٍ مِنْ أَسْمَائِهِ، وَلَيْسَ مِنْهَا حَرْفٌ إِلَّا وَهُوَ مِنْ آلَائِهِ، وَبَلَائِهِ: وَلَيْسَ مِنْهَا حَرْفٌ إِلَّا وَهُوَ فِي مُدَّةِ أَقْوَامٍ وَآجَالِهِمْ. قَالَ عِيسَى ابْنُ مريم عليه السلام وعجب فقال: أعجب أَنَّهُمْ يَنْطِقُونَ بِأَسْمَائِهِ وَيَعِيشُونَ فِي رِزْقِهِ فَكَيْفَ يَكْفُرُونَ بِهِ، فَالْأَلِفُ مِفْتَاحُ اسْمِ اللَّهِ وَاللَّامُ مِفْتَاحُ اسْمِهِ لَطِيفٍ وَالْمِيمُ مِفْتَاحُ اسْمِهِ مَجِيدٍ فَالْأَلِفُ آلَاءُ اللَّهِ وَاللَّامُ لُطْفُ اللَّهِ وَالْمِيمُ مجد الله، الألف سَنَةٌ وَاللَّامُ ثَلَاثُونَ سَنَةً وَالْمِيمُ أَرْبَعُونَ سَنَةً.

هَذَا لَفْظُ ابْنِ أَبِي حَاتِمٍ. وَنَحْوُهُ رَوَاهُ ابْنُ جَرِيرٍ ثُمَّ شَرَعَ يُوَجِّهُ كُلَّ وَاحِدٍ مِنْ هَذِهِ الْأَقْوَالِ وَيُوَفِّقُ بَيْنَهَا وَأَنَّهُ لَا مُنَافَاةَ بَيْنَ كُلِّ وَاحِدٍ مِنْهَا وَبَيْنَ الْآخَرِ وأن الجمع ممكن فهي أسماء للسور وَمِنْ أَسْمَاءِ اللَّهِ تَعَالَى يُفْتَتَحُ بِهَا السُّوَرُ فَكُلُّ حَرْفٍ مِنْهَا دَلَّ عَلَى اسْمٍ مِنْ أَسْمَائِهِ وَصِفَةٍ مِنْ صِفَاتِهِ كَمَا افْتَتَحَ سُوَرًا كَثِيرَةً بِتَحْمِيدِهِ وَتَسْبِيحِهِ وَتَعْظِيمِهِ، قَالَ: وَلَا مَانِعَ مِنْ دَلَالَةِ الْحَرْفِ مِنْهَا عَلَى اسْمٍ مِنْ أَسْمَاءِ اللَّهِ وَعَلَى صِفَةٍ مِنْ صِفَاتِهِ وَعَلَى مُدَّةٍ وَغَيْرِ ذَلِكَ كَمَا ذَكَرَهُ الرَّبِيعُ بْنُ أَنَسٍ عَنْ أَبِي الْعَالِيَةِ لِأَنَّ الْكَلِمَةَ الْوَاحِدَةَ تطلق على معاني كثيرة كلفظة الأمة فإنها تطلق ويراد بها الدِّينُ كَقَوْلِهِ تَعَالَى إِنَّا وَجَدْنا آباءَنا عَلى أُمَّةٍ الزُّخْرُفِ: ٢٢ وَتُطْلَقُ وَيُرَادُ بِهَا الرَّجُلُ الْمُطِيعُ لله كقوله تَعَالَى إِنَّ إِبْراهِيمَ كانَ أُمَّةً قانِتاً لِلَّهِ حَنِيفاً وَلَمْ يَكُ مِنَ الْمُشْرِكِينَ النَّحْلِ: ١٢٠ وَتُطْلَقُ ويراد بها الجماعة كقوله تعالى وَجَدَ عَلَيْهِ أُمَّةً مِنَ النَّاسِ يَسْقُونَ الْقَصَصِ: ٢٣


(١) تفسير الطبري ١/ ١١٩.
(٢) تفسير الطبري ١/ ١١٩.
(٣) تفسير الطبري ١/ ١١٩.
(٤) في الدر المنثور «اشتقّت» .

Bahasa Indonesia Translation

Dikatakan pula bahwa huruf-huruf tersebut adalah nama dari nama-nama Allah Ta‘ālā. Asy-Sya‘bī berkata:
"Pembukaan-pembukaan surah itu adalah bagian dari nama-nama Allah Ta‘ālā."

Demikian pula dikatakan oleh Sālim bin ‘Abdillāh dan Ismā‘īl bin ‘Abd ar-Raḥmān as-Suddī al-Kabīr.
Syu‘bah meriwayatkan dari as-Suddī bahwa ia berkata:

"Telah sampai kepadaku bahwa Ibnu ‘Abbās berkata: Alif Lām Mīm adalah salah satu dari nama-nama Allah Yang Maha Agung."
Demikian diriwayatkan oleh Ibnu Abī Ḥātim dari Syu‘bah, dan diriwayatkan pula oleh Ibnu Jarīr dari Bundār dari Ibnu Mahdī dari Syu‘bah, ia berkata:

"Aku bertanya kepada as-Suddī tentang Ḥām, Ṭā Sīn, dan Alif Lām Mīm, maka ia berkata: Ibnu ‘Abbās berkata: Itu adalah nama-nama Allah Yang Maha Agung."

Ibnu Jarīr juga berkata: Telah meriwayatkan kepada kami Muḥammad bin al-Muthannā, telah meriwayatkan kepada kami Abū an-Nu‘mān, telah meriwayatkan kepada kami Syu‘bah dari Ismā‘īl as-Suddī dari Murrah al-Hamdānī, ia berkata:
‘Abdullāh (yakni Ibnu Mas‘ūd) menyebutkan hal serupa.

