Loading...

Maktabah Reza Ervani

15%

Rp 1.500.000 dari target Rp 10.000.000



Judul Kitab : Tafsir Ibnu Katsir - Detail Buku
Halaman Ke : 93
Jumlah yang dimuat : 4377
« Sebelumnya Halaman 93 dari 4377 Berikutnya » Daftar Isi
Arabic Original Text

سورة البقرة

آية 17

وتقول عَمِهَ الرَّجُلُ يَعْمَهُ عُمُوهًا فَهُوَ عَمِهٌ وَعَامِهٌ وَجَمْعُهُ عُمَّهٌ، وَذَهَبَتْ إِبِلُهُ الْعَمْهَاءُ إِذَا لَمْ يدر أين ذهبت.

سورة البقرة (٢) : آية ١٦

أُولئِكَ الَّذِينَ اشْتَرَوُا الضَّلالَةَ بِالْهُدى فَما رَبِحَتْ تِجارَتُهُمْ وَما كانُوا مُهْتَدِينَ (١٦)

قَالَ السُّدِّيُّ فِي تَفْسِيرِهِ عَنْ أَبِي مَالِكٍ وَعَنْ أَبِي صَالِحٍ عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ وَعَنْ مُرَّةَ عَنِ ابْنِ مَسْعُودٍ وَعَنْ نَاسٍ مِنَ الصَّحَابَةِ أُولئِكَ الَّذِينَ اشْتَرَوُا الضَّلالَةَ بِالْهُدى قَالَ: أَخَذُوا الضَّلَالَةَ وَتَرَكُوا الهدى، وقال ابْنُ إِسْحَاقَ عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ أَبِي مُحَمَّدٍ عَنْ عِكْرِمَةَ أَوْ سَعِيدِ بْنِ جُبَيْرٍ عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ أُولئِكَ الَّذِينَ اشْتَرَوُا الضَّلالَةَ بِالْهُدى أَيِ الْكُفْرَ بِالْإِيمَانِ «١» ، وَقَالَ مُجَاهِدٌ: آمَنُوا ثُمَّ كَفَرُوا وَقَالَ قَتَادَةُ: اسْتَحَبُّوا الضَّلَالَةَ عَلَى الْهُدَى «٢» ، وَهَذَا الَّذِي قَالَهُ قَتَادَةُ يُشْبِهُهُ فِي الْمَعْنَى قَوْلُهُ تَعَالَى فِي ثَمُودَ وَأَمَّا ثَمُودُ فَهَدَيْناهُمْ فَاسْتَحَبُّوا الْعَمى عَلَى الْهُدى فُصِّلَتْ: ١٧ وَحَاصِلُ قَوْلِ الْمُفَسِّرِينَ فِيمَا تَقَدَّمَ أَنَّ الْمُنَافِقِينَ عَدَلُوا عَنِ الْهُدَى إِلَى الضَّلَالِ وَاعْتَاضُوا عَنِ الْهُدَى بِالضَّلَالَةِ وَهُوَ مَعْنَى قَوْلِهِ تَعَالَى أُولئِكَ الَّذِينَ اشْتَرَوُا الضَّلالَةَ بِالْهُدى أَيْ بَذَلُوا الْهُدَى ثَمَنًا لِلضَّلَالَةِ، وَسَوَاءٌ فِي ذَلِكَ مِنْ كَانَ مِنْهُمْ قَدْ حَصَلَ لَهُ الْإِيمَانُ ثُمَّ رَجَعَ عَنْهُ إِلَى الْكُفْرِ كَمَا قَالَ تَعَالَى فِيهِمْ ذلِكَ بِأَنَّهُمْ آمَنُوا ثُمَّ كَفَرُوا فَطُبِعَ عَلى قُلُوبِهِمْ الْمُنَافِقُونَ: ٣ أَوْ أَنَّهُمُ اسْتَحَبُّوا الضَّلَالَةَ عَلَى الْهُدَى كَمَا يَكُونُ حَالُ فَرِيقٍ آخَرَ مِنْهُمْ فَإِنَّهُمْ أَنْوَاعٌ وَأَقْسَامٌ وَلِهَذَا قَالَ تَعَالَى فَما رَبِحَتْ تِجارَتُهُمْ وَما كانُوا مُهْتَدِينَ أَيْ مَا رَبِحَتْ صَفْقَتُهُمْ فِي هَذِهِ الْبَيْعَةِ وَمَا كَانُوا مُهْتَدِينَ أَيْ راشدين في صنيعهم ذلك. وَقَالَ ابْنُ جَرِيرٍ: حَدَّثَنَا بِشْرٌ حَدَّثَنَا يَزِيدُ حَدَّثَنَا سَعِيدٌ عَنْ قَتَادَةَ فَما رَبِحَتْ تِجارَتُهُمْ وَما كانُوا مُهْتَدِينَ قَدْ وَاللَّهِ رَأَيْتُمُوهُمْ خَرَجُوا مِنَ الْهُدَى إِلَى الضَّلَالَةِ وَمِنَ الْجَمَاعَةِ إِلَى الْفُرْقَةِ وَمِنَ الْأَمْنِ إِلَى الْخَوْفِ وَمِنَ السُّنَّةِ إِلَى الْبِدْعَةِ «٣»

