Hentikan aktivitas kehidupan dan itu akan mengakibatkan stagnasi, kematian, dan kepunahan. Islam mendorong akal untuk bangkit dari kebingungannya dan terjaga dari tidurnya. Agama ini mengajak untuk melihat dan berpikir, dan memandang ini sebagai esensi ibadah.
Allah berfirman dalam Al-Quran:
1. **"Katakanlah: 'Perhatikanlah apa yang ada di langit dan bumi.'"** (QS. Yunus, 10:101).
2. **"Katakanlah: 'Aku hanya menasihatkan kepadamu satu perkara, iaitu supaya kamu bangkit berdiri (beribadah) untuk Allah, baik sendiri-sendiri maupun berjamaah, kemudian kamu selalu memikirkannya.'"** (QS. Saba', 34:46).
Mereka yang mengabaikan nikmat akal dan tidak menggunakannya untuk tujuan yang baik, serta mengabaikan tanda-tanda Allah, mereka akan dianggap rendah dan dihina. Allah berfirman:
3. **"Dan berapa banyak tanda-tanda di langit dan di bumi yang mereka laluinya, padahal mereka dari tanda-tanda itu berpaling."** (QS. Yusuf, 12:105).
4. **"Dan mereka tidak mendatangkan satu tanda-tanda dari tanda-tanda Rabb mereka yang datang kepada mereka, melainkan mereka selalu berpaling dari padanya."** (QS. Al-An'am, 6:4).
Menghambat fungsi akal dari tugasnya akan menjatuhkan manusia ke tingkat yang lebih rendah daripada hewan. Hal ini menghalangi mereka dari pemahaman yang lebih dalam tentang diri mereka sendiri dan realitas di sekitar mereka. Allah berfirman:
5. **"Dan sesungguhnya Kami telah sediakan bagi Jahannam banyak dari jin dan manusia. Mereka mempunyai hati, tetapi tidak mengerti dengannya; mereka mempunyai mata, tetapi tidak melihat dengannya; mereka mempunyai telinga, tetapi tidak mendengar dengannya. Mereka itu sebagai binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lalai."** (QS. Al-A'raf, 7:179).