Riwayat serupa juga disampaikan dari ‘Alī dan Ibnu ‘Abbās.

‘Alī bin Abī Ṭalḥah meriwayatkan dari Ibnu ‘Abbās bahwa:
"Itu adalah sumpah yang Allah bersumpah dengannya, dan itu adalah bagian dari nama-nama Allah Ta‘ālā."

Ibnu Abī Ḥātim dan Ibnu Jarīr juga meriwayatkan dari Ibn ‘Ulayyah dari Khālid al-Ḥadhdhā’ dari ‘Ikrimah bahwa ia berkata:
"Alif Lām Mīm adalah sumpah."

Keduanya juga meriwayatkan dari Syarīk bin ‘Abdullāh dari ‘Aṭā’ bin as-Sā’ib dari Abū Ḍaḥḥā dari Ibnu ‘Abbās, mengenai Alif Lām Mīm, ia berkata:
"‘Aku adalah Allah, Yang Maha Mengetahui (Anā Allāhu A‘lam)’."

Demikian pula dikatakan oleh Sa‘īd bin Jubayr.
As-Suddī meriwayatkan dari Abū Mālik dan dari Abū Ṣāliḥ dari Ibnu ‘Abbās, dan dari Murrah al-Hamdānī dari Ibnu Mas‘ūd, dan dari sejumlah sahabat Nabi ﷺ, bahwa Alif Lām Mīm adalah:

"Huruf-huruf yang dibuka dari huruf-huruf hijaiyah dalam nama-nama Allah Ta‘ālā."

Abū Ja‘far ar-Rāzī meriwayatkan dari ar-Rabī‘ bin Anas dari Abū al-‘Āliyah tentang firman-Nya Ta‘ālā Alif Lām Mīm, ia berkata:

"Huruf-huruf tiga ini adalah bagian dari dua puluh sembilan huruf yang padanya semua lisan (lidah) manusia berputar. Tidak ada satu huruf pun darinya melainkan ia adalah pembuka dari satu nama di antara nama-nama-Nya, tidak pula satu huruf pun melainkan ia merupakan bagian dari nikmat-nikmat-Nya dan ujian-ujian-Nya. Tidak ada satu huruf pun melainkan ia terdapat dalam jangka waktu dan ajal suatu kaum."

‘Īsā bin Maryam عليه السلام (dalam sebuah atsar) merasa takjub, lalu berkata:
"Aku heran, mereka melafalkan nama-nama-Nya dan hidup dalam rezeki-Nya, namun bagaimana mungkin mereka tetap kufur kepada-Nya?"

Maka Alif adalah pembuka nama Allah,
Lām adalah pembuka nama-Nya Laṭīf,
Mīm adalah pembuka nama-Nya Majīd.

Alif adalah lambang nikmat-nikmat Allah,
Lām lambang kelembutan Allah,
Mīm lambang kemuliaan Allah.

Alif mewakili seribu tahun,
Lām mewakili tiga puluh tahun,
Mīm mewakili empat puluh tahun.

Inilah redaksi dari riwayat Ibnu Abī Ḥātim. Dan hal serupa diriwayatkan oleh Ibnu Jarīr.
Kemudian beliau mulai menyusun dan mengompromikan semua pendapat tersebut, serta menyatakan bahwa tidak ada kontradiksi di antara semua itu, dan penggabungan (kompromi) di antara makna-makna tersebut adalah mungkin.

Huruf-huruf itu adalah:

  • Nama-nama surah,

  • Nama-nama Allah Ta‘ālā,

  • Dijadikan sebagai pembuka bagi surah,

Setiap huruf darinya menunjukkan nama dari nama-nama-Nya dan sifat dari sifat-sifat-Nya, sebagaimana pembukaan beberapa surah dimulai dengan pujian, tasbih, dan pengagungan terhadap-Nya.

Ia (Ibnu Jarīr) berkata:
"Tidak ada penghalang bagi satu huruf darinya untuk menunjukkan satu nama dari nama-nama Allah, dan satu sifat dari sifat-sifat-Nya, dan juga kepada batas waktu dan selainnya, sebagaimana yang disebutkan oleh ar-Rabī‘ bin Anas dari Abū al-‘Āliyah. Karena sesungguhnya satu kata bisa digunakan untuk berbagai makna, seperti kata ‘ummah yang bisa berarti:

  • Agama, seperti firman Allah Ta‘ālā:
    “Sesungguhnya kami mendapati nenek moyang kami di atas suatu agama (ummah)” (az-Zukhruf: 22),

  • Seseorang yang taat kepada Allah, seperti firman-Nya:
    “Sesungguhnya Ibrāhīm adalah satu ummah yang tunduk kepada Allah, lurus, dan tidak termasuk orang-orang musyrik.” (an-Naḥl: 120),

  • Sekelompok manusia, seperti firman-Nya:
    “Ia mendapati di sana satu ummah (kelompok manusia) yang sedang memberi minum.” (al-Qaṣaṣ: 23)._


Beberapa bagian dari Terjemahan di-generate menggunakan Artificial Intelligence secara otomatis, dan belum melalui proses pengeditan

Untuk Teks dari Buku Berbahasa Indonesia atau Inggris, banyak bagian yang merupakan hasil OCR dan belum diedit


Belum ada terjemahan untuk halaman ini atau ada terjemahan yang kurang tepat ?

« Sebelumnya Halaman 65 dari 4377 Berikutnya » Daftar Isi