Loading...

Maktabah Reza Ervani

15%

Rp 1.500.000 dari target Rp 10.000.000



Judul Kitab : Tafsir Ibnu Katsir - Detail Buku
Halaman Ke : 67
Jumlah yang dimuat : 4377
« Sebelumnya Halaman 67 dari 4377 Berikutnya » Daftar Isi
Tabel terjemah Inggris belum dibuat.
Bahasa Indonesia Translation

Ia berkata: "Dan jika keburukan maka keburukan pula. Dan aku tidak menghendaki keburukan kecuali jika Engkau menghendakinya."
Maka ia mencukupkan dengan fā’ dan tā’ dari dua kata tersebut (yakni: "fa-sya’" dari fa-in syi’ta) sebagai pengganti sisanya. Namun hal ini jelas dari konteks kalimat — dan Allah lebih mengetahui.

Al-Qurṭubī berkata: Dalam hadis: “Barangsiapa yang membantu dalam membunuh seorang Muslim walau hanya dengan setengah kata...”
[Hadis ini] — Syaqīq berkata: “Maksudnya adalah jika seseorang berkata dari ‘iqtul’ (bunuhlah) cukup dengan mengatakan ‘iq’.”
Sebagaimana Rasulullah ﷺ bersabda: “Cukuplah dengan pedang itu ‘shā’” maksudnya: syāfiyān (menyembuhkan).

Khaṣīf meriwayatkan dari Mujāhid, bahwa ia berkata:

"Seluruh huruf-huruf pembuka surah seperti: Qāf, Ṣād, Ḥāmīm, Ṭā Sīn Mīm, Alif Lām Rā — semuanya adalah huruf hijaiyah yang tersusun (ditata)."

Sebagian ahli bahasa Arab berkata:

"Itu adalah huruf-huruf dari huruf-huruf abjad (al-mu‘jam), dan dengan menyebut sebagian huruf tersebut di awal surah maka telah mencukupi dari menyebut keseluruhan dua puluh delapan huruf abjad, sebagaimana jika seseorang berkata: 'Anakku sedang belajar menulis huruf abjad, yaitu alif, bā’, tā’, ṯā’,...' maksudnya adalah sedang belajar seluruh huruf abjad. Maka dengan menyebut sebagian saja sudah mencakup keseluruhannya."
Ini diriwayatkan oleh Ibnu Jarīr.

Saya (Ibnu Kaṡīr) berkata:

"Jumlah keseluruhan huruf-huruf yang disebutkan di awal surah (huruf muqaṭṭa‘ah), jika dihilangkan pengulangan di antaranya, adalah empat belas huruf, yaitu:

ا ل م ص ر ك هـ ي ع ط س ح ق ن

Yang dapat dirangkum dalam kalimat: "نَصٌّ حَكِيمٌ قَاطِعٌ لَهُ سِرٌّ"

Huruf-huruf ini adalah setengah dari jumlah huruf hijaiyah, dan yang disebutkan di antaranya adalah yang paling mulia dibandingkan yang ditinggalkan. Penjelasan mengenai itu didasarkan pada ilmu taṣrīf (morfologi).

Az-Zamakhsyarī berkata:

"Huruf-huruf yang empat belas ini mencakup semua jenis pengelompokan huruf, yaitu: huruf-huruf mahmasah (lemah) dan majhūrah (bersuara), huruf rikhwah (lembut) dan syadīdah (kuat), huruf muṭbaqah (tertutup) dan maftūḥah (terbuka), huruf must‘aliyah (terangkat) dan munkhafidah (turun), serta huruf-huruf qalqalah (pantulan suara).”

Ia pun menjabarkannya secara terperinci, lalu berkata:

"Maha Suci Allah yang begitu halus hikmah-Nya dalam segala sesuatu."

Kategori huruf-huruf yang disebut itu banyak tercakup dalam huruf-huruf yang ditampilkan di awal surah.
Dan engkau pun telah mengetahui bahwa sebagian besar sesuatu dan kebanyakan sesuatu dapat menempati kedudukan seluruhnya.

Dan dari sinilah sebagian ulama memberikan perhatian pada hal ini dan berkata:

"Tidak diragukan bahwa huruf-huruf ini tidaklah Allah Ta‘ālā turunkan secara sia-sia atau tanpa maksud. Barangsiapa dari kalangan orang-orang bodoh yang mengatakan bahwa di dalam Al-Qur’an terdapat bagian yang hanya sebagai bentuk pengabdian semata tanpa makna apa pun, maka sungguh ia telah keliru dengan kesalahan besar. Maka pastilah huruf-huruf ini memiliki makna dalam realitasnya.

Jika terdapat keterangan yang sahih dari Nabi ﷺ tentangnya, maka kami mengatakannya.
Namun jika tidak, maka kami berhenti di tempat kami seharusnya berhenti dan kami katakan:
'Kami beriman kepadanya, semuanya dari sisi Tuhan kami.'
Dan para ulama tidak bersepakat dalam perkara ini atas satu makna tertentu. Akan tetapi mereka berbeda pendapat. Maka barangsiapa yang tampak baginya salah satu dari pendapat-pendapat itu dengan dalil, maka wajib mengikutinya. Jika tidak, maka berhenti sampai ada kejelasan."_


Inilah satu kedudukan (maqām).

Kedudukan lainnya: yaitu tentang hikmah yang mendasari penyebutan huruf-huruf ini di awal surah, yakni apa maknanya? — dengan mengabaikan makna khusus masing-masing huruf.

Sebagian ulama berkata:
"Sesungguhnya huruf-huruf ini disebutkan di awal surah agar menjadi penanda (pembuka) surah tersebut."

Ini dikisahkan oleh Ibnu Jarīr.

Namun pendapat ini lemah, karena pemisahan antar surah telah tercapai tanpa huruf-huruf tersebut, baik pada surah yang menyebut basmalah secara bacaan dan tulisan, maupun yang tidak menyebutkannya.


Beberapa bagian dari Terjemahan di-generate menggunakan Artificial Intelligence secara otomatis, dan belum melalui proses pengeditan

Untuk Teks dari Buku Berbahasa Indonesia atau Inggris, banyak bagian yang merupakan hasil OCR dan belum diedit


Belum ada terjemahan untuk halaman ini atau ada terjemahan yang kurang tepat ?

« Sebelumnya Halaman 67 dari 4377 Berikutnya » Daftar Isi