، وَهَكَذَا رَوَاهُ ابْنُ أَبِي حَاتِمٍ مِنْ حَدِيثِ يَزِيدَ بْنِ زُرَيْعٍ عَنْ سَعِيدٍ عن قتادة بمثله سواء «٤» .

سورة البقرة (٢) : الآيات ١٧ الى ١٨

مَثَلُهُمْ كَمَثَلِ الَّذِي اسْتَوْقَدَ نَارًا فَلَمَّا أَضاءَتْ مَا حَوْلَهُ ذَهَبَ اللَّهُ بِنُورِهِمْ وَتَرَكَهُمْ فِي ظُلُماتٍ لَا يُبْصِرُونَ (١٧) صُمٌّ بُكْمٌ عُمْيٌ فَهُمْ لَا يَرْجِعُونَ (١٨)

يُقَالُ: مَثَلٌ وَمِثْلٌ وَمَثِيلٌ أَيْضًا وَالْجَمْعُ أَمْثَالٌ، قَالَ اللَّهُ تَعَالَى: وَتِلْكَ الْأَمْثالُ نَضْرِبُها لِلنَّاسِ وَما يَعْقِلُها إِلَّا الْعالِمُونَ الْعَنْكَبُوتِ: ٤٣ وَتَقْدِيرُ هَذَا الْمَثَلِ أَنَّ اللَّهَ سُبْحَانَهُ شَبَّهَهُمْ في اشترائهم الضلالة بالهدى، وصيرورتهم بعد البصيرة إِلَى الْعَمَى، بِمَنِ اسْتَوْقَدَ نَارًا فَلَمَّا أَضَاءَتْ مَا حَوْلَهُ وَانْتَفَعَ بِهَا وَأَبْصَرَ بِهَا مَا عَنْ يَمِينِهِ وَشِمَالِهِ وَتَأَنَّسَ بِهَا فَبَيْنَا هُوَ كَذَلِكَ إِذْ طُفِئَتْ نَارُهُ وَصَارَ فِي ظَلَامٍ شَدِيدٍ لَا يُبْصِرُ وَلَا يَهْتَدِي،


(١) الطبري ١/ ١٧١ والدر المنثور ١/ ٧٠.
(٢) الدر المنثور ١/ ٧١.
(٣) الطبري ١/ ١٧٢. .....
(٤) الدر المنثور ١/ ٧١.

Bahasa Indonesia Translation

Al Baqarah

Ayat ke-17

"Dan dikatakan: ‘ʿamihَa ar-rajulu yaʿmahu ʿumūhan’ (عَمِهَ الرَّجُلُ يَعْمَهُ عُمُوهًا) — artinya: seseorang menjadi bingung dalam kesesatan. Maka ia disebut ʿamih (عَمِهٌ) atau ʿāmih (عَامِهٌ), dan bentuk jamaknya adalah ʿummah (عُمَّهٌ).
Dikatakan juga: "dzahabat ibiluh al-ʿamhāʾ" (ذَهَبَتْ إِبِلُهُ الْعَمْهَاءُ) — artinya: unta-untanya pergi tanpa tahu ke mana arahnya.


Surah Al-Baqarah (2) : Ayat 16

أُولَئِكَ الَّذِينَ اشْتَرَوُا الضَّلَالَةَ بِالْهُدَى فَمَا رَبِحَتْ تِجَارَتُهُمْ وَمَا كَانُوا مُهْتَدِينَ

Mereka itulah orang-orang yang membeli kesesatan dengan petunjuk, maka perdagangan mereka tidaklah beruntung dan mereka tidak pula mendapat petunjuk.

Tafsir:

As-Suddi dalam tafsirnya dari Abu Malik, Abu Shalih dari Ibnu ‘Abbas, Murrah dari Ibnu Mas‘ud, dan sejumlah sahabat Nabi ﷺ mengatakan:
"Mereka itulah orang-orang yang membeli kesesatan dengan petunjuk" — maksudnya: mereka mengambil kesesatan dan meninggalkan petunjuk.

Ibnu Ishaq meriwayatkan dari Muhammad bin Abi Muhammad dari ‘Ikrimah atau Sa‘id bin Jubair dari Ibnu ‘Abbas:
"Yakni, mereka menggantikan keimanan dengan kekufuran."

Mujahid berkata: "Mereka dahulu beriman lalu kembali kafir."

Qatadah berkata: "Mereka lebih menyukai kesesatan daripada petunjuk."

Dan yang dikatakan oleh Qatadah ini maknanya mirip dengan firman Allah dalam kisah kaum Tsamud:

"Adapun kaum Tsamud, maka telah Kami beri mereka petunjuk, namun mereka lebih menyukai buta (kesesatan) daripada petunjuk."
(Fussilat: 17)

Kesimpulan dari ucapan para ahli tafsir sebelumnya:
Bahwa orang-orang munafik berpaling dari petunjuk menuju kesesatan, dan mereka menukar petunjuk dengan kesesatan.
Itulah maksud dari firman Allah:
"Mereka membeli kesesatan dengan petunjuk" — yakni mereka menjadikan petunjuk sebagai harga untuk mendapatkan kesesatan.

Sama saja apakah dari kalangan mereka ada yang pernah benar-benar beriman lalu murtad kembali kepada kekufuran, sebagaimana dalam firman-Nya:

"Itu karena mereka beriman lalu kafir, maka hati mereka dicap."
(Al-Munafiqun: 3)

Atau mereka memang sejak awal lebih memilih kesesatan daripada petunjuk, sebagaimana keadaan kelompok lain dari mereka. Maka mereka terbagi menjadi berbagai jenis dan kategori.

Karena itu Allah berfirman:

"Maka perdagangan mereka tidaklah beruntung dan mereka tidak pula mendapat petunjuk."
maksudnya: tidak beruntunglah jual beli mereka itu, dan mereka tidak termasuk orang-orang yang mendapat bimbingan (petunjuk).


Ibnu Jarir berkata:
Telah menceritakan kepada kami Bisyr, dari Yazid, dari Sa‘id, dari Qatadah mengenai firman:
"Maka perdagangan mereka tidaklah beruntung dan mereka tidak mendapat petunjuk,"
beliau berkata:
"Demi Allah, sungguh kalian telah melihat mereka keluar dari petunjuk menuju kesesatan, dari persatuan menuju perpecahan, dari rasa aman menuju ketakutan, dan dari sunnah menuju bid‘ah."

Dan seperti itu pula diriwayatkan oleh Ibnu Abi Hatim dari Yazid bin Zurai‘ dari Sa‘id dari Qatadah dengan redaksi yang sama.


Beberapa bagian dari Terjemahan di-generate menggunakan Artificial Intelligence secara otomatis, dan belum melalui proses pengeditan

Untuk Teks dari Buku Berbahasa Indonesia atau Inggris, banyak bagian yang merupakan hasil OCR dan belum diedit


Belum ada terjemahan untuk halaman ini atau ada terjemahan yang kurang tepat ?

« Sebelumnya Halaman 93 dari 4377 Berikutnya » Daftar Isi